Langsung ke konten utama

Ciputra: Pengembang Mesti Siapkan Inovasi Hadapi Perlambatan


Pengembang properti ditantang untuk menghadirkan berbagai inovasi dalam menghadapi pasar properti 2014 yang diprediksi melambat jika dibandingkan periode emasnya dalam tiga tahun terakhir.

Pengusaha properti kawakan, dan juga pendiri Grup Ciputra, Ir. Ciputra mengatakan pihaknya tengah mencari inovasi terbaru untuk mengatasi keadaan tersebut. Dia menjelaskan ketika menghadapi krisis ekonomi pada 1997 pihaknya berhasil menemukan model pengembangan inovatif sehingga grup usahanya dapat melewati masa tersebut.

Untuk itu, dia mengungkapkan pihaknya akan mencari model pengembangan yang berbeda untuk menghadapi masa krisis saat ini.

“Keadaan ini bisa berlangsung 6 bulan, bisa juga hingga 3 tahun. Nah sekarang bagaimana kita menciptakan model baru untuk menghadapi krisis ini, sebab krisis sekarang berbeda dengan krisis yang lalu. Entah memperbanyak ekspansi, menambah landbank atau berhemat dulu,” katanya dalam kata sambutan founders day Grup Ciputra, Kamis (21/11).

Menurutnya, sektor properti seringkali menjadi sasaran akhir dari kondisi ketidaksabilan ekonomi suatu negara. Dia menyebutkan kebijakan Bank Indonesia pengetatan kredit pemilikan rumah (KPR) telah menghadirkan kondisi yang sulit bagi para pengembang dan konsumen properti.
Kendati begitu, ujarnya, pihaknya juga akan mempersiapkan stategi penjualan yang tepat untuk menghadapi permasalahan tersebut.

“Bidang real estate di dunia itu selalu disalahkan. Pada waktu ada inflasi, resesi dan gejolak ekonomi selalu diarahkan kepada properti. Anda lihat China, mungkin sudah 5 tahun resesi berlangsung beberapa tahun. Real estate selalu jadi kambing hitam. KPR bisa kita atasi, tapi suasana sudah sulit, orang umumnya akan menunda pembelian,” paparnya.

Lebih lanjut, Ir.Ciputra menegaskan pihaknya akan terus berupaya mengembangkan kota hunian baru sebab tetap diminati oleh konsumen.“Membangun kota juga membangun kehidupan, bukan hanya fisik, tapi juga jiwanya. Dan itu masih disukai oleh pembeli,” imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, CEO Grup Ciputra Candra Ciputra mengatakan pada tahun depan pihaknya tetap optimistis untuk mengembangkan seluruh jenis properti yang dikembangkan saat ini. Menurutnya, pola pengembangan grup usaha akan mengikuti besarnya permintaan pasar.

“Tidak ada pengkhususan, tapi selalu sesuai dengan demand, misalnya di kota itu cocok untuk perumahan, ya perumahan.  Luasannya juga tergantung permintaan,” katanya.

Dia menyatakan pasar properti Indonesia pada tahun depan akan lebih baik dibandingkan dengan kuartal III 2013 yang mengalami perlambatan akibat melemahnya kondisi ekonomi dan kebijakan pemerintah.
Di samping itu, dia menuturkan pada tahun politik tersebut akan memulai proyek township di China. Pengembangan tersebut, jelasnya, akan dilaksanakan dalam 20 tahap dengan nilai investasi tahap pertama mencapai US $100 juta.

“Tahun depan proyek yang diluar negeri akan mulai lagi. Yang di China, itutownship dengan lahan cukup besar, 200-an hektare,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur PT Ciputra Development Tbk. Tulus Santoso mengungkapkan pasar properti luar negeri akan menjadi alternatif lokasi pengembangan dengan kondisi perlambatan yang tengah terjadi di Indonesia. Dia menuturkan dalam tiga tahun terakhir pihaknya telah berfokus pada pengembangan dalam negeri.

“Kita melihat ke depan ini mungkin Indonesia mulai agak slowing downkarena kebijakan-kebijakan maka kita memikirkan untuk melihat kembalil aktivitas operasional di negara lain,” paparnya.

Lebih lanjut dia menuturkan pihaknya masih mempersiapkan pengembangan 25-30 proyek yang didominasi oleh jenis residensial. Menurutnya, dari jumlah tersebut sekitar 10-15 proyek akan mulai dikembangkan pada tahun depan.

Untuk pengembangan tersebut, ujarnya, pihaknya akan menyiapkan biaya sekitar Rp1-Rp2 triliun untuk pengembangan perumahan dan sekitar Rp4-Rp5triliun untuk pengembangan superblok.

“Untuk tahun depan kita lihat lah mungkin separuh dari proyek di pipelinekita bisa launching. Mungkin 10 atau 15, kebanyakan perumahan dan apartemen. Ada juga superblok di Jakarta,” imbuhnya.

*pertama kalinya, wawancara langsung dengan begawan properti Ir. Ciputra, 2013.

Komentar

  1. Bersama kami judi online terpercaya
    Deposit Via OVO + Proses Transaksi Lebih Praktis, Aman, Tanpa Jam Offline
    Daftar >> Deposit >> Withdraw Sekarang Juga Di Website www.bolavita88.com
    Untuk Info, Bisa Hubungi Customer Service Kami ( SIAP MELAYANI 24 JAM ) :
    WA: +628122222995
    Telegram : @bolavitacc

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Driyarkara: Pendidikan sebagai Pemanusiaan Manusia Muda

Dewasa ini masyarakat dunia menghadapi sebuah perubahan global . Hal ini ditandai antara lain oleh semakin maraknya pertumbuhan industri kapitalisme dunia. Semua bidang kehidupan tidak bisa tidak terjerat dengan pengaruh global ini. Tidak terkecuali dengan pranata pendidikan. Tidak dapat dipungkiri bahwa ada kecenderungan dimana h ukum pasar yang berlaku diantara para pesaing industri pada tingkat global dapat mengarahkan pendidikan yang berorientasi pragmatis. Sesuai dengan hukum penawaran-permintaan , pendidikan hanya didasarkan pada aspek ekonomi. Jadi, ada kecenderungan bahwa pendidikan cenderung hanya mengarahkan anak-didik kepada gambaran manusia yang cakap untuk bekerja dan mendapatkan uang, jadi bukan gambaran manusia yang sebenarnya. Berhadapan dengan g ejala ini, pemikiran seorang filsuf, Nicolaus Driyarkara dapat dijadikan suatu bahan permenungan. Bagi Driyarkara pendidikan merupakan kegiatan sadar untuk memanusiakan manusia muda, yang dia sebut sebagai “hominisasi

Konformitas Dalam Pergaulan Sekolah

Tulisan ini bertujuan untuk memahami dinamika perilaku konformitas dalam pergaulan pelajar di sekolah formal. Bagaimana bentuk konformitasnya? Mengapa hal tersebut terjadi dan mempengaruhi tindakan-tindakan pelajar, serta bahkan dapat membentuk pola kepribadian?  Tulisan ini mengemukakan, bentuk konformitas dalam pergaulan pelajar yang lebih berupa akibat tekanan antar teman (peer pressure) yang terjadi dalam lingkungan yang homogen (sebaya). Kecenderungan untuk mengikuti suara terbanyak akan terjadi karena tekanan untuk menjadi sama terasa semakin besar. Dalam pergaulan sekolah anak didik terbiasa untuk selalu sama, bersikap konformis, sehingga selalu merasa tidak nyaman bila harus beda. Sikap ini dapat terus berlanjut dan membentuk pola kepribadian yang tidak mandiri. Kata kunci : Konformitas, peer group dan peer presure      S ebagai makhluk hidup yang tidak dapat hidup sendiri, sudah pasti kita sebagai manusia membutuhkan keberadaan orang lain untuk melangsungkan

Bisnis sebagai Profesi Etis?

Bisnis dan moralitas atau etika berbeda dan tidak ada hubungan sama sekali dan etika justru bertentangan dengan bisnis. Orang bisnis tidak perlu memperhatikan norma-norma dan nilai moral karena bisnis adalah suatu persaingan yang menuntut pelaku bisnis berusaha dengan segala cara dan upaya untuk bisa mencapai ‘keuntungan maksimal’. Ungkapan skeptis di atas sekiranya menggambarkan hubungan bisnis dan etika sebagai dua hal yang terpisah satu sama lain. Hal ini juga nampak dalam fenomena umum dunia bisnis o utsourcing . Outsourcing seringkali dibahasakan sebagai sebuah strategi kompetisi perusahaan untuk fokus pada inti bisnisnya, namun dalam praktek pada umumnya didorong oleh ‘ketamakan’ sebuah perusahaan untuk menekan cost serendah-rendahnya dan mendapatkan keuntungan setinggi-tingginya. Namun, diskrepansi dua ranah sebagaimana terdeskripsikan di atas oleh Richard T. De George disebut sebagai ‘Mitos Bisnis Amoral’. Bisnis pada dasarnya tidak terpisahkan dari moral. Bisnis t