Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2020

Turunkan Nabi Isa

T ak ada maksud untuk menistakan agama melalui judul di atas. Saya sekadar menuliskan ulang kalimat yang dicoretkan pada dinding di sebuah halte Transjakarta pascaaksi demonstrasi menolak Undang-Undang Cipta Kerja, Kamis (8/10/2020). Tangkapan layar dari pesan viral yang menunjukkan pendemo yang menolak pengesahan RUU Cipta Kerja (Omnibus Law) berpose di samping tulisan yang dicoretkan oknum ke dinding halte Trans Jakarta, Kamis (8/10/2022). Siapa yang menuliskannya? Itu pertanyaan pertama yang bercokol di benak saya ketika mendapatkan kiriman gambar terkait aksi vandalisme itu via sebuah grup di aplikasi pesan instan. Sekali lagi bukan lantaran perkara penistaan agama. Kalimat aspiratif itu syahdan menghantarkan ragam pertanyaan lain di benak saya. Apakah aspirasi ini masuk akal dan merupakan sebuah kritik sosial yang justru sangat mendasar? Saya memaknai kata imperatif ‘turunkan’ dalam kalimat itu seperti ‘menurunkan’ pemain kunci ketika sebuah tim sepakbola tengah terdesak dalam seb...