M alam medio 31 Desember menjelang 1 Januari, hingar bingar suasana dengan sorakan dan tawa bahagia nan renyah serta selebrasi kehangatan rasa haru kiranya sudah menjadi tradisi universal. Inilah penanda termutakhir dimana manusia menyadari kemewaktuannya. Dalam kesadaran akan waktu, pesta ini menandai berakhirnya suatu masa terdahulu yang sekaligus menandai harapan akan kebaruan di masa datang. Gegap gempita perayaan pergantian tahun baru konon kabarnya masih menjadi sesuatu yang asing di Indonesia pada awal paruh kedua abad ke-20. Nikolas Driyarkara, seorang filsuf Indonesia, mengungkapkan pada masa itu perayaan pesta nan semarak dengan suasana ajaib dan mengandung rahasia tersebut masih khas “Barat”. Ya, pada masa itu masih sedikit warga di tanah air yang merayakannya. Apa sebenarnya yang terjadi pada malam itu? Driyarkara mengungkapkan pesta dan suasana yang nampak itu ternyata hanyalah akibat dari suatu kejadian. Matahari telah sekali dikitari bumi yang juga berputa...
ide yang berpendar dari masa subur