Eco-philosophy vis-à-vis Contemporary Philosophy [1] Filsafat [2] , yang megah dengan masa lalu dan juga masa depan yang hebat, pada masa ini larut dalam sebuah penyimpangan akan warisan megahnya. Skolimowski menyebut peradaban kita; “…peradaban yang mengalami skizofrenia dan menganggap diri sebagai peradaban terbaik dari yang pernah ada, padahal manusia yang berjalan di dalamnya merupakan perwujudan dari kesengsaraan dan kecemasan.” [3] Peradaban kini telah kehilangan kepercayaan dan arahnya, serta membutuhkan dasar filsafat yang baru. Sehingga para filsuf, terutama di abad ke-20 yang berorientasikan analitis, perlu berobservasi mengenai masyarakat dan peradaban yang sedang mengarah kepada suatu arah baru. Pada bab I, Eco-cosmology as a New Point of Departure, Skolimoswski menyatakan bahwa k osmologi dan tindakan memiliki hubungan yang diperantarai oleh nilai dan filsafat. Penafsiran akan alam raya menentukan tindakan yang mengacu pada dasar nilai-nilai. Dan nilai-nilai se...
ide yang berpendar dari masa subur