Hari yang menjamahku dengan ketidakjelasannya mampu menciptakan perubahan dalam ku, menyaksikan perubaahan ini aku teringat tentang perubahan yang juga diciptakan oleh hari untuk dirinya. Ia mampu menghadirkan hujan ketika matahari sedang bersinar.
Ah…….sebuah ketidakjelasan. Apakah aku harus mengikuti perubahan yang telah diciptakan oleh hari tersebut? Sebuah ketidakpastian untuk aku dan keberadaanku ketika harus mengikutinya.
Larik-larik yang telah tersusun pada beberapa kelaluan atau kelampauan hanya menjadi sebuah larik sebab aku belum mampu menjadikannya sebagai salah satu bait dalam rengkuhan kekinian.
Hendak berusaha untuk mengulanginya namun kelampauan tetap menjadi kelampauan.
Dengan ketidakmampuan yang bergerak layaknya kuda pacu sambil menghapus kemurnian dari mimpi maka aku telah menjadikan kekinian sebagai ketidakjelasan, yang juga dihadirkan oleh hari dengan musim-musimnya.
Aku sedang berusaha untuk menyusun larik-larik agar tidak berserakan atau membentuk potongan-potongan kenangan. Namun lagi-lagi hari tidak memberikan kesempatan untuk ku. Ini tentang ketidakjelasan, ini tentang ketidakteraturan.
Aku dalam rengkuhan kekinian, mencoba untuk melupakan kemarin yang menampilkan wajah sendu agar dihampiri. Aku berusaha berdamai dengan hari, mengajaknya untuk bercengkrama sambil menghabiskan sebatang cerutu yang diberikan oleh tante [dia yang memberikan cinta padaku, sebagai anak], yang kini telah menjadi segumpal awan putih pada siang yang terik, yang menjadi setetes embun pada yang gerah.
Aku dalam rengkuhan kekinian, mencoba untuk melupakan kemarin yang menampilkan wajah sendu agar dihampiri. Aku berusaha berdamai dengan hari, mengajaknya untuk bercengkrama sambil menghabiskan sebatang cerutu yang diberikan oleh tante [dia yang memberikan cinta padaku, sebagai anak], yang kini telah menjadi segumpal awan putih pada siang yang terik, yang menjadi setetes embun pada yang gerah.
Berdamai dan melangkah bersama hari yang lain dari kemarin menjadikan juga aku yang lain. Perubahan ku terjadi di sekitar asap cerutu, memberikan sedikit kedamaian ketika aku harus berusaha untuk memahami tentang malam yang enggan berbicara.
Pada hari yang lain dan pada aku yang lain, telah berkecambah beberapa larik dimana aku pun harus berusaha keras agar mampu memahaminya secara baik dan benar. Jika ia seperti sebuah novel maka aku tidak menemukan kesulitan untuk memahami alurnya namun ia lebih dalam dan luas dari novel.
Pada hari yang lain dan pada aku yang lain, telah berkecambah beberapa larik dimana aku pun harus berusaha keras agar mampu memahaminya secara baik dan benar. Jika ia seperti sebuah novel maka aku tidak menemukan kesulitan untuk memahami alurnya namun ia lebih dalam dan luas dari novel.
Hanya satu hal yang dapat kulakukan untuk memahaminya; masuk dalam kesendirian, tentunya dengan kesadaran bahwa aku adalah aku yang lain dari kemarin kemudian mendengarkan ia berbicara. Tidak ada celaan atau komentar untuk setiap pernyataan yang dikatakannya.
Aku yang lain di hari yang lain, tidak ada kata di sekitar alunan musik yang terdengar dari netbook. Aku yang lain di hari yang lain, mungkinkah aku berjalan ketika lolongan anjing menimbulkan tanya tentang keadaan di sekitar ku? Aku yang lain di hari yang lain, adakah larik-larik dari kelampauan kembali berdamai dan membentuk sebuah bait pada kekinian?
Aku yang lain di hari yang lain, tidak ada kata di sekitar alunan musik yang terdengar dari netbook. Aku yang lain di hari yang lain, mungkinkah aku berjalan ketika lolongan anjing menimbulkan tanya tentang keadaan di sekitar ku? Aku yang lain di hari yang lain, adakah larik-larik dari kelampauan kembali berdamai dan membentuk sebuah bait pada kekinian?
Pada hari yang lain; kutemukan bahwa malam masih seperti kemarin. Oh…….ada sayap-sayap yang berkelabat ketika warna tembok kamar mulai usang. Aku yang lain; masih menempatkan dirnya untuk memandang labirin-labirin senja. Pada hari yang lain, aku sudah memahami bahwa besok tidak sesulit labirin senja.
Kamar kosku, cerutu dan sahabatku…Matraman, sejengkal menjelang 8 Oktober 2011
Komentar
Posting Komentar