J awa Tengah masih menjadi magnet investasi sejumlah perusahaan di berbagai bidang industri. Upah tenaga kerja yang relatif lebih terjangkau menjadi incaran pengusaha, tetapi masalah muncul ketika bicara pasokan energi, lahan industri tidak sepenuhnya siap, serta perizinan yang tidak cepat. N amun, wilayah dengan luas 3,25 juta hektare ini tetap dilirik pengusaha, baik untuk pengembangan maupun pembangunan lokasi usaha. Setali tiga uang, lokasi industri mulai tumbuh dan meluas menjadi zona industri khusus. Beberapa di antaranya merupakan kawasan industri terpadu yang siap menerima investor. Tidak hanya berpangku tangan, Pemerintah Provinsi Jateng terus berdandan dalam menyambut pinangan calon penanam modal. Pengembangan infrastruktur digalakkan, dari pendukung transportasi darat berupa jalan tol dan rel kereta api ganda, revitalisasi pelabuhan, hingga pembangkit listrik. Di tengah euforia sebagai magnet investasi baru, infrastruktur digenjot. Sayangnya, soal ketenagalistri...
ide yang berpendar dari masa subur