[03.20-28/12/10]
Masih dalam sebuah pertanyaan...
di penghujung sajian kopinya...
ibu warung pun menyela awang yang biasa:
"Mas... apakah masih pantas memikirkan waktu depan, padahal mas tidak mempunyai kemewahan untuk memeluk suatu idealisme?"
...bingung pun lalu..."tp setidaknya sudah akan ada 'hati' seblum fajar tegakkan kepala!?"
...itu terjawab entah dimana...
[01.40-29/12/10]
Masih tetap malam...
dengan pijaran lampu menanti fajar baru...
ibu warung dalam tatap tanya menanti...
dan pada asap puntung terakhir terhembus... jawaban:
"untuk menjadi berbeda, aku ada di sini'...!"
...Tapi sementara...senyap tak lenyap...
...detik mengetuk akhir...
[04.30-30/12/10]
Gema surau menyambut subuh...
detik semakin mengetuk akhir...
dan persis dugaan Ibu warung mungkin benar:
"maaf Mas...mungkin mas terlalu banyak menjilat kata dan kalimat dari mulut orang-orang!"
...kemudian masih senyap dan mungkin tak akan lenyap...
...jawaban itu masih di entah...
...bingung pun lalu..."tp setidaknya sudah akan ada 'hati' seblum fajar tegakkan kepala!?"
...itu terjawab entah dimana...
[01.40-29/12/10]
Masih tetap malam...
dengan pijaran lampu menanti fajar baru...
ibu warung dalam tatap tanya menanti...
dan pada asap puntung terakhir terhembus... jawaban:
"untuk menjadi berbeda, aku ada di sini'...!"
...Tapi sementara...senyap tak lenyap...
...detik mengetuk akhir...
[04.30-30/12/10]
Gema surau menyambut subuh...
detik semakin mengetuk akhir...
dan persis dugaan Ibu warung mungkin benar:
"maaf Mas...mungkin mas terlalu banyak menjilat kata dan kalimat dari mulut orang-orang!"
...kemudian masih senyap dan mungkin tak akan lenyap...
...jawaban itu masih di entah...
Komentar
Posting Komentar