tag:blogger.com,1999:blog-22639096876859233822024-03-18T21:50:55.686-07:00kampus BeBeckide yang berpendar dari masa suburUnknownnoreply@blogger.comBlogger73125tag:blogger.com,1999:blog-2263909687685923382.post-4246241290685345282022-12-02T21:11:00.000-08:002022-12-02T21:11:07.366-08:00Peran Vital Brand Positioning untuk Pengembangan Usaha<div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizYG0003pzJPJJOnXvBHFqonCyWByp2dwfngtql68hIWck-BIFFZ6IhR4wUndQligHFtS54xmU8wPnD7hOjPfOwGBYe7HYfN7l4pag_nhcxhtdduLDB6GaXNQWOcHAtNt7a0NQtxmyt_nw22nOSFQVSVImID0VP5KLpT_BnzKXEFhdoDI3sVVmIbBQ7Q/s800/brand-positioning-definition.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="534" data-original-width="800" height="270" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizYG0003pzJPJJOnXvBHFqonCyWByp2dwfngtql68hIWck-BIFFZ6IhR4wUndQligHFtS54xmU8wPnD7hOjPfOwGBYe7HYfN7l4pag_nhcxhtdduLDB6GaXNQWOcHAtNt7a0NQtxmyt_nw22nOSFQVSVImID0VP5KLpT_BnzKXEFhdoDI3sVVmIbBQ7Q/w403-h270/brand-positioning-definition.jpeg" width="403" /></a></div><br /><div><br /></div><div><br /></div><div>Tagline dan logo keren belum menjamin keberhasilan usaha. Anda juga perlu memikirikan <i>brand positioning</i>.</div><div><br /></div><div>Strategi brand positioning menjadi penting dalam pengembangan merek. Melalui <i>strategi brand positioning</i>, Anda harus memikirkan bagaimana merek dari produk dan jasanya dilihat oleh pelanggan. </div><div><br /></div><div>Selain itu, apa yang membedakannya dengan produk atau jasa serupa dari pelaku bisnis berbeda. Dengan kata lain, strategi <i>brand positioning</i> memastikan merek Anda menarik bagi segmen konsumen yang tepat.</div><div><br /></div><div>Sebagai contoh, ada dua merek kacamata hitam yakni Perusahaan A dan Perusahaan B. Keduanya menyediakan produk kacamata pelindung dan menawarkan lensa dengan bahan yang berbeda. Rangka merek A terbuat dari baja, sedangkan rangka merek B terbuat dari titanium, yang sangat ringan dan fleksibel.</div><div><br /></div><div>Bingkai titanium akan kembali ke bentuk aslinya bahkan setelah ditekuk — dan ini lebih dari sekadar karakteristik yang menarik. Ini adalah alasan yang menjelaskan mengapa merek B adalah produsen kacamata paling aman dan paling tahan lama di pasaran. Inilah <i>brand positioning</i> yang membedakan mereka dari yang lain.</div><div><br /></div><div>Dilansir <i>Forbes</i>, <i>brand positioning</i> menjadi penting karena beberapa alasan, berikut ini:</div><div><br /></div><div>• Memungkinkan Anda untuk membedakan merek. Merek sebuah perusahaan adalah identitasnya. Itulah mengapa mengetahui apa yang membuat bisnis Anda unik sangat penting untuk menarik perhatian konsumen. <i>Brand Positioning</i> menciptakan kejelasan tentang siapa yang Anda sasar.</div><div><br /></div><div>• Strategi ini membantu Anda menjustifikasi strategi penetapan harga Anda. Dengan kata lain, ketika harga produk tinggi karena kualitas dan eksklusivitas, dan <i>brand positioning</i> menekankan faktor-faktor ini, biaya secara otomatis menjadi wajar di mata pelanggan. Hal ini juga berlaku untuk produk yang lebih terjangkau.</div><div><br /></div><div>• <i>Brand Positioning</i> membuat merek Anda lebih kreatif. Meskipun beberapa merek menawarkan produk dan layanan yang sangat mirip dengan target pasar dan pelanggan yang sama, mereka berbeda dan secara unik berdasarkan pada <i>brand positioning</i> mereka.</div><div><br /></div><div>Itulah mengapa <i>brand positioning</i> yang baik dapat membuat atau menghancurkan merek Anda. Strategi kreatif dan inovatif yang dikombinasikan dengan eksekusi yang kuat akan membuat pelanggan kembali lagi.</div><div><br /></div><div>Namun patut dicatat! Anda bisa bekerja secara proaktif untuk melakukan <i>brand positioning</i>, tetapi tidak memiliki kendali atas hasilnya. Oleh karena itu, berikut ini beberapa tips tentang cara memposisikan merek Anda di pasar:</div><div><br /></div><div>• Jadilah unik!</div><div><br /></div><div>Pentingnya menjadi unik tidak dapat dilebih-lebihkan. Anda tidak bisa hanya mencoba mengikuti <i>road map</i> orang lain karena mereka sudah mapan dengan pelanggan mereka. Jadi, jika suatu merek terlihat persis seperti pesaingnya, merek tersebut tidak akan menonjol dibandingkan penawarannya.</div><div><br /></div><div>• Jadilah relevan!</div><div><br /></div><div>Pertama dan terpenting, merek harus menarik bagi pelanggan. Tidak masalah seberapa kredibel atau seberapa unik merek tersebut; jika tidak relevan, bahkan tidak sampai ke tahap pertimbangan. </div><div><br /></div><div>Pastikan fitur yang membedakan Anda dari pesaing penting bagi pelanggan. Identifikasi apa yang paling penting bagi klien dan posisikan merek Anda di sekitarnya.</div><div><br /></div><div>• Konsisten</div><div><br /></div><div>Anda dapat mengubah posisi, tetapi Anda juga harus menemukan arah umum untuk merek. Orang tidak akan tahu apa arti merek Anda jika Anda terus mengubahnya. </div><div><br /></div><div>Jadi pastikan bahwa apa pun yang Anda lakukan akan membantu membangun merek Anda dari waktu ke waktu. Pikirkan tentang apa yang Anda inginkan untuk mewakili lima atau bahkan 10 tahun dari sekarang.</div><div><br /></div><div>• Jadilah Terpercaya</div><div><br /></div><div>Beberapa merek cenderung melebih-lebihkan kebenaran, yang tidak benar-benar membantu membangun kepercayaan antara mereka dan pelanggan mereka.</div><div><br /></div><div>Pastikan bahwa semua yang Anda katakan tentang perusahaan dapat dipercaya dan akan terhubung dengan pelanggan pada tingkat emosional, atau mereka tidak akan mempercayai apa yang dikatakannya. </div><div><br /></div><div>Semuanya harus sesuai dengan apa yang penting bagi klien Anda.</div><div><br /></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2263909687685923382.post-50858395242501266962022-12-02T19:14:00.008-08:002022-12-02T19:30:28.370-08:00Nonton Piala Dunia 2022 Sembari Berwisata di Qatar<div><div>Qatar menjadi sorotan masyarakat dunia pada akhir tahun ini lantaran menjadi tuan rumah bagi pesta akbar sepak bola, Piala Dunia (World Cup) 2022.</div></div><div><br /></div><div>Negara yang terletak di semenanjung kecil jazirah Arab itu pun ramai dikunjungi pelancong yang ingin menyaksikan pertandingan, sekaligus untuk menikmati beragam sajian wisata khasnya.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEho_TuDp7oz-AMaSYDiUD8yrpvcbm3wzmacp12-69X9qJxH810jvYaK209p0-ziojX6rONx7sqtvhb2srQ3mkGgYm6FtVdtGmPRSG7rVQ7Aysgr035G8Q3jrMMUpZ7meuDjIXgfYcBaH-wx5NxJAwaj0uyEPBf9Rx1_f6krkl6LIMQmSvBQ_vnNlCiR2Q/s680/World%20Cup.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="454" data-original-width="680" height="379" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEho_TuDp7oz-AMaSYDiUD8yrpvcbm3wzmacp12-69X9qJxH810jvYaK209p0-ziojX6rONx7sqtvhb2srQ3mkGgYm6FtVdtGmPRSG7rVQ7Aysgr035G8Q3jrMMUpZ7meuDjIXgfYcBaH-wx5NxJAwaj0uyEPBf9Rx1_f6krkl6LIMQmSvBQ_vnNlCiR2Q/w567-h379/World%20Cup.jpeg" width="567" /></a></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;"><i><br />Pendukung tim Jepang dan Kosta Rika berpose di depan stadion sebelum pertandingan kedua tim, Senin (27 November 2022)/Twitter-@FIFA.com</i></span></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><div>World Cup Qatar yang dihelat pada 21 November – 18 Desember ini sekaligus menjadi acara olahraga terbesar yang pernah diadakan di Timur Tengah. Berbeda dengan perhelatan sebelumnya dalam sejarah 92 tahun turnamen empat tahunan tersebut, Piala Dunia Qatar akan menjadi edisi perdana yang digelar pada November dan Desember. Umumnya, World Cup digelar pada pertengahan tahun.</div><div><br /></div><div>Di samping menghelat World Cup, Qatar juga menyajikan sejumlah destinasi unik dan bersejarah, serta peluang belanja tak berbatas.</div><div><br /></div><div>Berikut ini, sejumlah hal istimewa yang bisa Anda dapatkan bila mengunjungi Qatar:</div><div><br /></div><div> </div><div><br /></div><div><b>Resor dan Pantai</b></div><div><br /></div><div>Qatar memiliki banyak resor indah, tempat orang dapat bersantai dan melepaskan diri dari hiruk pikuk kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah Sealine Beach Resort, yang terletak di salah satu jalur pantai terbaik di dekat ibu kota.</div><div><br /></div><div>Anda juga dapat menghabiskan waktu di Al Ghariya Resort yang juga ada di tepi laut dengan banyak area pejalan kaki. Salah satunya adalah Doha Corniche, kawasan pejalan kaki tepi laut yang membentang beberapa kilometer di sepanjang Teluk Doha, ibu kota Qatar.</div><div><br /></div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuQSng7Zp_Wvc2N629RChyFLwbvPCgKx2OdQv7cxK6MpCIiffvnJyMsjZcRDe-QyDPZD0uEzvDqtXP9II1KZuINSA8k40jLZPzaVhcNBbgtctJxehxN2gkND8tS053PQM87gPo5ZESwgUjydKIQvJh8oYDFdqTYkRZ9_kX1p9lCD309IxQtFA7qwe7dA/s760/Qatar.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="506" data-original-width="760" height="336" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuQSng7Zp_Wvc2N629RChyFLwbvPCgKx2OdQv7cxK6MpCIiffvnJyMsjZcRDe-QyDPZD0uEzvDqtXP9II1KZuINSA8k40jLZPzaVhcNBbgtctJxehxN2gkND8tS053PQM87gPo5ZESwgUjydKIQvJh8oYDFdqTYkRZ9_kX1p9lCD309IxQtFA7qwe7dA/w505-h336/Qatar.jpeg" width="505" /></a></div><br /><div style="text-align: left;"><i style="font-size: small; text-align: center;"><span> </span><span> </span><span> </span><span> </span><span> </span><span> </span><span> </span><span> </span><span> </span><span> </span><span> </span><span> </span><span> </span><span> </span><span> </span><span> </span><span> </span>National Museum of Qatar/Trip.com</i></div><div><br /></div><div> </div><div><br /></div><div><b>Pulau dan Olahraga Air</b></div><div><br /></div><div>Degan kondisi geografisnya yang kaya akan kehidupan laut dan perairan yang sebening kristal, Qatar merupakan tujuan ideal bagi pecinta olahraga air. Di sini, Anda bisa menikmati pengalaman memancing, mendayung perahu, ski air, selancar layang, paralayang, dan menyelam scuba di antara bangkai kapal atau terumbu karang.</div><div><br /></div><div>Qatar juga memiliki sejumlah pulau unik seperti Palm Island, Pearl Island buatan, dan semenanjung Zekreet, yang menawarkan pantai indah dan formasi batuan alami.</div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtyFPWo-VcX2bW666CPfF7b7SN-FDolb01-VokEekbdRtPzk76jWAxSzqWHq5UwLUq1lIreO_4HnpYLkIj_n8fJkXVv3CJ_7_yTBPHavttNHf-hKLA9q6VnSI96EHGfZMFOSDbP40fuFCQAeUi4fKNe588YfoHUwf-fSTwjs4Mlgc3dJhEYmueKQd7hg/s760/Qatar%201.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="506" data-original-width="760" height="336" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtyFPWo-VcX2bW666CPfF7b7SN-FDolb01-VokEekbdRtPzk76jWAxSzqWHq5UwLUq1lIreO_4HnpYLkIj_n8fJkXVv3CJ_7_yTBPHavttNHf-hKLA9q6VnSI96EHGfZMFOSDbP40fuFCQAeUi4fKNe588YfoHUwf-fSTwjs4Mlgc3dJhEYmueKQd7hg/w505-h336/Qatar%201.jpeg" width="505" /></a></div><br /><div><i style="font-size: small; text-align: center;"><span> </span><span> </span><span> </span><span> </span><span> </span><span> </span><span> </span><span> </span><span> </span><span> </span><span> </span>Al-Zubarah, salah satu situs bersejarah di Qatar/Trip.com</i></div><div> </div><div><br /></div><div><b><br /></b></div><div><b>Situs Bersejarah dan Kastil</b></div><div><br /></div><div><br /></div><div>Pencinta arkeologi dan sejarah dapat melihat banyak situs bersejarah yang menceritakan kisah masa lalu Qatar seperti situs warisan dunia UNESCO Al Zubarah dan bentengnya yang unik.</div><div><br /></div><div>Ada pula Museum Seni Islam, Desa Budaya Katara, dan Souq Waqif yang merupakan tempat-tempat wisata paling populer di Qatar.</div><div><br /></div><div>Negara ini juga merupakan rumah bagi beberapa benteng kuno yang digunakan sebagai instalasi militer atau sipil, seperti Benteng Doha, Menara Barzan, dan Benteng Umm Salal.</div><div><br /></div><div> </div><div><br /></div><div><b>Petualangan Gurun dan Bukit Pasir</b></div><div><br /></div><div>Selain pantai dan pulau yang spektakuler, Qatar juga memiliki beberapa gurun pasir yang indah dan medan berbatu. Anda bisa menikmati perjalanan safari gurun, menunggang unta dan berkemah di bawah bintang-bintang di tenda Badui.</div><div><br /></div><div>Opsi lainnya adalah mengunjungi Khor Al Udayd, yang menampilkan bukit pasir dalam formasi menakjubkan dan dijuluki 'the Inland Sea. Di samping itu, ada Al Jassasiya, area dengan pahatan batu prasejarah yang megah.</div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgju8Cw8r2vHi4v2t7XR_NdisXKf_sOUtTFwbopk6ts4JFcM37H6QyIf84cHlRX0qy3SA0qb3Ic_FPN7k3XnzJzfu-dBJq7AOvloKBbn-io03CDy7UlXV3aVOB8TUtQtpqz_re7BIgYctq6D8plf88bxm-xVQ7BpCtvzTwcA4-1uZb6hoJ89Qi-iMVGSw/s760/Qatar%202.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="506" data-original-width="760" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgju8Cw8r2vHi4v2t7XR_NdisXKf_sOUtTFwbopk6ts4JFcM37H6QyIf84cHlRX0qy3SA0qb3Ic_FPN7k3XnzJzfu-dBJq7AOvloKBbn-io03CDy7UlXV3aVOB8TUtQtpqz_re7BIgYctq6D8plf88bxm-xVQ7BpCtvzTwcA4-1uZb6hoJ89Qi-iMVGSw/s320/Qatar%202.jpeg" width="320" /></a></div><br /><div><i style="font-size: small; text-align: center;"><span> </span><span> </span><span> </span><span> </span><span> </span><span> </span><span> </span><span> </span><span> </span><span> </span>The Pearl-Qatar, salah satu destinasi belanja di Timur Tengah/Trip.com</i></div><div> </div><div><br /></div><div><b><br /></b></div><div><b>Kedermawanan dan Keramahan Badui</b></div><div><br /></div><div><br /></div><div>Suku Badui (Badawi/Bedouin) di Qatar dikenal karena keramahannya dan secara tradisional selalur berbagi makanan dengan tamu mereka. Budaya ini masih mengakar kuat di masyarakat Qatar dan merasuki semua aspek kehidupan di Qatar.</div><div><br /></div><div>Mereka menawarkan kopi Arab dan manisan kepada para tamu sebagai ekspresi keramahan.</div><div><br /></div><div>Selain itu, Anda juga bisa menikmati masakan Qatar yang kaya dan unik dengan hidangannya yang dipengaruhi selama bertahun-tahun oleh cita rasa dari India, Iran, Levant (Mediterania), dan Afrika Utara.</div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2263909687685923382.post-8797733013722550542020-10-13T19:31:00.004-07:002022-12-02T19:31:29.699-08:00Turunkan Nabi Isa<div><span style="font-size: large;">T</span>ak ada maksud untuk menistakan agama melalui judul di atas. Saya sekadar menuliskan ulang kalimat yang dicoretkan pada dinding di sebuah halte Transjakarta pascaaksi demonstrasi menolak Undang-Undang Cipta Kerja, Kamis (8/10/2020).</div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgH7mK-rzlL6FRXwTTEwrnZkajxnu9YDOlrbcA4nIMt9uFsderTnUEdZHHrQ-IW_cxbXCKTCKVFRxYIFo_-lvFUDv4SOWaXXQu0S12aF7_g11uqI9UGlDAg7BW79QgSEEQCzBxA-d0XNOmWpLi8MRU8Ne0OAU-PqGfGQiuru7BtFCkbw7-sNbrurkXlWA/s1000/Turunkan.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="667" data-original-width="1000" height="319" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgH7mK-rzlL6FRXwTTEwrnZkajxnu9YDOlrbcA4nIMt9uFsderTnUEdZHHrQ-IW_cxbXCKTCKVFRxYIFo_-lvFUDv4SOWaXXQu0S12aF7_g11uqI9UGlDAg7BW79QgSEEQCzBxA-d0XNOmWpLi8MRU8Ne0OAU-PqGfGQiuru7BtFCkbw7-sNbrurkXlWA/w478-h319/Turunkan.jpg" width="478" /></a></div><br /><div style="text-align: center;"><i><span style="font-size: x-small;">Tangkapan layar dari pesan viral yang menunjukkan pendemo yang menolak pengesahan RUU Cipta Kerja (Omnibus Law) berpose di samping tulisan yang dicoretkan oknum ke dinding halte Trans Jakarta, Kamis (8/10/2022).</span></i></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><div><br /></div><div><br /></div><div>Siapa yang menuliskannya? Itu pertanyaan pertama yang bercokol di benak saya ketika mendapatkan kiriman gambar terkait aksi vandalisme itu via sebuah grup di aplikasi pesan instan.</div><div><br /></div><div>Sekali lagi bukan lantaran perkara penistaan agama. Kalimat aspiratif itu syahdan menghantarkan ragam pertanyaan lain di benak saya. Apakah aspirasi ini masuk akal dan merupakan sebuah kritik sosial yang justru sangat mendasar?</div><div><br /></div><div>Saya memaknai kata imperatif ‘turunkan’ dalam kalimat itu seperti ‘menurunkan’ pemain kunci ketika sebuah tim sepakbola tengah terdesak dalam sebuah pertandingan sepak bola. Dengan kata lain, ‘menghadirkan’.</div><div><br /></div><div>Setidaknya ada dua implikasi dengan seruan ‘menghadirkan’ Nabi Isa atau yang dalam tradisi Kristiani dikenal dengan Yesus dari Nazareth.</div><div><br /></div><div>Pertama, kehadiran atau kedatangan kali kedua Yesus dalam perspektif agama samawi, khususnya Kristen, terkait dengan keyakinan eskatologis atau kedatangan hari kiamat.</div><div><br /></div><div>Ya. ‘Turunnya Nabi Isa’ merupakan salah satu tanda besar dari akhir zaman. Yesus akan datang kembali sebagai sosok ‘hakim yang adil’ yang akan menghakimi dunia.</div><div><br /></div><div>Dengan perspektif itu, aspirasi pendemo yang melekat pada dinding halte itu sekonyong-konyong menjadi ungkapan ketiadaan harapan untuk hidup.</div><div><br /></div><div>Sudah sedemikian kritiskah kondisi saat ini sehingga 'oknum' pendemo itu berharap akhir zaman itu segera datang? Mungkin demikian pertanyaan lain yang menyeruak dari seruan itu.</div><div><br /></div><div>Kedua, Yesus dalam tradisi kristiani, khususnya Katolik, diyakini sebagai seorang pejuang keadilan.</div><div><br /></div><div>Di tengah penjajahan yang dialami Israel dan mayoritas usaha pertanian dikuasai orang kaya, Yesus hadir pada zamannya dan mewartakan cinta kasih dan keadilan. Tujuannya untuk mengubah situasi agar lebih adil dan sejahtera.</div><div><br /></div><div>Diskursus berbulan-bulan tentang Omnibus Law, UU Cipta Kerja, khususnya klaster ketenagakerjaan tentunya selama ini diarahkan pada tujuan yang sama, yakni keadilan dan kesejahteraan bagi semua pihak, termasuk dalam wujud upah yang layak dan investasi yang memberdayakan masyarakat.</div><div><br /></div><div>Dengan perspektif itu, lagi-lagi aspirasi pendemo di dinding halte itu menyuarakan hilangnya asa. Di tengah situasi ini, apakah harapan akan terciptanya keadilan dan kesejahteraan oleh masyarakat untuk masyarakat itu menciut? </div><div><br /></div><div>Dengan demikian, Yesus, sang hakim yang adil, itu pun diharapkan harus ‘turun tangan’ dalam menangani kondisi ini.</div><div><br /></div><div>Lebih jauh, perspektif ini pun bermuara pada pertanyaan lain. Apakah memang jejak ajaran Yesus, sang pejuang keadilan, tak lagi tampak di Nusantara dalam sikap dan l</div><div>aku hidup penganutnya baik yang duduk di kursi penguasa, legislator, pemberi kerja maupun pekerja atau masyarakat banyak itu sendiri?</div><div><br /></div><div>Padahal, tentu tak sedikit jumlah orang yang meyakini Yesus atau Nabi Isa sebagai panutan atau patron dalam hidup di negara berdasarkan Pancasila ini.</div><div><br /></div><div>Bila sungguh tak ada lagi jejak itu, maka seruan ‘Turunkan Nabi Isa’ yang ditulis ‘oknum’ pendemo pekan lalu itu sungguh menjadi kritik sosial paling fundamental dari aksi massa pekan lalu.</div></div><div><br /></div><div><br /></div><div style="text-align: center;">***</div><div style="text-align: left;"><i>Artikel ini merupakan draf tulisan saya yang disiapkan untuk rubrik Spektrum di Bisnis Indonesia pada 14 Oktober 2022</i></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2263909687685923382.post-45079069871811938532020-09-01T07:59:00.006-07:002022-12-09T07:56:25.923-08:00Banal-isasi Kebohongan<div><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman"; font-size: 16pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Nama Hadi Pranoto sekonyong-konyong menjadi pusat perhatian publik dalam beberapa hari terakhir. Sosok yang disebut-sebut sebagai ‘dokter dan profesor’ ini tampil dengan sejumlah klaim kebenarannya terkait COVID-19.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman"; font-size: 16pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> </span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman"; font-size: 16pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dalam sebuah video wawancara yang diunggah di kanal Youtube milik Musisi Erdian Aji Prihartanto alias Anji, Jumat (31/7/2020)—yang kemudian ditarik platform berbagi video tersebut Minggu (2/8/2020)—Hadi bahkan mengklaim telah berhasil menciptakan obat herbal ‘Antibodi COVID-19’ yang cukup efektif menyembuhkan dan mencegah wabah itu.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman"; font-size: 16pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> </span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman"; font-size: 16pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“Herbal kita sudah berhasil dan terbukti. Yang positif kita obati sembuh, yang menjelang terinfeksi kita obati sembuh semuanya,” ujarnya dalam wawancara tersebut.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman"; font-size: 16pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> </span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman"; font-size: 16pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Pernyataan itu pun diikuti sejumlah klaim Hadi terkait hasil temuannya atas virus tersebut. Termasuk informasi bahwa COVID-19 akan mati pada suhu di atas 350 derajat.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman"; font-size: 16pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> </span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman"; font-size: 16pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Video itu viral dan dibagikan ke berbagai platform digital, dari Facebook, Twitter, Instagram, hingga WhatsApp, sebelum akhirnya ditarik Youtube dua hari berselang.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman"; font-size: 16pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span></p></div><div><br /></div><div><span id="docs-internal-guid-b444a73f-7fff-8018-39b8-a95d843ac5a7"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjStizUt9pBJz7IKenPC8ideFD50GLsjkdr2G9m3hxHw4dWXBYCCQNO6AF4yzul6m_cHSnuRDtC_KgbuFKo2IAdo_6n9MCJRU51sSV5nCockLJMid3zVXeZ3wr4eRI-aUunTNPmFlTP_dq--r5jSuZurvea3nAApLyF1k5Uyv30BaRwjsXZ91T_ILaL2A/s1024/Hoax.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="665" data-original-width="1024" height="257" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjStizUt9pBJz7IKenPC8ideFD50GLsjkdr2G9m3hxHw4dWXBYCCQNO6AF4yzul6m_cHSnuRDtC_KgbuFKo2IAdo_6n9MCJRU51sSV5nCockLJMid3zVXeZ3wr4eRI-aUunTNPmFlTP_dq--r5jSuZurvea3nAApLyF1k5Uyv30BaRwjsXZ91T_ILaL2A/w396-h257/Hoax.jpg" width="396" /></a></div><span style="font-size: x-small;"><div style="text-align: center;">Ilustrasi Hoax atau disinformasi/Dok.-Pribadi</div></span><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><br /></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman"; font-size: 16pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> </span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><br /></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman"; font-size: 16pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> </span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman"; font-size: 16pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Klaim kebenaran di tengah pandemi ini tentu tak menjadi fenomena tunggal. Artikel </span><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman"; font-size: 16pt; font-style: italic; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">The New York Times</span><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman"; font-size: 16pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> bertajuk In Indonesia, False Virus Cures Pushed by Those Who Should Know Better memerinci sejumlah klaim kebenaran lain, mulai dari pemanfaatan arak hingga proses penyembuhan dengan bantuan ahli supranatural.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman"; font-size: 16pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> </span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman"; font-size: 16pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Bagai onak dalam daging, klaim yang dianggap benar itu menjadi tantangan berat bagi pemerintah yang tengah berupaya mencegah penyebaran COVID-19 dan juga dampak ekonomi yang hadir dalam beberapa bulan terakhir. Klaim seolah benar itu hadir dalam wujud disinformasi, hoax dan berita bohong.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman"; font-size: 16pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> </span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman"; font-size: 16pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Tak bisa dipungkiri, fenomena ini menjadi ekses dari kemajuan teknologi yang selama ini disebut sebagai </span><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman"; font-size: 16pt; font-style: italic; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">post-truth</span><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman"; font-size: 16pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> atau pasca-kebenaran. Fenomena yang menyeruak di ruang publik dan hadir mengangkangi fakta dan kebenaran hakiki.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman"; font-size: 16pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> </span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman"; font-size: 16pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Haryatmoko SJ, pengajar filsafat di Universitas Sanata Dharma, dalam sebuah video kuliah umum di Universitas Gadjah Mada pada 2017, menjelaskan bahwa fenomena ini hadir ketika objektivitas dan rasionalitas membiarkan emosi dan hasrat lebih memihak keyakinan, kendati fakta berbicara lain.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman"; font-size: 16pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> </span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman"; font-size: 16pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dalam fenomena itu, jelas dia, narasi dan dramatisasi pesan jauh lebih penting ketimbang fakta dan objektivitas.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman"; font-size: 16pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> </span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman"; font-size: 16pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“Fakta menjadi nomor dua, bahkan sama sekali diabaikan,” jelas dia.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman"; font-size: 16pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> </span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman"; font-size: 16pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Fenomena ini, sambung Haryatmoko, tampak terang benderang dalam perhelatan pesta demokrasi. Saat itu argumentasi yang tak masuk akal akan lebih diterima lantaran dibungkus dengan sentimen emosional, termasuk identitas, seperti agama.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman"; font-size: 16pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> </span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman"; font-size: 16pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Alhasil, penyebaran berita palsu dan disinformasi menjadi massif. Informasi yang sungguh benar dan diklaim benar atau sebagai kebenaran alternative menjadi kabur di ruang publik.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman"; font-size: 16pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> </span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman"; font-size: 16pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“[Kebenaran alternatif] diterima begitu saja, yang penting memuaskan emosi,” ujarnya.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman"; font-size: 16pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> </span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman"; font-size: 16pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Lebih jauh, jelas dia, kondisi itu bermuara pada banal-isasi kebohongan. Bohong menjadi hal biasa.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman"; font-size: 16pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> </span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman"; font-size: 16pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Orang tidak merasa bersalah lagi melakukan kebohongan. Bahkan seringkali, sosok pengklaim kebenaran alternatif itu pun tak sadar menyampaikan kebohongan.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: "Times New Roman"; font-size: 16pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> </span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 12pt; margin-top: 0pt; padding: 12pt 0pt 0pt;"><span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman"; font-size: 16pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Sebagai lawannya, fenomena pasca-kebenaran ini mesti dihadapi dengan kedisiplinan untuk melakukan pengecekan fakta dalam setiap informasi di ruang publik. Termasuk dengan mengecek kembali narasi yang baru saja Anda baca ini.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 12pt; margin-top: 0pt; padding: 12pt 0pt 0pt;">**</p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 12pt; margin-top: 0pt; padding: 12pt 0pt 0pt;"><i>Materi ini disiapkan untuk tayang di rubrik Spektrum, Bisnis Indonesia, Agustus 2020</i></p><div><span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman"; font-size: 16pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span></div></span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2263909687685923382.post-57658642066171442332020-06-10T23:11:00.005-07:002022-11-30T22:16:18.590-08:00Hujan Bulan Juni<p class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><br /></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><i style="font-size: 12pt;"></i></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><i style="font-size: 12pt;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidAJcuMXvmIoYGHxEg8U4g-fnlDQAEFp80styQLVJ88gCYxrAF4nHdWmLJslEPa16pufzHxQV7XI5XusA4lwu90_E-XINjNkKqYCOo_k8NuMBmUwXe28OvZTO70dw9FK0ZgwwZjH98hgoQrAF9ndy6agB-gE2Jsmg12AXmeQ8KpLqwdYJ_yjYb7Nihvw/s1024/WhatsApp%20Image%202022-12-01%20at%2013.14.02.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="547" data-original-width="1024" height="308" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidAJcuMXvmIoYGHxEg8U4g-fnlDQAEFp80styQLVJ88gCYxrAF4nHdWmLJslEPa16pufzHxQV7XI5XusA4lwu90_E-XINjNkKqYCOo_k8NuMBmUwXe28OvZTO70dw9FK0ZgwwZjH98hgoQrAF9ndy6agB-gE2Jsmg12AXmeQ8KpLqwdYJ_yjYb7Nihvw/w575-h308/WhatsApp%20Image%202022-12-01%20at%2013.14.02.jpeg" width="575" /></a></i></div><i style="font-size: 12pt;"><br /><span style="color: black; font-size: 16pt;"><br /></span></i><p></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><i style="font-size: 12pt;"><span style="color: black; font-size: 16pt;"><br /></span></i></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><i style="font-size: 12pt;"><span style="color: black; font-size: 16pt;">Ya</span></i><span style="color: black; font-size: 16pt;">, judul di atas mengacu pada puisi karya Sapardi Djoko Damono. Sajak catur larik tiga bait yang ditulis Sapardi pada 1989 itu tampak mengungkapkan kerinduan mendalam.</span></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="color: black; font-size: 16pt;"> </span></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><i><span style="font-size: 16pt;">tak ada yang lebih tabah<br />dari hujan bulan Juni<br />dirahasiakannya rintik rindunya<br />kepada pohon berbunga itu</span></i></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><i><span style="font-size: 16pt;"> </span></i></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-size: 16pt;">Demikian bait pertama kidung milik </span><span style="color: black; font-size: 16pt;">sastrawan kelahiran Surakarta, 20 Maret 1940 itu.</span><span style="font-size: 16pt;"></span></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="color: black; font-size: 16pt;"> </span></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-size: 16pt;">Dalam sebuah video wawancara yang diunggah akun Musik Kembara di Youtube, Sapardi mengatakan hujan menjadi kejadian luar biasa kala Juni yang di Indonesia umumnya menjadi bagian dari musim kemarau.</span></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-size: 16pt;"> </span></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-size: 16pt;">Saat musim kemarau, jelas dia, tanah rengkah dan pohon menjadi kering. Saat itu pula, tanah dan pohon merindukan hujan.</span></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-size: 16pt;"> </span></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-size: 16pt;">“Hujan itu menjadi penting, justru ketika musimnya tidak hujan,” jelasnya.</span></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-size: 16pt;"> </span></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-size: 16pt;">Penghayatan itu tak lepas dari pengalamannya menghabiskan masa remaja di sebuah desa di pinggiran Kota Solo. Pada Juni dan Juli, cuaca di wilayah itu berubah drastis pada siang dan malam hari.</span></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-size: 16pt;"> </span></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-size: 16pt;">Pada siang hari terik matahari terasa, sedangkan pada malam hari dinginnya menusuk tulang. “Orang jawa bilang, <i>bediding</i>,” ungkapnya.</span></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-size: 16pt;"> </span></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-size: 16pt;">Dalam situasi itu, Sapardi mengakui turunnya hujan menghadirkan nikmat tersendiri, baik dari bunyi rintiknya maupun dari aroma tanah yang dibasahinya.</span></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-size: 16pt;"> </span></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-size: 16pt;">Kerinduan akan hujan dalam puisi </span><span style="color: black; font-size: 16pt;">Sapardi itu</span><span style="font-size: 16pt;"> pun hadir di tengah-tengah umat manusia yang tengah berjuang menghadapi pagebluk virus corona (COVID-19).</span></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-size: 16pt;"> </span></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-size: 16pt;">Di Indonesia, sudah lebih dari 100 hari, pandemi ini menyebabkan perubahan besar dalam rutinitas harian masyarakat.</span></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-size: 16pt;"> </span></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-size: 16pt;">Upaya memutus rantai penyebaran wabah ini harus dibayar mahal dengan pembatasan aktivitas masyarakat dalam berbagai sektor kehidupan. Kegiatan ekonomi dan sosial dibatasi, juga demikian dengan aktivitas ibadah keagamaan lantaran harus ‘mendekam’ di rumah.</span></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-size: 16pt;"> </span></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-size: 16pt;">Alhasil, kerinduan akan kondisi normal membuncah. Rasa kangen kepada kerabat dan handai tolan pun terkespresikan jelas dalam keseharian, terutama di jejaring media sosial.</span></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-size: 16pt;"> </span></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-size: 16pt;">"Kalau ini (pandemi Covid-19) sudah selesai saya ingin ke tempat ibu saya, ketemu adik saya, ketemu keluarga," kata musisi Iwan Fals dalam siaran langsung di Instagram, Mei lalu.</span></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-size: 16pt;"> </span></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-size: 16pt;">Masih segar dalam ingatan pula, bagaimana umat Islam harus menjalani Bulan Ramadan dan Hari Raya Idulfitri yang sama sekali berbeda. Tak ada mudik dan tanpa silaturahmi khusyuk dengan sanak saudara.</span></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-size: 16pt;"> </span></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-size: 16pt;">"Ada kerinduan yang sesak karena tidak bisa mudik ke kampung halaman," tulis Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melalui akun Instagramnya, April lalu.</span></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-size: 16pt;"> </span></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-size: 16pt;">Tak sedikit pula yang ingin segera beraktivitas normal dan melepas kangen dengan tempat-tempat favorit seperti mal atau tempat wisata. Di sisi lain, pelaku usaha tentu saja rindu pada kondisi normal agar bisnisnya bisa berjalan seperti sedia kala.</span></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-size: 16pt;"> </span></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-size: 16pt;">Di tengah kondisi itu, wacana kenormalan dalam wujud baru itu bak hujan saat kemarau. Pelonggaran aktivitas masyarakat menandainya.</span></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-size: 16pt;"> </span></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-size: 16pt;">Seolah-olah ‘terdesak rindu’, langkah itu diambil kendati tanda-tanda pandemi mereda masih samar.</span></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-size: 16pt;"> </span></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-size: 16pt;">Kenormalan baru pun tampak semu di hadapan fakta penambahan kasus positif yang terus melonjak seiring upaya masif meningkatkan uji spesimen. Bahkan, tiga hari terakhir jumlahnya terus menjadi rekor baru.</span></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-size: 16pt;"> </span></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-size: 16pt;">Dengan kenyataan ini, patut disadari kita masih harus lebih lama memendam rindu.</span></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-size: 16pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-size: 16pt;">**</span></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-size: 16pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;"><span style="font-size: 16pt;">[<i>Kemenungan ini ditulis untuk rubrik Spektrum di Bisnis Indonesia, Juni 2020</i>]</span></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2263909687685923382.post-25277535449895140762020-03-19T22:53:00.011-07:002022-11-30T22:10:47.039-08:00Tuhan Menghukum Kita!<div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigNv4tAjsECRZ5UkLxViOuOTRKYXWTUiYdOq9EcnQ5qXEfObZo0slFKWkiQ3ni5ZQ-W1cZoEORkJI0oHxliNu1bHc4ChKTu212qrcQ931g6bwiHK02ontF91rjnMZOtqJubKBpe6B3UMX9qhpEofA3wktkVdT_rnrYoSNm8d4z4TtRV5ap6RVUqUUuAQ/s1024/WhatsApp%20Image%202022-12-01%20at%2013.08.57.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="565" data-original-width="1024" height="305" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigNv4tAjsECRZ5UkLxViOuOTRKYXWTUiYdOq9EcnQ5qXEfObZo0slFKWkiQ3ni5ZQ-W1cZoEORkJI0oHxliNu1bHc4ChKTu212qrcQ931g6bwiHK02ontF91rjnMZOtqJubKBpe6B3UMX9qhpEofA3wktkVdT_rnrYoSNm8d4z4TtRV5ap6RVUqUUuAQ/w553-h305/WhatsApp%20Image%202022-12-01%20at%2013.08.57.jpeg" width="553" /></a></div><br /><div><br /></div><div><br /></div><div>Seruan di atas tak dikutip dari status media sosial masa kini. Bukan pula dari pesan berantai melalui aplikasi pesan instan. </div><div><br /></div><div>Nukilan itu datang dari Pastor Paneloux yang mencoba menjelaskan makna wabah sampar yang meluluhlantakkan penduduk Oran. </div><div><br /></div><div>Dia sekonyong-konyong menerangkan secara metafisik-religius makna bencana yang dikisahkan dalam novel La Peste (Sampar) karya filsuf dan sastrawan, Albert Camus. </div><div><br /></div><div>Di tengah ancaman wabah itu, kekacauan merebak, pemerintah meminimalisir persoalan, media massa sibuk dengan urusannya sendiri, sedangkan rakyat kebanyakan justru tak mau tahu. </div><div><br /></div><div>Roman yang perdana dirilis pada 1947 itu menyajikan sebuah kemenungan tentang eksistensi manusia di hadapan bencana, derita dan kematian. Sebuah alternatif refleksi pengingat manusia dalam bersikap di depan bencana, tak terkecuali situasi dunia saat ini yang dihadapkan pandemi virus corona (COVID - 19).</div><div><br /></div><div>Tak melulu lantaran ada keserupaan situasi yang tengah dihadapi umat manusia saat ini, novel yang kemudian mengantarkan Camus menerima Nobel Perdamaian untuk Karya Sastra pada 1957 itu pun mendeskripsikan aneka ragam sikap manusia di hadapan wabah atau bencana.</div><div><br /></div><div>A. Setyo Wibowo (Etika Politik Albert Camus: Terlibat di sisi Korban Menghadapi Kebathilan Absurd, 2010) merincikan ragam sikap manusia itu.</div><div><br /></div><div>Hampir serupa Pastor Paneloux, Tarrou juga menggunakan argumentasi teori ideologis untuk membenarkan alasan kenapa mesti terlibat aktif dalam bencana. Dia mencari perdamaian dengan dirinya sendiri melalui upaya bersimpati dan mengerti manusia.</div><div><br /></div><div>Kedua tokoh itu mereduksi korban menjadi data untuk dianalisis agar keyakinan atau teori abstrak yang dipeluknya menjadi terasa lebih menenangkan bagi dirinya sendiri.</div><div><br /></div><div>Sebuah sikap yang tentu masih jamak di masa kini!</div><div><br /></div><div>Ada pula Garcia, Gonzales dan Cottard yang digambarkan Camus sebagai pihak yang justru memanfaatkan bencana untuk mengeruk untung. Dua nama pertama menjadi penyelundup yang maraup cuan besar dengan ditutupnya Oran, sedangkan Cottard merupakan rentenir.</div><div><br /></div><div>Selain itu, ada Rambert, seorang wartawan dan orang asing yang terjebak di Oran yang dalam status lockdown. Merasa terjerat, dia berusaha melepaskan diri untuk menemui kekasihnya di luar kota terkutuk itu, tanpa acuh sedikit pun pada penduduk.</div><div><br /></div><div>Tokoh utama dalam La Peste hadir dalam sosok dokter Rieux. Tokoh pencerita dalam roman itu hadir sebagai orang yang terlibat secara konkret dan aktif menolong korban.</div><div><br /></div><div>Berbeda dengan Tarrou, figur yang merupakan pengejawantahan sikap Camus ini memilih menghadapi bencana dan melibatinya tanpa banyak teori dan mimpi. Dia bertahan dan bertekun di sisi penduduk Oran, tanpa tahu dan berharap akan kemenangan atas wabah yang telah memakan ribuan nyawa itu. </div><div><br /></div><div>Bagi Camus, bencana hadir tanpa mengagetkan, perlahan mencengkeram, dan ketika hadir di depan pintu, orang baru menyadari kedahsyatannya dan tinggal menerima akibatnya. Hidup itu absurd.</div><div><br /></div><div>Seperti Rieux, absurditas mesti dihadapi dengan moral keterlibatan. Manusia yang menderita karena bencana bukanlah ide abstrak, sehingga yang bisa dilakukan adalah mencegah supaya korban tidak jatuh lebih banyak lagi.</div><div><br /></div><div>Tindakan konkret menjadi penting, ketimbang sekadar pembenaran metafisik-religius dan ideologis penenang diri.</div><div><br /></div><div><br /></div><div style="text-align: center;">***</div><div>[<i>Tulisan ini saya tulis pada 18 Maret 2020 untuk tayang di rubrik Spektrum, harian Bisnis Indonesia</i>] </div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2263909687685923382.post-24032234181007858682018-04-03T07:47:00.004-07:002022-12-09T07:54:28.764-08:00Menikmati Wisata Kuliner, Jasa Kesehatan dan Warisan Dunia di Penang<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Pulau Penang, Malaysia, sudah termasyhur sebagai pusat kesehatan dengan fasilitas layanan berkelas global. Namun, pulau yang terletak di Selat Malaka ini menawarkan wisata kuliner dan situs warisan dunia.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Saya berkesempatan mengunjungi Penang pada Maret 2018 dalam rangka tugas terkait pembukaan layanan penerbangan langsung dari Indonesia oleh salah satu maskapai nasional.</span></p></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhl4SD9Y18-tgMFPX9PaumEiM9grc8YeE0Uot8iiGwrP2XjQ-IjiM34qifm7LF69ThTJTvevLKGvrzikn9sqWlE9CwprTpo3247n_C_fecqxq0ywMdoxJ1YWmYoWp4h5Qsnp8OUXyoImgs1gethxzAGuvemFYhCC2rSI_MBdlk6OSJENIoTQ28shcgEsA/s4160/IMG_20180327_114153.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3120" data-original-width="4160" height="302" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhl4SD9Y18-tgMFPX9PaumEiM9grc8YeE0Uot8iiGwrP2XjQ-IjiM34qifm7LF69ThTJTvevLKGvrzikn9sqWlE9CwprTpo3247n_C_fecqxq0ywMdoxJ1YWmYoWp4h5Qsnp8OUXyoImgs1gethxzAGuvemFYhCC2rSI_MBdlk6OSJENIoTQ28shcgEsA/w402-h302/IMG_20180327_114153.jpg" width="402" /></a></div><br /><div style="text-align: center;"><span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial; white-space: pre-wrap;"><span style="font-size: x-small;"><i>Salah satu destinasi wisata sejarah di Pulau Penang, Malaysia/Dok. Pribadi</i></span></span></div><div><br /></div><div><br /></div><div><span id="docs-internal-guid-f43ef5f9-7fff-b4b6-0b23-f1a31c9333e1"><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"> </p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Penang, sebagai salah satu negara bagian Malaysia, terbagi atas dua bagian besar, yakni Pulau Penang berada di sebelah barat dan Seberang Perai yang masih menyatu dengan semenanjung Malaysia. Kedua wilayah ini dihubungkan oleh Jembatan Penang sepanjang 13,5 km dan Jembatan Penang II sepanjang 23,5 km.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dengan populasi mencapai 2 juta jiwa, penduduk Pulau Penang terbilang sangat beragam dari sisi budaya dan etnis. Sekitar 65% penduduk Penang memang berlatar etnis China yang berbahasa </span><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-style: italic; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Hokkien</span><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">, sedangkan selebihnya merupakan orang Melayu dan Tamil dari berbagai macam negara, seperti Bangladesh, Pakistan dan India.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Pulau Penang sendiri terkenal dengan fasilitas kesehatan berkelas dunia, antara lain Gleneagles dan Island Hospital. Rumah sakit bertaraf global itu menawarkan layanan lengkap untuk penanganan sejumlah penyakit berat, dengan spesialisasi </span><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-style: italic; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">neuroscience</span><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">, ortopedi, dan </span><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-style: italic; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">gastroenterologi</span><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dengan layanan mumpuni, fasilitas kesehatan di Pulau Penang menawarkan harga yang lebih kompetitif dari rumah sakit di Singapura dan Kuala Lumpur, Malaysia.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Tak mengherankan, sebagian besar pasien internasional yang berobat ke rumah sakit di Penang berasal dari Indonesia. Selain itu, pasien yang berobat ke Penang berasal dari Vietnam, Hong Kong, Australia dan Jepang. Apalagi, biaya hidup bagi pasien yang berobat dalam kurun waktu lama di Penang diklaim lebih murah.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Di samping itu, Pulau Penang menawarkan wisata yang menarik bagi para pasien dan keluarganya. Salah satunya adalah wisata kuliner.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxuNVbxjAF9IcvjSW3uT_VPAdqDd9Vi3u9dXiuh1m-MUCMeMiF6lcWSR1FCgP4iMZ9ke4JlO6LimypLo8HUyVlqmNrU2fNKj-DkuNB0oKscDBiKTgkM3Isd77paoFp1MUkvp0AsI2fc0SxdO7Nmvok6b3k4zmk15_uHRSpHyQ4hy-Qih5MITRCi1FXuQ/s4160/IMG_20180327_114355.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4160" data-original-width="3120" height="512" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxuNVbxjAF9IcvjSW3uT_VPAdqDd9Vi3u9dXiuh1m-MUCMeMiF6lcWSR1FCgP4iMZ9ke4JlO6LimypLo8HUyVlqmNrU2fNKj-DkuNB0oKscDBiKTgkM3Isd77paoFp1MUkvp0AsI2fc0SxdO7Nmvok6b3k4zmk15_uHRSpHyQ4hy-Qih5MITRCi1FXuQ/w384-h512/IMG_20180327_114355.jpg" width="384" /></a></div><p></p><div style="text-align: center;"><span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial; white-space: pre-wrap;"><span style="font-size: x-small;"><i>Petunjuk arah di Georgetown, Pulau Penang, Malaysia/Dok. Pribadi</i></span></span></div><div><br /></div><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Heterogennya masyarakat menjadi faktor utama yang menyebabkan Pulau Penang menjadi surga makanan dengan beragam pilihan wisata kuliner. Mulai dari makanan khas Melayu, India, hingga varian makanan orang </span><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-style: italic; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Hokkien</span><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">, semuanya tersedia.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dari pagi hingga tengah malam, penjaja makanan selalu siap memanjakan lidah wisatawan di hampir setiap ruas jalan George Town. </span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Salah satu pusat wisata kuliner yang dapat dikunjungi pada malam hari adalah Gurney Drive. Di kawasan ini, wisatawan dapat memilih tempat makan, mulai dari restoran dengan konsep </span><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-style: italic; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">fine dining</span><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">, bar dengan hiburan</span><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-style: italic; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> live music</span><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">, dan </span><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-style: italic; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">food court</span><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> dengan ratusan pilihan jajanan.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Untuk pilihan tempat terakhir itu, tersedia beragam pilihan makanan, baik yang tradisional maupun yang modern. Nasi Lemak dan Nasi Kari merupakan salah satu makanan khas di Pulau Penang. Selain itu, ada Mie </span><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-style: italic; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Hokkien</span><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> dan juga Asam Laksa. Perlu diketahui makanan terakhir ini berlabel ‘tidak halal’.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Kendati begitu, masih ada banyak lagi pilihan makanan yang bisa dieksplor oleh wisatawan saat berkunjung ke pulau dengan julukan ‘Mutiara dari Timur’ ini.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7yod-eWZZvFc1RzmaJFXZLa3cfbAg-DFn_wkoGqy_3jSJYVvGrWyjrOuTtQ71DlNE-q8PfQzxvuTLaxiFYa5eR8vekzpLlGJqivKswge1ODiVDDDDl3ufra_fBgYwxTXBDVbRtpFmQjCXdYrtLJNHycVMiWHJCHMCwlWT0kVD_gbTwQzURd9MTJi96g/s4160/IMG_20180327_112615.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3120" data-original-width="4160" height="307" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7yod-eWZZvFc1RzmaJFXZLa3cfbAg-DFn_wkoGqy_3jSJYVvGrWyjrOuTtQ71DlNE-q8PfQzxvuTLaxiFYa5eR8vekzpLlGJqivKswge1ODiVDDDDl3ufra_fBgYwxTXBDVbRtpFmQjCXdYrtLJNHycVMiWHJCHMCwlWT0kVD_gbTwQzURd9MTJi96g/w409-h307/IMG_20180327_112615.jpg" width="409" /></a></div><p></p><div style="text-align: center;"><span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial; white-space: pre-wrap;"><span style="font-size: x-small;"><i>Salah satu destinasi wisata sejarah di Pulau Penang, Malaysia/Dok. Pribadi</i></span></span></div><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span></p><div><br /></div><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Selain wisata kuliner, Pulau Penang, juga menawarkan wisata sejarah. Pasalnya, UNESCO sejak 2008 telah menobatkan Pulau Penang sebagai salah satu situs warisan dunia. </span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Kota George Town masih menyisakan jejak sejarahnya dengan bangunan-bangunan berumur ratusan tahun di berbagai sisinya. Ibu Kota Penang ini menyajikan petilasan dari abad-abad silam.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Di Penang, misalnya, ada Masjid Melayu Lebuh Acheh yang dibangun pada 1808. Ada pula gedung Swee Hock Chan yang dimiliki Goh Say Eng yang pernah dikunjungi pemimpin revolusi Republik Rakyat China, Sun Yat Sen.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Di sepanjang jalan itu pun banyak dijumpai lukisan jalanan atau </span><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-style: italic; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">street art painting</span><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> (mural) yang cukup tersohor. Objek lukisan ini cukup diminati oleh pelancong untuk berfoto.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlS2YBTtVS3zAtV94nrNToLtr0iuorGsaicA3W2mQ-FglSV6eZYUbG2yehiPKWC1m215u1nxq3_kv3FKP7aOPzoUN6OUrwR_tHSne9y2o0LFS9Tlz8WeIB0HcUDZoGoW7PMqfes-dfs0JGp6X05iSeD8iaPnDiwGWhtcpniL7V8jKrVVxqsang8eL3Vg/s4160/IMG_20180327_113519.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3120" data-original-width="4160" height="296" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlS2YBTtVS3zAtV94nrNToLtr0iuorGsaicA3W2mQ-FglSV6eZYUbG2yehiPKWC1m215u1nxq3_kv3FKP7aOPzoUN6OUrwR_tHSne9y2o0LFS9Tlz8WeIB0HcUDZoGoW7PMqfes-dfs0JGp6X05iSeD8iaPnDiwGWhtcpniL7V8jKrVVxqsang8eL3Vg/w395-h296/IMG_20180327_113519.jpg" width="395" /></a></div><p></p><div style="text-align: center;"><span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial; white-space: pre-wrap;"><span style="font-size: x-small;"><i>Salah satu lukisan mural di Georgetown, Pulau Penang, Malaysia/Dok. Pribadi</i></span></span></div><div><br /></div><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">George Town juga dapat dinikmati dari ketinggian melalui gedung tinggi, The Top @Komtar. Di sini, wisatawan dapat menikmati pemandangan kota bersejarah ini dari lantai 68 gedung yang berlantaikan kaca.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Sedikit keluar dari George Town, tepatnya di Teluk Bahang, Pulau Penang menyediakan sebuah destinasi wisata dan edukasi berupa Entopia, sebuah pusat konservasi kupu-kupu dan serangga. Di tempat ini, wisatawan dapat melihat ribuan jenis kupu-kupu, serangga dan sejumlah hewan unik lainnya layaknya di alam bebas.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIrzfgJHa14zDtwarRluvXvWBmIb3uUAnp6V4tE5cWxowT6813xtjGAzSM4Byjqf8ElG2wlrijbgCKrrVn3CYdxYY5T8zi8Koiw-utpKzpOS2_JUOp9sOSpgGlVODlNnQbtTp-Gvko9_20caq4Ji_F85I8SE1ZGz3J66VwNGEsN39xOGKhsqPRGyrLNg/s4160/IMG_20180326_132029.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3120" data-original-width="4160" height="305" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIrzfgJHa14zDtwarRluvXvWBmIb3uUAnp6V4tE5cWxowT6813xtjGAzSM4Byjqf8ElG2wlrijbgCKrrVn3CYdxYY5T8zi8Koiw-utpKzpOS2_JUOp9sOSpgGlVODlNnQbtTp-Gvko9_20caq4Ji_F85I8SE1ZGz3J66VwNGEsN39xOGKhsqPRGyrLNg/w406-h305/IMG_20180326_132029.jpg" width="406" /></a></div><p></p><div style="text-align: center;"><span style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial; white-space: pre-wrap;"><span style="font-size: x-small;"><i>Pengunjung memotret kupu-kupu di Entopia, di Pulau Penang, Malaysia/Dok. Pribadi</i></span></span></div><div><br /></div><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Satu lagi tempat yang wajib dikunjungi di Pulau Penang adalah Bukit Bendera atau </span><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-style: italic; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Penang Hill</span><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> yang berjarak sekitar 6 kilometer dari George Town. Destinasi wisata ini merupakan salah satu peninggalan kolonial di Semenanjung Malaysia yang digunakan sebagai pusat pemberi informasi dan juga </span><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-style: italic; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">resort</span><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> bagi tentara Kerajaan Inggris di masa itu. Di situ terbentang pula satu-satunya konservasi hutan hujan basah di Pulau Penang dan dilindungi sejak 1960.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Jadi, di Penang, pelancong bisa berobat sembari menikmati wisata kuliner dan sejarah.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 12pt; margin-top: 0pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“Di Penang orang tidak akan mati karena kelaparan, tetapi bisa mati karena kekenyangan,” kata pramuwisata yang memandu saya menikmati kelak-keluk Penang.</span></p><div><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span></div></span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2263909687685923382.post-68564423692550111392016-12-01T07:33:00.009-08:002022-12-09T07:53:29.821-08:00Profil Nicolaus Driyarkara: Filsuf dan Pemikir Termasyhur dari Indonesia<div><span style="color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; white-space: pre-wrap;">Nicolaus Driyarkara saat ini telah dikenal sebagai salah satu pemikir besar di Tanah Air. Nama filsuf asal Jawa Tengah ini pun telah diabadikan pada lembaga pendidikan filsafat masyhur di Indonesia yakni Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara.</span></div><div><span style="color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; white-space: pre-wrap;"><br /></span></div><div><span id="docs-internal-guid-e124a304-7fff-23be-1b8a-161104add425"><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Pemikiran Driyarkara pun acap kali dijadikan suatu bahan kemenungan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Salah satunya adalah pemikiran Driyarkara dalam dunia pendidikan.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Baginya, pendidikan merupakan kegiatan sadar untuk memanusiakan manusia muda. Hal itu disebutnya sebagai “hominisasi dan humanisasi”. Konsep ini sekiranya dapat mencegah pendidikan yang berorientasikan gambaran manusia yang tidak fundamental. </span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Gambaran Driyarkara tentang pendidikan sebagai suatu aktivitas fundamental, pemanusiaan manusia muda kiranya merupakan suatu antisipasi yang efektif untuk meredam kecenderungan industrialisasi pendidikan.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Lantas bagaimana perjalanan hidup Driyarkara? Berikut ini rangkuman riwayatnya:</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPSin0cFrLdGPUNTXQ8kwBKgKBo5gV1HNjHarorN0vHIyk6r3q5GqOmbNxdTYedkN9XwHPa_g8KnXLVAio4ITC_CqJYM5BZQQBD4UPjyDDdho1yuMQNmcbqipfu-rXligiG2UKyl4LbHU84Vn7Vkc23StA9ExxkvP6d9-1d5Tlt6acwobjPvp2iTLkYA/s381/Driyarkara.jpg" style="font-family: Times; font-size: medium; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center; white-space: normal;"><img border="0" data-original-height="288" data-original-width="381" height="276" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPSin0cFrLdGPUNTXQ8kwBKgKBo5gV1HNjHarorN0vHIyk6r3q5GqOmbNxdTYedkN9XwHPa_g8KnXLVAio4ITC_CqJYM5BZQQBD4UPjyDDdho1yuMQNmcbqipfu-rXligiG2UKyl4LbHU84Vn7Vkc23StA9ExxkvP6d9-1d5Tlt6acwobjPvp2iTLkYA/w365-h276/Driyarkara.jpg" width="365" /></a></span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; font-size: small; text-align: center;"><i>Patung Nicolaus Driyarkara di depan STF Driyarkara/Dok.-STF Driyarkara</i></span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; font-size: small; text-align: center;"><i><br /></i></span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: 700; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dari Jawa Tengah</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Nicolaus Driyarkara dilahirkan di Pegunungan Menoreh, tepatnya di Desa Kedunggubah (kurang lebih 8 km sebelah timur Purworejo, Kedu), Jawa Tengah, pada 13 Juni 1913. </span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Driyarkara diberi nama Soehirman, tetapi biasa dipanggil Djenthu yang berarti kekar dan gemuk. Dia memilih nama Driyarkara saat masuk Girisonta pada 1935 atau ketika memulai hidup baru dalam Serikat Jesus.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Driyarkara dilahirkan sebagai anak bungsu dari keluarga Atmasendjaja. Driyarkara memiliki seorang kakak laki-laki dan dua orang kakak perempuan.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Semula Driyarkara masuk Volksschool dan Vervolgschool di Cangkrep. Diteruskan dengan HIS (Hollandsch Inlandsche School) di Purworejo dan Malang.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"> </p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: 700; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Masuk Seminari dan Menjadi Jesuit</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Pada 1929, Driyarkara masuk Seminari Menengah—sekolah menengah khusus untuk calon imam Katolik, setingkat SMP dan SMA dengan program humaniora Gymnasium di Belanda—. Setelah tamat sekolah menengah ini, dia mulai menempuh pendidikan tinggi untuk para calon imam dengan bergabung dengan tarekat religius Serikat Jesus (anggotanya sering disebut Jesuit atau SJ).</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Pada saat itu Driyarkara menjalani dua tahun sekolah ascetika (kehidupan rohani), satu tahun humaniora (bahasa Latin, Yunani kuno serta sejarah kebudayaan Timur dan Barat) sebagai </span><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-style: italic; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">propedeusis</span><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> untuk studi filsafat di Girisonta. </span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Sesudah itu selama tiga tahun ia belajar filsafat pada Sekolah Tinggi Filsafat di Yogyakarta yang waktu itu disebut Ignatius College. Semua ini dijalani antara tahun 1935-1941.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Sesudah menamatkan studi filsafatnya, Driyarkara menjadi guru Bahasa Latin dalam program humaniora di Girisonta selama satu tahun. Selama di Girisonta ini, dalam bulan Maret 1942 ia mengalami penyerahan tanpa syarat pemerintah Hindia Belanda kepada Bala Tentara Jepang. </span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Antara Tahun 1942-1943, Driyarkara belajar teologi di Kolese Muntilan bersama beberapa rekannya sesama Jesuit. Namun, pada Juli 1943, Kolese Muntilan ditutup oleh Bala Tentara Jepang. Oleh karena itu, Driyarkara sempat tinggal beberapa waktu di Mendut dekat Candi Borobudur. </span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dari situ, dia dipanggil ke Yogyakarta berhubung para misionaris Belanda termasuk dosen-dosen filsafat, harus masuk interniran. Driyarkara ditugasi mengajar Filsafat. </span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Selama pendudukan Jepang dan dilanjutkan dua tahun lagi, yaitu sampai pertengahan tahun 1947, ia menjadi dosen filsafat pada Seminari Tinggi, Yogyakarta—Pendidikan Tinggi untuk imam Katolik, di mana mereka belajar filsafat 2 tahun dan teologi 4 tahun setelah mereka selesai pendidikan setingkat Gymnasium—. </span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Sementara itu, Driyarkara banyak belajar sendiri teologi sebagai persiapan untuk ditahbiskan menjadi imam Katolik. Tahbisan diberikan pada tanggal 6 Januari 1947 oleh Mgr. Soegijapranata SJ—yang berkedudukan di Semarang dan membawahi umat Katolik di sebagian Jawa Tengah dan seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta—.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Perjanjian Linggarjati, 15 November 1946, menyebabkan Mgr. Soegijapranata mengira bahwa sengketa antara Republik Indonesia dan Kerajaan Belanda pada prinsipnya sudah dapat diatasi sehingga beliau bersama pimpinan Serikat Jesus di Indonesia menugasi Driyarkara untuk menyelesaikan studi teologinya di Maastricht, Belanda.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"> </p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: 700; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Studi ke Luar Negeri</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dengan berat hati, tidak tanpa pergumulan batin, hanya demi ketaatan, Driyarkara berangkat ke Belanda pada tanggal 24 Juli 1947. Setelah tamat teologi di Maastricht (1949), ia meneruskan pelajaran tentang kehidupan rohani di Drongen (dekat Gent), Belgia. </span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Kemudian pada tahun 1950-1952 ia melanjutkan studi filsafat program doktoral di Roma pada Universitas Gregoriana. Studi ini diakhiri dengan gelar doktor setelah Driyarkara mempertahankan disertasinya mengenai ajaran seorang filsuf Prancis, Nicolas Malebranche (1630-1715) dengan judul Participationis Cognitio In Existensia Dei Percipienda Secundum MalebranceUtrum Patrem Habeat yang dalam bahasa Indonesia oleh Driyarkara sendiri diterjemahkan: “Peranan Pengertian partisipasi dalam pengertian tentang Tuhan menurut Malebranche”. </span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Selama menyelesaikan disertasinya, Driyarkara masih menyempatkan diri mengirim tulisan-tulisan ringan—tetapi sesekali mempunyai makna yang dalam juga—untuk majalah dalam bahasa Jawa di Yogyakarta Praba dengan seri “Serat Saking Rome”. </span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dari tulisannya dalam Praba yang terbit tanggal 11 November 1951, ia terbukti layak mendapat sebutan Djenthu. Dengan judul “Napels pralambanging kadojan sing larut” yang berarti “Napels simbol keduniawian yang lenyap”, dia mengisahkan bagaimana dirinya betul-betul menikmati pendakian gunung berapi tersohor di Italia yaitu Visuvio. </span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Driyarkara memang sudah ketagihan naik gunung setelah 10 tahun absen dari kegiatan ini. Tulisan NN dalam Kompas, 13 Februari 1967, menegaskannya “Sewaktu mudanya Pater Drijarkara justru termasuk orang yang kuat fisiknya. Teman-temannya selalu mengakui keunggulannya kalau naik-turun-gunung.”</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"> </p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-weight: 700; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Kembali ke Tanah Air dan Menjadi Pengajar</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Sekembalinya ke tanah air, Driyarkara diangkat menjadi pengajar filsafat pada Ignatius College di Yogyakarta. Waktu PTPG (Perguruan Tinggi Pendidikan Guru) Sanata Dharma, Yogyakarta didirikan pada awal tahun ajaran 1955-1956, Driyarkara diangkat menjadi pimpinannya. PTPG ini kemudian berubah menjadi FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan), dan ia tetap menjadi dekannya. </span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Saat FKIP berubah menjadi IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan), Driyarkara tetap menjadi rektornya sampai saat ia meninggal. Sejak tahun 1960 ia merangkap menjadi Guru Besar Luar Biasa pada Universitas Indonesia dan Hasanuddin. Tahun 1963-1964 ia mengajar sebagai Guru Besar tamu pada St. Louis University di kota St. Louis, Missouri, USA.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Diawali dengan peranannya dalam simposium “Kebangkitan Angkatan 66” di Universitas Indonesia, Mei 1966, prasarannya dimuat dalam majalah Basis. Sejak itu bernama Prof. Dr. Slamet Iman Santoso dan Prof. Dr. Fuad Hassan, ia sering mengisi forum-forum diskusi tentang Pancasila.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Selaku anggota Tim Ideologi, Driyarkara juga diminta mengajar pada SESKOAD di Bandung dan SESKOAL di Cipulir. Pada bulan Desember 1966 diselenggarakan Praseminar Pancasila di Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia yang merupakan awal kristalisasi kegiatan-kegiatan sebelumnya. </span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Pada 22 November November 1966, Driyarkara diusulkan menjadi Guru Besar Tetap pada Universitas Indonesia. Sejak tahun 1960, Driyarkara juga menjadi anggota MPRS. Tahun 1965 ia diangkat menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA), tetapi lembaga negara ini sudah sejak bulan Januari 1965 tidak pernah mengadakan rapat.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Setelah kejadian-kejadian sekitar 11 Maret 1966, Presiden membentuk DPA(S) baru. Driyarkara termasuk 18 orang yang menolak secara resmi pengangkatannya, dengan alasan bahwa selama menjadi anggota DPA tidak pernah dimintai nasihat, ditambah pertimbangan bahwa proses pengangkatan DPA(S) baru ini dinilainya berjalan di luar ketentuan-ketentuan yang berlaku.</span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Pada 11 Februari 1967, Driyarkara dipanggil Tuhan untuk selama-lamanya dan dimakamkan di Tanah Abang, Jakarta. Beberapa tahun kemudian jasad Driyarkara dipindahkan ke Girisonta di Desa Karangjati dekat kota kecil Ungaran, di Jawa Tengah dan dimakamkan kembali di antara-rekan-rekan Jesuit lainnya. </span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Di sana pada tahun 1935, Driyarkara memulai hidupnya sebagai novis atau semacam cantrik selama dua tahun, menjalani latihan-latihan dan mengalami tempaan-tempaan. Setelah lulus dari latihan dan tempaan ini ia secara resmi dinyatakan menjadi anggota Jesuit. </span></p><p dir="ltr" style="background-color: white; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; padding: 0pt 0pt 12pt;"><span style="background-color: transparent; color: #222222; font-family: Arial; font-size: 14pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Di sana pulalah Driyarkara akhirnya dimakamkan. Driyarkara datang dalam kesederhanaan dan kembali untuk menetap selama-lamanya dalam kesederhanaan pula.</span></p></span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2263909687685923382.post-67499069108313986092015-06-01T10:25:00.000-07:002015-06-08T10:36:57.432-07:00PEKALONGAN: MENGELOLA WARISAN DUNIA<br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhplv2FB-A0wLMqDU1cmNVyN6TO-MfOWXCZbHA4Ct4Jade0uCQm31PovGtHWzppWxHXHwIUSA1MaZ9sboGm6M16FuCLNoLpLQ7DbfTTwHVIesfsAVas1OGzj3S50Mari-AyIo8s6ynpCNRa/s1600/Screenshot_2015-06-09-00-14-17-1.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="328" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhplv2FB-A0wLMqDU1cmNVyN6TO-MfOWXCZbHA4Ct4Jade0uCQm31PovGtHWzppWxHXHwIUSA1MaZ9sboGm6M16FuCLNoLpLQ7DbfTTwHVIesfsAVas1OGzj3S50Mari-AyIo8s6ynpCNRa/s640/Screenshot_2015-06-09-00-14-17-1.png" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: right;">
<i>Kota Batik di Pekalongan, Bukan Jogja Bukan Solo, Gadis Cantik Jadi Pujaan, Jangan Bejat Jangan Bodo..</i>.</div>
<br /><span style="font-size: x-large;">S</span>epenggal lirik lagu dari grup band ternama Slank menjadi satu penanda, Kota Pekalongan layak masuk sebagai kota kreatif di dunia. Ini awal mula, saat kota berdaya cipta di nusantara lainnya perlu bersiap diri.<br /><br />Tepat pada 1 Desember 2014, kota di wilayah pantai utara Jawa ini secara resmi dinobatkan oleh lembaga PBB untuk Pendidikan dan Kebudayaan (UNESCO) sebagai salah satu kota kreatif dunia, bersama dengan 27 kota lainnya.<br /><br />Lima kota lain yang masuk dalam kategori sama yakni Jacmel (Haiti), Jingdezhen (China), Nassau (Bahamas), dan Suzhou (China). Kini, wilayah berjuluk Kota Batik itu menggenapi Jaringan Kota Kreatif Dunia versi UNESCO yang beranggotakan 69 daerah.<br /><br />Pekalongan masuk dalam kategori kreatif Crafts & Art Folks, kota pertama di Indonesia dan bahkan di Asia Tenggara yang menjadi anggota jejaring tersebut. Kota Pekalongan dan jejaring kota kreatif dunia sangat mungkin membangun kerja sama internasional memperkuat pengembangan kreativitas, budaya, dan inklusi sosial.<br /><br />Kebudayaan kerajinan batik dan potensinya sudah dideklarasikan pada 1982 sebagai identitas utama Kota Pekalongan, melalui Peraturan Wali Kota Pekalongan dan Dewan Kota No. 5/1982, tentang Pekalongan Kota Batik.<br /><br />Akhirnya, bukan Kota Yogyakarta dan Surakarta atau Solo yang mendapat gelar Kota Batik, justru kota kecil yang gaungnya hanya sebatas daerah niaga, kini memiliki label pusat kerajinan batik dunia.<br /><br />Sejatinya gelar kreatif bukan hanya semata hal administratif. Namun, menilik sejarahnya, kota di jalur Pantura ini tidak bisa untuk tidak dihidupkan dengan nuansa daya kreasi.<br /><br />Pertimbangannya, kota dengan dengan luas 45,2 kilometer persegi itu dipenuhi jejak sejarah perjumpaan berbagai budaya yang niscaya menghidupkan daya kreasi masyarakatnya.<br /><br />Kesenian membatik dan corak kerajinan batiknya yang khas merupakan puncak akulturasi budaya di Kota Pekalongan.<br /><br />Menurut ekonom Universitas Diponegoro Semarang FX Sugiyanto, Pekalongan memang pantas bergelar kota kreatif tingkat internasional. Alasannya sederhana, lantaran kota itu memang identik dengan batik, mulai dari pelestarian hingga perdagangan ada semua.<br /><br />Memang, tidak menutup kemungkinan kota lain juga memperoleh predikat yang sama dengan potensi dan kreativitas lain yang diselenggarakan dengan baik serta mendukung perekonomian masyarakat setempat.<br /><br />“Pekalongan punya sejarah panjang. Batik itu perlu kreativitas. Saya pikir Kota Pekalongan punya pengalaman itu,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (26/5).<br /><br />Sugiyanto mengatakan nominasi dari kota-kota lain seperti Bandung dan Yogyakarta ke depan juga bisa mendapatkan predikat tersebut.<br /><br />Satu hal, ujarnya, komitmen pemerintah setempat perlu mendorong kemajuan usaha kreatif atau muatan lokal. Kota Pekalongan bisa jadi pemantik agar daerah lain juga bisa lebih berkibar di mata dunia.<br /><br />“Silakan eksplorasi potensi masing-masing daerah.”<br /><br />Pekalongan memang punya keistimewaan dalam hal letak geografis. Buktinya, kota itu menjadi pusat perdagangan dengan masuknya pendatang dari China, Arab, dan India sejak abad belasan. Faktor tersebut menyebabkan unsur budaya lain mempengaruhi perkembangan kesenian dan karya tradisi, khususnya batik.<br /><br />Jejak peninggalan komunitas pendatang masih ada, misalnya Kampung Arab dan kawasan Pecinan sebagai saksi pertemuan budaya tersebut. Ada juga kawasan Sembawan dan Bugisan yang menjadi bukti kehadiran pendatang dan pengaruh budaya luar Jawa, dari Sumbawa, Nusa Tenggara Barat dan Bugis, Sulawesi Selatan.<br /><br />Sejarah batik di Kota Pekalongan bermula pascapeperangan dan perpecahan Kerajaan Mataram masa kepemimpinan Raja Panembahan Senopati. Keluarga raja mengungsi dan menetap di daerah baru antara lain ke Pekalongan dan melanjutkan kebiasaan membatik.<br /><br />“Keberadaan batik di sini merupakan warisan budaya yang sudah turun temurun,” ujar Wali Kota Pekalongan M. Basyir Ahmad saat membuka perbincangan dengan Bisnis.<br /><br />Basyir terus memantau perkembangan kerajinan batik di wilayahnya. Perajin batik di kampungkampung didorong terus berinovasi untuk menghasilkan kualitas terbaik. Pemkot juga menggagas kampung batik, kampung canting, museum batik serta mendukung media elektronik lokal, Batik TV.<br /><br />“Dengan predikat Kota Kreatif Dunia ini, kami berupaya terus mengembangkan kerajinan dan kesenian rakyat,” katanya.<br /><br />Pascapenghargaan itu, Kota Pekalongan dituntut mengemas kegiatan seni dan kerajinan rakyat. Jika tak mampu meluluskannya, predikat Kota Kreatif Dunia bisa dicabut.<br /><br />“Muatan lokal batik kini sudah ada di tingkat sekolah dasar hingga universitas. Bahkan, ada kampus khusus batik,” ujarnya.<div>
<br /></div>
<div>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzBSa6hX42IiiRyAUYhSJRzlocxkMSO0ecnAeewuZTJjUr6g3lw5RdYJ-duFYcOoaHWQ0SEKaSS99CTTu5icm2OVTuTrwlGzNie9L7judzm0Ot6N6vxie7rRl7vSNLihbPNiPP79c51mKV/s1600/Screenshot_2015-06-09-00-13-56-1.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="205" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzBSa6hX42IiiRyAUYhSJRzlocxkMSO0ecnAeewuZTJjUr6g3lw5RdYJ-duFYcOoaHWQ0SEKaSS99CTTu5icm2OVTuTrwlGzNie9L7judzm0Ot6N6vxie7rRl7vSNLihbPNiPP79c51mKV/s320/Screenshot_2015-06-09-00-13-56-1.png" width="320" /></a>Pada skala makro, kondisi ekonomi Kota Pekalongan tidak berbeda jauh dari kondisi ekonomi nasional dan Provinsi Jawa Tengah. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan sebesar Rp2,46 triliun.<br /><br />Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi di Kota Pekalongan pada 2013 tumbuh 5,89%, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi 2012 sebesar 5,60% dan 2011 hanya 5,45%.<br /><br />Pada 2013, sektor-sektor yang memberikan kontribusi terbesar pada PDRB Kota Pekalongan antara lain perdagangan (23,65%), industri pengolahan (18,68%), dan konstruksi (15,75%). Sektor perdagangan terutama didukung subsektor perdagangan besar/eceran sebesar 88%.<br /><br />Pada tahun yang sama, nilai ekspor Kota Pekalongan mencapai US$25,34 juta. Jenis komoditas ikan beku/suremi menjadi penyumbang terbesar dengan nilai ekspor mencapai US$11 juta atau sekitar 43,41%, diikuti ekspor sarung palekat US$ 6,58 juta (25,98%), ikan kaleng US$3,14 juta (12,40%), garmen US$2,29 juta (9,02%), sarung batik 6,82% dari total nilai ekspor atau senilai US$1,73 juta.<br /><br /><h3>
BISNIS BERKELANJUTAN</h3>
<br />Berbagai upaya menjaga dan mengembangkan seni, kerajinan, dan budaya batik secara sistematis dan berkelanjutan diupayakan dengan melibatkan partisipasi segala pemangku kepentingan.<br /><br />Caranya lewat pengembangan seni, sosial, dan budaya untuk memungkinkan pemeliharaan, pertumbuhan dan perkembangan produk seni batik, kerajinan dan budaya yang mengikuti perkembangan zaman. Selain itu, menciptakan sistem yang memungkinkan regenerasi perajin batik.<br /><br />Ketua Paguyuban Pencinta Batik Pekalongan Dudung Alisyahbana menjelaskan perjumpaan budaya yang heterogen di Pekalongan mewujud pada proses kreatif yang menghasilkan kesenian batik, membentuk masyarakat dan kebudayaan lokal yang turun-temurun.<br /><br />“Wajar jika Kota Pekalongan dinilai sebagai kota kreatif, sebab kreativitas itu sudah turun-temurun sejak berabad-abad silam,” kata pengajar kesenian batik di Universitas Pekalongan.<br /><br />“Dengan berbagai foreign influence atau melting pot budaya yang heterogen, dari Arab, China, India, Pakistan, Jepang, dan Eropa, Kota Pekalongan menjadi tempat dengan tingkat kompetitif tinggi,” sebutnya.<br /><br />Menurutnya, daya kreatif hasil akulturasi budaya juga tampak dalam ciri berbagai motif batik Pekalongan. Berbeda dengan Batik Yogyakarta dan Solo yang memiliki pakem, hasil seni warisan Kota Pekalongan—dan juga umumnya beragam karya batik pesisir—berciri universal.<br /><br />Batik Jlamprang, misalnya, batik khas Pekalongan yang diadaptasi pedagang Arab dan China sejak abad ke-19 dari motif Patola, ragam hias dari Gujarat, India. Selain itu, Batik Djawa Hokokai yang muncul setelah Perang Dunia II atau pada masa penjajahan Jepang.<br /><br />Tidak hanya menjadi identitas budaya, kesenian batik dengan beragam kerajinan dan industri kreatif, dari hulu hingga hilir, juga menjadi salah satu penopang ekonomi Kota Pekalongan.<br /><br />Infrastruktur ekonomi, seperti pasar batik, desa batik dan galeri batik akan mudah ditemui hampir di setiap sudut kota. Sentra kerajinan tersebar seperti di Kampung Kauman, Pesindon, dan Jlamprang yang memperkuat fakta bahwa ekonomi kota ditopang oleh kesenian, kerajinan, dan kebudayaan batik.<br /><br />Hal itu pula yang mendasari Kota Pekalongan ingin aktif terlibat dalam Creative Cities Network, yang diprakarsai UNESCO. Pemerintah daerah berharap keterlibatan itu akan mengoptimalkan dan memajukan kota melalui berbagi informasi dan pembelajaran.<br /><br />Dengan penobatan Kota Pekalongan sebagai salah satu kota kreatif dunia, pelaku seni batik berharap pemerintah dapat lebih total menjaga dan mengembangkan warisan kebudayaan, kesenian dan kerajinan yang ada di Kota Pekalongan.<br /><br />Apalagi, Kota Pekalongan memiliki posisi strategis bagi dunia batik nasional. Batik Pekalongan sudah masuk pasar Yogyakarta, Solo, Jakarta dan berbagai kota besar, serta mancanegara. Juga menjadi pusat produksi berbagai bahan baku yang disalurkan ke sentra kerajinan seperti Cirebon, Madura, Surabaya, dan Semarang.<br /><br />Pihaknya berharap pemkot mendorong bertumbuhnya ruang publik yang mendukung kreativitas masyarakat, meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, memberikan bantuan atau hibah, serta mendukung perajin memamerkan karyanya baik di dalam dan luar negeri.<br /><br />Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Pekalongan, Ricsa Mangkulla mengatakan sudah semestinya pemkot berupaya keras menjaga agar predikat Kota Kreatif Dunia tidak dicabut.<br /><br />Ke depan, kerajinan batik yang menjadi unggulan bisa dikembangkan dan semakin dikenal dunia. “Infrastruktur untuk menunjang pariwisata juga harus dikembangkan,” terangnya.<br /><br />Kadin menyayangkan kampung batik dan kampung canting di Pekalongan belum fokus pada satu tempat, sehingga wisatawan kesulitan mendapatkan lokasi yang benarbenar menjadi tempat tujuan wisata.<br /><br />Haris Riyadi, perajin batik dari limbah kertas semen menambahkan predikat itu harus menjadi cambuk untuk terus berinovasi dalam produk kerajinan maupun cendera mata.<br /><br />Menurutnya, sudah saatnya pelaku usaha dan perajin batik untuk memanfaatkan bahan baku yang dianggap sampah bisa diolah menjadi produk kerajinan. “Kalau ingin maju, harus menampilkan sesuatu yang beda. Kerajinan batik itu bisa diperoleh dari beragam bahan baku.”<br /><br />Sementara itu, Fatchurrahman, perajin Batik Jlamprang, salah satu motif Batik Pekalongan yang turun temurun di wilayah Krapyak, mengakui produk garmen bermotif batik sangat memengaruhi pemasaran produk batik tulis dan cetak atau cap yang semakin menekan perajin.<br /><br />Dia berharap pemerintah ke depan mampu melindungi para perajin batik bermodal kecil.<br /><br />Perajin dan desainer kontemporer Batik Pekalongan dari Kampung Kauman, Ferdinan Damond, menegaskan pekerjaan rumah Pemkot Pekalongan adalah soal limbah batik. Sudah menjadi rahasia umum, limbah produksi batik dan garmen menjadi ekses dari kegiatan kreatif di kota.<br /><br />“Sulit untuk saling mengingatkan pentingnya menjaga lingkungan, karena di lingkungan komunitas pasti ada reaksi pro dan kontra. Pemerintah perlu turun tangan di situ, sebab belum semua memiliki IPAL [instalasi pengolahan limbah],” jelasnya.<br /><br />Dengan begitu, keberlanjutan produk budaya lokal dapat direalisasikan.<br /><br />Batik sebenarnya bukan hanya milik Pekalongan secara ekslusif. Hampir semua daerah di Pulau Jawa ini jelas punya dan bisa mengembangkan batik.<br /><br />Hanya, tinggal bagaimana daerah lain bisa berkreasi dan berinovasi agar apapun potensi yang dimilikinya bisa mengantarkan ke level lebih tinggi, mendunia.<div>
<br /> <div>
<br /></div>
<div>
<i style="background-color: white; border: 0px; color: #222222; font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; line-height: 22.3999996185303px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: right; vertical-align: baseline;">*Tulisan ini ditulis bersama Muhammad Khamdi dan Pamuji Tri Nastiti, serta telah tayang untuk Laporan Khusus di harian Bisnis Indoonesia, edisi 29 Mei 2015.</i></div>
</div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2263909687685923382.post-65282872162226877682015-05-20T07:55:00.002-07:002022-12-01T00:54:27.722-08:00Sekilas Purwokerto: Dewi dan Kreditur Informal<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgw5pooRTAMXDnOKSMEOQLYQSoXluaqIt4baRSLV2mC_VhlsantlxHVAKucZtftdm97XgSObW4Tn26uj5zLRD7cQSm41LC8k38CITqrdx7UfpZueCc0zZQsFw5IdbWV9-EFdZYBM-eo9SxyPTN-UIGAQNcjcoS2gwW2ocWWve_q5-cK_IbGlA5Y3AgzrQ/s610/Purwo.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="341" data-original-width="610" height="297" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgw5pooRTAMXDnOKSMEOQLYQSoXluaqIt4baRSLV2mC_VhlsantlxHVAKucZtftdm97XgSObW4Tn26uj5zLRD7cQSm41LC8k38CITqrdx7UfpZueCc0zZQsFw5IdbWV9-EFdZYBM-eo9SxyPTN-UIGAQNcjcoS2gwW2ocWWve_q5-cK_IbGlA5Y3AgzrQ/w533-h297/Purwo.jpg" width="533" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div>
<div style="text-align: right;">
<i><span style="font-size: x-large;">K</span>isah pilu Dewi Anggraeni (11), gadis kecil dari Kampung Rahayu, Purwokerto Selatan, Jawa Tengah, tidak bisa tidak menyisakan rasa sesak di dada. Setidaknya, bagi manusia yang masih berhatinurani.</i></div>
<br />
Bagaimana tidak, belum sembuh dukanya ditinggal ibu yang meninggal setelah menderita sakit paru-paru, siswa kelas 3 Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Karangklesem, ini terpaksa menjadi seorang pengemis untuk melunasi utang kepada kreditur informal alias rentenir.<br />
<br />
Ya, almarhum ibu Dewi sempat berutang sebesar Rp2 juta kepada pemilik kontrakan rumah petak yang dihuninya di Kampung Rahayu. Tidak hanya itu. Dengan akumulasi beban bunga pinjaman dan ditambah biaya perawatan rumah sakit ibunya sebelum ajal menjemput, utang keluarga Dewi pun menjadi Rp6 juta.<br />
<br />
Tentu saja menjadi perkara sulit bagi gadis cilik ini untuk melunasi utang dengan nominal relatif besar itu. Ayah Dewi entah di mana. Bertahun-tahun tak nampak batang hidungnya, seperti enggan mendampingi hidup anak istrinya.<br />
<br />
Alhasil, Dewi terpaksa menjadi pengemis di perempatan jalan Kota Purwokerto untuk mampu mencicil utang itu. Sekaligus, agar mampu memenuhi biaya hidup hariannya. Apalagi, sepeninggal ibunya Dewi diajak tinggal bersama keluaraga Sriwati, tetangga yang bekerja sebagai tukang cuci baju dalam kesehariannya.<br />
<br />
Setiap hari, Dewi sekurangnya mesti mengumpulkan uang Rp70.000. Rinciannya, Rp50.000 akan digunakan untuk mencicil utang, sedangkan sisanya akan disetor kepada Sriwati.<br />
<br />
Aktivitas itu pun dimulainya sejak sepulang sekolah hingga larut malam guna memenuhi tuntutan tagihan rentenir dan juga ibu ‘angkatnya’. Tak jarang, Dewi menangis di tepi jalan karena tidak mampu memenuhi target hariannya.<br />
<br />
Musaffa, Pembina Yayasan Sri Rahayu yang akhirnya mampu membuka kisah Dewi kepada masyarakat, menuturkan anak malang itu megnemis selama 21 hari sebelum akhirnya permasalahan itu dikabarkan media. Padahal, gadis cilik itu ditargetkan menyetor cicilan utang harian hingga lima bulan ke depan.<br />
<br />
“Setelah empat kali kami melapor ke dinas sosial dan juga ke PSPA [Panti Sosial Patirahan Anak] milik Kementerian Sosial di Baturaden, akhirnya awal bulan ini masalah Dewi ditanggapi,” katanya.<br />
<br />
Kini, Dewi dititipkan di Panti Sosial Patirahan Anak (PSPA) Kementerian Sosia di Baturaden dan kembali bersekolah di SD Negeri 1 Ketenger Baturaden, Banyumas, Jawa Tengah.<br />
<br />
Namun, ternyata kisah dewi dengan ‘tukang riba’ ternyata tidak menjadi kasus tunggal di Kabupaten Banyumas. Musaffa menjelaskan setidaknya ada 100 orang di Kampung Rahayu, kebanyakan melibatkan anak-anak, terpaksa mengemis untuk melunasi beban utangnya kepada lima oknum ‘pemain keuangan’ di wilayah itu.<br />
<br />
Mereka terpaksa mengemis agar mampu menyediakan setoran yang berkisar Rp40.000-Rp150.000, karena dibebankan biaya bunga 1% per hari. Sebelumnya, ungkap Musaffa, layanan jasa keuangan tak resmi itu pun terpaksa dipilih mereka di tengah himpitan kesulitan ekonomi.<br />
<br />
“Yah, mereka sudah miskin. Meski ber-KTP dan punya kartu keluarga di sini, mereka tidak punya tempat tinggal, hanya mengontrak tanah, petakan, dan kamar kos,” jelas Musaffa, “ Perbankan melihat komunitas masyarakat ini dengan sebelah mata.”<br />
<br />
Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan Purwokerto Farid Faletehan pun mengakui aksi kreditur informal di wilayah tersebut masih jamak terjadi. “Di Banyumas, masih banyak rentenir,” ujarnya.<br />
<br />
Tidak hanya itu, ragam permasalahan jasa keuangan ilegal lainnya seperti investasi bodong masih kerap terjadi di bahkan seluruh wilayah Eks-Karesidenan Banyumas, yakni meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga dan Banjarnegara.<br />
<br />
Pangkal dari segala permasalahan itu, ungkap Farid, tidak lain dari rendahnya pemahaman dan pengetahuan masyarakat, mana layanan jasa keuangan yang benar secara regulasi dan tepat bagi prospek investasi.<br />
<br />
Khususnya di wilayah perdesaan, dia menuturkan masyarakat umumnya memandang layanan jasa resmi hanya memiliki produk keuangan dengan nominal besar. Dengan begitu, kebanyakan masyarakat enggan memanfaatkan layanan tersebut baik sebagai investasi maupun pembiayaan.<br />
<br />
Padahal, beragam bentuk investasi dan juga jenis pembiayaan dengan persyaratan mudah dan cepat sudah ditawarkan banyak lembaga jasa keuangan. Tidak hanya yang berskala makro, bentuk investasi dan penyaluran kredit mikro dengan nominal dana Rp100.000 pun sudah banyak tersedia.<br />
<br />
“Bukan hanya besar, milIaran, tetapi juga yang mikro. Masyarakat tidak tahu, tapi ada. Akhirnya yang dipilih itu yang tidak jelas menyebabkan kerugian banyak,” Kata Farid.<br />
<br />
Sebagai strategi lokal guna mengurangi ketergantungan masyarakat eks-Karesidenan Banyumas terhadap rentenir, Farid menjelaskan pihaknya bersama dengan bank perkreditan rakyat telah telah merancang produk kredit mikro dengan nominal di bawah Rp5 juta.<br />
<br />
Senada dengannya, Deputi Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Nasabah OJK Sri Rahayu Widodo juga mengakui kuatnya pemanfaatan layanan jasa keuangan tidak resmi, seperti rentenir, menjadi buah dari rendahnya tingkat literasi keuangan di Indonesia.<br />
<br />
Survei OJK pada 2013 menunjukkan tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia hanya mencapai 21,8%. Artinya, hanya 22 dari 100 orang yang paham tentang lembaga jasa keuangan dan produknya. Padahal, survei juga menunjukkan tingkat inklusi keuangan atau utilisasi layanan jasa keuangan berkisar 59,7% atau sekitar 60 dari 100 orang yang memanfaatkan layanannya.<br />
<br />
Dibandingkan negara tetangga, kata Sri, Indonesia masih jauh tertinggal. Tingkat literasi di Singapura mencapai 98%. "Filipina di atas 30% dan Malaysia jauh di atas, sekitar 68%-70%."<br />
<br />
Dari jumlah total masyarakat yang belum melek jasa keuangan, ungkap Sri, setengahnya berada di kawasan perdesaan dan wilayah terluar Indonesia. Tidak mengherankan, masyarakat di wilayah tersebut rentan terhadap layanan jasa keuangan tidak resmi.<br />
<br />
Padahal, Sri menuturkan sudah ada banyak penyedia dan produk jasa keuangan, khususnya dengan segmentasi mikro di seluruh daerah tersebut. Namun, mayoritas masyarakat belum mengetahui dan memahaminya. “Data Badan Pusat Statistik menunjukkan 51% penduduk berada di daerah itu. Literasi daerah terpencil merupakan tantangan buat kita semua,” tegasnya.<br />
<br />
Otoritas sebenarnya telah menyusun strategi nasional literasi keuangan Indonesia (SNLKI) sebagai panduan untuk merealisasikan target peningkatan indeks literasi keuangan, yang dipatok secara nasional meningkat 2% dalam setahun.<br />
<br />
Dengan arah itu, Sri mengatakan pada tahun ini pihaknya menggenjot sosialisasi dengan sasara utama pelajar dan profesional. Di sisi lain, otoritas tetap akan memantau progres peningkatan literasi pada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah dan ibu rumah tangga yang menjadi sasaran utama pada 2014.<br />
<br />
Sejalan dengan itu, Sri mengungkapkan OJK juga akan menggenjot sosialisasi kepada masyarakat di perdesaan dan daerah terluar. Salah satu sarananya adalah penyelenggaraan pameran lembaga jasa keuangan yang pada tahun ini direncanakan berlangsung di 12 lokasi.<br />
<br />
Di samping itu, sarana termutakhir yang diyakini mampu menekan pamanfaatan jasa rentenir dan baru saja diluncurkan OJK pada akhir Maret lalu adalah layanan jasa keuangan tanpa kantor atau Laku Pandai.<br />
<br />
Sri mengatakan program Laku Pandai akan mendorong pemahaman masyarakat akan layanan jasa kuangan, khususnya di sektor mikro bagi masyarakat di derah perdesaan. Pasalnya, pada tahun ini secara nasional sudah ada beberapa bank yang berkomitmen terlibat dan menyediakan 30.000 agen yang siap ‘menjemput bola’, melayani masyarakat.<br />
<br />
Di Banyumas sendiri, imbuh Sri, akan ada 500 agen yang siap melayani masyarakat tanpa perlu ke bank secara fisik. Dengan begitu, upaya otoritas untuk meningkatkan indeks literasi keuangan secara nasional diharapkan sejalan dengan penurunan jumlah penyalahgunaan jasa keuangan.<br />
<br />
Semakin banyak masyarakat yang paham tentang layanan jasa keuangan yang baik dan benar, semakin minim potensi permasalahan keuangan.<br />
<br />
“Seharusnya begitu. Hipotesisnya harus begitu, Semakin masyarakat <i>well literate</i>, berarti pada saat mengambil keputusan membeli produk jasa keuangan sudah paham, dan harapannya laporan permasalahan menurun.”<br />
<div>
<br /></div>
<div>
Dengan demikian, kisah pilu Dewi tak perlu terulang.</div>
<div>
<br /></div>
<div style="text-align: right;">
<i>*Juga telah ditayangkan di http://semarang.bisnis.com/m/read/20150519/21/79081/url</i></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2263909687685923382.post-34772409532291118332015-04-23T07:52:00.000-07:002015-04-28T08:14:29.768-07:00INVESTASI DAERAH: Jateng Masih Jualan Potensi Listrik<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;">J</span><span style="font-size: large;">awa Tengah masih menjadi magnet investasi
sejumlah perusahaan di berbagai bidang
industri. Upah tenaga kerja yang relatif lebih
terjangkau menjadi incaran pengusaha, tetapi
masalah muncul ketika bicara pasokan energi,
lahan industri tidak sepenuhnya siap, serta
perizinan yang tidak cepat. </span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXxPj_PaNhB5t_CF9UNzfnXpy78Kdfjj98rmJdXPPdSlPqjpk476UUwgzE45yY2e1e-M44G8ypwSm4oREMGZk31Dzbsd3kQuiSw6ic_pvCQbHOfTjCY5beH-zOCNmfpGEASdzS9AD6Kq9t/s1600/Listrik.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXxPj_PaNhB5t_CF9UNzfnXpy78Kdfjj98rmJdXPPdSlPqjpk476UUwgzE45yY2e1e-M44G8ypwSm4oREMGZk31Dzbsd3kQuiSw6ic_pvCQbHOfTjCY5beH-zOCNmfpGEASdzS9AD6Kq9t/s1600/Listrik.jpg" height="213" width="320" /></a></div>
<span style="font-size: x-large;">N</span>amun, wilayah dengan luas 3,25 juta hektare ini tetap dilirik pengusaha, baik untuk pengembangan maupun pembangunan lokasi usaha.<br />
<br />
Setali tiga uang, lokasi industri mulai tumbuh dan meluas menjadi zona industri khusus. Beberapa di antaranya merupakan kawasan industri terpadu yang siap menerima investor.<br />
<br />
Tidak hanya berpangku tangan, Pemerintah Provinsi Jateng terus berdandan dalam menyambut pinangan calon penanam modal. Pengembangan infrastruktur digalakkan, dari pendukung transportasi darat berupa jalan tol dan rel kereta api ganda, revitalisasi pelabuhan, hingga pembangkit listrik.<br />
<br />
Di tengah euforia sebagai magnet investasi baru, infrastruktur digenjot. Sayangnya, soal ketenagalistrikan kurang beruntung. Seringkali terganjal. Pembebasan lahan lambat, penolakan lingkungan bertubi-tubi, hingga kisruh birokrasi perizinan.<br />
<br />
Alhasil, pertumbuhan investasi Ja teng dihadapkan pada ancaman krisis energi, semakin nyata. Hanya jika kebutuhan daya untuk menjamu investor tidak segera disiapkan. Gubernur Ganjar Pranowo mengutip data PLN pernah bilang, setiap tahun pasokan listrik di Jateng menyusut 5%.<br />
<br />
Alih-alih memenuhi kebutuhan industri yang terus bertumbuh, pasokan daya listrik bagi seluruh wilayah 35 kabupaten/kota diperkirakan tidak memadai lagi pada 2017.<br />
<br />
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Jateng Teguh Dwi Paryono mengatakan keberadaan pem bangkit listrik baru sudah cukup mendesak untuk mengantisipasi krisis daya setrum pada tiga tahun mendatang. Beban puncak tertinggi pada 2014 mencapai 3.764 megawatt (MW), sedangkan daya terpasang baru 5.779 MW.<br />
<br />
Idealnya, perbandingan beban puncak dengan daya terpasang harus ada energi cadangan lebih dari 2.500 MW. Jika tidak, ada pemadaman listrik secara bergilir.<br />
<br />
Untuk mengantisipasi adanya ‘byar pet’ di wilayah Jateng, selama ini pasokan listrik di wilayah provinsi ini disuplai dari pembangkit listrik tenaga air Paiton, milik tetangga di Jawa Timur.<br />
<br />
Dengan pasokan listrik yang terbatas itu, investor masih terus antre masuk Jateng, terbukti ada 13 pelanggan daya tegangan tinggi (TT) dari industri mengajukan pemasangan oleh Perusahaan Listrik Negara Distribusi Jateng – DIY, untuk keperluan pabrik dengan kebutuhan 30 Mega Volt Amphere (MVA) hingga 200 MVA.<br />
<br />
“Mayoritas industri semen, yakni di Rembang, Pati, Wonogiri, Grobogan. Mereka sudah menanti adanya pasokan listrik tambahan,” kata Teguh, Senin (13/4).<br />
<br />
Sebelumnya, PLN juga merilis sejumlah investor pabrik tektil dan produk tekstil (TPT) mengajukan pemasangan jaringan tegangan tinggi, seperti di Kabupaten dan Kota Semarang, serta Kabupaten Boyolali.<br />
<br />
Selama ini, perkembangan pembangkit yang disalurkan ke sistem kelistrikan Jateng dan DIY dapat dilihat dari saluran tranmisi 150 kV yang tersebar di jalur utara dari gardu induk Bojonegoro di Jatim dan gardu induk di Jabar dan jalur selatan dari gardu induk Ngawi Jatim dan gardu induk Banjar di Jabar. <br />
<br />
Sebenarnya, data ESDM Jateng mencatat, pada 2015 ada penambahan daya dari PLTU Adipala di Cilacap yang akan masuk ke saluran transmisi 150 kV. Sementara itu, rencana PLTU berkapasitas 2x1.000 MW di Kabupaten Batang Jateng akan masuk saluran transmisi 500 kV yang beroperasi pada 2017.<br />
<br />
Teguh menjelaskan Pemprov Jateng menilai pembangunan PLTU Batang yang masuk dalam MP3EI merupakan angin segar bagi ma - syarakat dan pelaku usaha di wilayah ini, setidaknya untuk mengantisipasi pemadaman bergilir hingga pemenuhan kebutuhan listrik industri.<br />
<br />
<h3>
PERATURAN PRESIDEN</h3>
Sudah diketahui, proyek pembangkir listrik itu kepentok soal pembebasan yang masih terus bergulir, hingga pembangunannya molor lebih dari setahun. Di sisi lain, dukungan pemerintah terhadap investor energi semakin kuat, diimplementasikan dengan terbitnya Peraturan Presiden No. 30/2015 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Presiden No. 71/2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.<br />
<br />
Dalam Perpres yang ditandatangani Presiden Joko Widodo tertanggal 17 Maret 2015, menyatakan pendanaan Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum dapat bersumber terlebih dahulu dari dana Badan Usaha selaku Instansi yang memerlukan tanah yang mendapat kuasa berdasarkan perjanjian, yang bertindak atas nama lembaga negara, kementerian, lembaga pemerintah non kementerian, pemerintah provinsi, dan/atau pemerintah kabupaten/ kota.<br />
<br />
Soal ini, Dinas ESDM Jateng meyakinkan kalangan investor, khususnya sektor energi patut bergembira atas terbitnya Perpres tersebut. Dalam hal ini, pihak swasta murni dapat membangun pembangkit listrik asalkan dengan skema business to business. Kemudian, dapat menyerahkan proyek kepada pemerintah dalam kurun 25-30 tahun.<br />
<br />
Investor berpandangan lain, perwakilan PT Jawa Energy Indoneisa (JEI) Hendriyanto, selaku penanam modal untuk PLTU Cilacap mengemukakan terbitnya perpres itu belum sepenuhnya menjadi jawaban atas keresahan swasta yang ingin membangun proyek pembangkit listrik di Indonesia.<br />
<br />
Dia berpendapat, semestinya perpres itu dapat memberikan ruang gerak lebih luas bagi investor swasta untuk dapat mengelola proyek pembangkit listrik secara penuh tanpa campur tangan pemerintah.<br />
<br />
“Itu swasta hanya dimintai nalangi [membayarkan] dana pembebasan tanah, setelah itu diganti oleh pemerintah. Dan proyeknya tetap menjadi milik pemerintah, buat apa?,” ujarnya.<br />
<br />
Menurutnya, pemerintah seolaholah memanfaatkan swasta untuk mengeluarkan dana pembebasan lahan dalam setiap proyek pembangunan yang terkait kepentingan umum. Setelah itu, proyek diminta lagi oleh pemerintah.<br />
<br />
Oleh sebab itu, pihaknya meminta pembebasan tanah dalam proyek pembangkit listrik yang dilakukan swasta selanjutnya dikelola oleh swasta. Kemudian, dalam kurun tertentu ada perjanjian jual beli kepada pemerintah.<br />
<br />
Investor memandang perpres seperti halnya dengan Undang Undang No. 2/2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum.<br />
<br />
“Bedanya, UU itu setiap proyek pemerintah swasta tidak boleh bebasin, sekarang perpres mengatur swasta boleh bebasin. Jadi swasta dimanfaatin pemerintah saja,” ujar Hendriyanto.<br />
<br />
Sebagaimana diketahui, PT JEI berencana membangun proyek pembangkit listrik tenaga uap berkapasitas 5 x 1.000 megawatt di wilayah Cilacap. Proyek memanfaatkan lahan 120 hektar dengan investasi Rp90 triliun. Namun, hingga saat ini terganjal izin lokasi dari Pemkab Cilacap atas rekomendasi prinsip dari Badan Pertanahan Nasional (BPN).<br />
<br />
Meskipun sejumlah perizinan investasi listrik tercatat masih dalam proses persiapan dan terganjal permasalahan lahan, pemprov setempat optimistis wilayah Jateng masih seksi untuk tujuan investasi. <br />
<br />
Kepala Badan Penanaman Modal Daerah Jateng Sujarwanto Dwiatmoko mengatakan pemerintah provinsi terus mendorong masuknya penanam modal baru ke wilayah ini. Investor energi menjadi salah satu sasaran untuk menanamkan modalnya.“Kepeminatan investor energi cukup banyak,” katanya. <br />
<br />
Bahkan, secara khusus Gubernur Ganjar sempat menawarkan investasi bidang energi kepada tamu utusan Singapura saat bertandang ke Semarang, awal tahun ini. Ganjar mendorong pengembangan energi terbarukan khususnya proyek geothermal.<br />
<br />
Gubernur dan jajarannya dalam berbagai kesempatan juga meyakinkan masyarakat kondisi listrik di wilayah setempat saat ini masih aman, meski pada kenyataannya tinggal menunggu waktu untuk mati listrik bergiliran.<br />
<br />
Ekonom Universitas Diponegoro Semarang FX Sugiyanto memperkirakan, pengembangan industri baru di wilayah Jateng mampu mempercepat pertumbuhan dan operasionalisasi kawasan industri yang sedang dirintis.<br />
<br />
Bahkan, rencana boyongan sejumlah pabrik baik mendorong pemerintah daerah untuk melakukan perbaikan dan peningkatan akses infrastruktur dan berbagai kebijakan terkait investasi. <br />
<br />
Secara ekonomis, merangseknya industri ke Jateng ikut memacu potensi kenaikan upah buruh mencapai 10% di atas inflasi daerah. Tercatat saat ini upah baru tumbuh 5% diatas inflasi daerah.<br />
<br />
Sugiyanto melihat sejumlah proyek pembangkit listrik di Jateng harus mengedepankan aspek sosial dengan prioritas layanan kepada masyarakat di lingkungan sekitar hingga warga mampu menikmati hasil pembangunan. Tidak melulu melihat sisi investasinya namun bagaimana kesejahteraan masyarakat di lingkungan proyek.<br />
<br />
Jika ditilik keberpihakan Pemprov Jateng untuk menyisihkan alokasi anggaran pendapatan belanja dan daerah (APBD) khusus di bidang energi, terjadi peningkatan cukup signifikan pada 2010 dan 2011. Alokasi APBD untuk energi pada 2010 diangka Rp6,7 miliar. Selang satu tahun berikutnya, alokasi APBD melonjak menjadi Rp22,8 miliar. Angka tersebut terus bertumbuh setiap tahun hingga menembus Rp29,6 miliar tercatat pada 2014.<br />
<br />
Sementara itu, dengan sumber daya yang ada, General Manager PT PLN (Persero) Distribusi Jateng -DIY Yugo Riatmo menyatakan hingga saat ini rasio elektrifikasi mencapai 89,88% yang meliputi pelanggan rumah tangga, bisnis, industri, sosial, dan lainnya.<br />
<br />
Cakupan layanan tersebut akan terus tumbuh hingga 500.000 pelanggan setiap tahun, didorong peningkatan investasi sektor industri.<br />
<br />
Data menyebutkan pertumbuhan kebutuhan daya listrik setiap tahun di Jateng - DIY mencapai 1.600 MW. Jumlah tersebut setara dengan dengan daya yang dihasilkan pembangkit listrik tenaga uap yang dalam rencana dikembangkan di Kabupaten Batang.<br />
<br />
“Dengan kebutuhan itu, semestinya setiap tahun kita harus membangun satu atau dua pembangkit dengan kapasitas yang sama seperti PLTU Batang,” ujarnya.<br />
<br />
Sebagai opsi lain, pertumbuhan kebutuhan yang ada sebenarnya dapat dipenuhi dengan memanfaatkan sistem interkoneksi sehingga daya listrik dari pembangkit terdekat di wilayah lain dapat disalurkan ke Jateng dan DIY.<br />
<br />
Kendati begitu, penyediaan daya itu sebaiknya menggunakan sumber daya yang terdekat, mengingat saat ini kapasitas yang dimiliki pembangkit listrik di Jateng, bahkan secara lebih luas di wilayah Jawa-Bali, masih cukup untuk memenuhi pertumbuhan permintaan.<br />
<br />
Namun, dengan pertumbuhan industri, semestinya bisa diantisipasi pertumbuhan industry 2-3 tahun ke depan. Untuk itu dia memastikan pentingnya penambahan daya yang mendesak untuk direalisasikan. <br />
<br />
Manajer Bidang Distribusi PLN Jateng-DIY Andreas Heru Sumaryanto menjelaskan daya maksimal yang dapat diupayakan hingga saat ini mencapai kisaran 4.500 MW. Adapun, beban puncak daya listrik di wilayahnya mencapai 3.900 MW.<br />
<br />
Jika tidak ada penambahan daya hingga 2017, kebutuhan kelistrikan di Jateng akan sulit dipenuhi. Pasalnya, perkiraan pertumbuhan kebutuhan daya mencapai 10% per tahun. <br />
<br />
“Dalam dua atau tiga tahun lagi kurang,” tegas Andreas, “sekarang masih pas-pasan.”<br />
<br />
Sejumlah proyek pengembangan pembangkit daya sebenarnya sudah direncanakan pemerintah khususnya dalam skema nasional fast track programme (FTP) baik tahap I maupun tahap II. PLTU Adipala berdaya 660 MW kendati prakiraan waktu operasional atau commercial operation date (COD) mundur dari semula akhir 2014, diyakini dapat beroperasi pada tahun ini dan menambah kapasitas penyediaan listrik Jateng - DIY.<br />
<br />
Dua pembangkit daya dengan kapasitas masing-masing mencapai 2 x 1.000 MW, yakni PLTU Batang dan PLTU Jawa 4 akan memberikan tambahan daya yang sangat signifikan.<br />
<br />
Sayangnya, kata Andreas, PLTU Batang yang terkendala penyediaan lahan harus dijadwalkan ulang pengembangannya dengan perkiraan COD pada 2019. Sedangkan, PLTU Jawa 4 dalam rencana FTP II baru akan beroperasi pada 2019.<br />
<br />
Sejumlah pembangkit energi baru terbarukan (EBT) dengan kapasitas lebih kecil juga sudah dijadwalkan hadir di Jateng dengan kisaran COD pada 2017-2020, yakni PLTP Baturaden (2 x 110 MW), PLTP Dieng (1 x 55 MW dan 1 x 60 MW), PLTP Guci (1 x 55 MW), PLTP Ungaran (1 x 55 MW), dan PLTP Umbul Telumoyo (1 x 55 MW).<br />
<div>
<br /></div>
<div>
<div style="text-align: right;">
<i style="background-color: white; border: 0px; color: #222222; font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; line-height: 22.3999996185303px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">*Tulisan ini ditulis bersama Muhammad Khamdi dan Pamuji Tri Nastiti, serta telah tayang untuk Laporan Khusus di harian Bisnis Indoonesia, edisi 21 April 2015.</i></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2263909687685923382.post-50010738059331299512015-04-21T07:10:00.000-07:002022-12-01T17:50:22.727-08:00Baptista: In Memoriam JB Maris Marannu<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkqkqMqrD002yyyBbAyzL24b7UvV7RflzLp76XvO02CAuiaROaoRDwBsoZ-eK01Dq7qzw6gYjZ1_jqNCgA3GxG6G4SMbcw3F5a4i6ICHLyvTsk9QcXlMPRb0YeNyemh5EjQKX_YAoOLo8B/s1600/Maris3.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkqkqMqrD002yyyBbAyzL24b7UvV7RflzLp76XvO02CAuiaROaoRDwBsoZ-eK01Dq7qzw6gYjZ1_jqNCgA3GxG6G4SMbcw3F5a4i6ICHLyvTsk9QcXlMPRb0YeNyemh5EjQKX_YAoOLo8B/s1600/Maris3.jpg" height="213" width="320" /></a></div>
<span style="font-size: x-large;">M</span>enjadi hal jamak, nama 'Baptista' sebagaimana tercantum dalam akta kelahiran saya berbuah pertanyaan. "Itu nama keluarga?", atau akhir-akhir ini lebih sering, "Memangnya keturunan Portu [Portugis]?"<br /><br />Jamak juga saya menjelaskan asal-muasalnya, sebagaimana diterangkan almarhum Ibu . "Itu diambil dari nama pastor yang membabtis saya [secara Katolik]."<br /><br />Ya, 12 Juni 1988, inisiasi awal saya sebagai sebagai warga Gereja Katolik Roma dilayani Pastor JB Maris Marannu Pr, generasi imam awal dari gereja lokal di Sulawesi Selatan. Kata ibu, JB itu singkatan dari Johanes Baptista. Mungkin, harapnya, jalan hidup dan iman saya setangguh empunya nama.<br /><br /><br />Belasan tahun berlalu, saya berkesempatan bersua lagi dengan 'Baptista senior' saat menempuh pendidikan di seminari menengah [setara SMU]. Kala itu, beliau menjadi pembimbing spiritual, sekaligus penyokong finansial saya di masa akhir pendidikan. Ramah dan tulus, serta tegas berkarakter, kesan saya.<br /><br />Cukup lama tak berkabar, pagi ini beliau dikabarkan telah berpulang. Tugas dan pelayanannya pun paripurna. Hingga akhir hayat di badan, dia setia iman dan harapannya. Dia menjadi sungguh Baptista, 'sang pembabtis' [dalam arti yang lebih luas tentunya, bukan sekedar meng-katolik-kan].<br /><br />Mereka ingatan, pesan kesetiaan itu jadi tanda dalam perjumpaan yang lalu.<br /><br />"Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, juga akan setia dalam perkara-perkara besar." [Per parva ad magna]<br /><br /><div style="text-align: center;">
<i>~in memory of P. JB Maris Marannu Pr,~</i></div>
Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2263909687685923382.post-27884851076013823652015-03-20T12:04:00.002-07:002015-03-20T12:28:34.795-07:00Huawei: Siapkan Leader Inovatif di Sektor TIK<div align="left" class="MsoBodyText">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1G2RsQeXg84z-5pfQeYEoCl42jcbk3FJkvTFhk-o2pUO4KSbvzHFbeA6tx8dLCNAgf031ry_JG7PUM-TZoQX3mji763irzG6FWnwp4vV-OwFlkqDCj9z0cNpAIv7uaYhMwhcjL5tQWvyg/s1600/190315-NUG-BISNIS-01HEADCSRHUAWEI+2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1G2RsQeXg84z-5pfQeYEoCl42jcbk3FJkvTFhk-o2pUO4KSbvzHFbeA6tx8dLCNAgf031ry_JG7PUM-TZoQX3mji763irzG6FWnwp4vV-OwFlkqDCj9z0cNpAIv7uaYhMwhcjL5tQWvyg/s1600/190315-NUG-BISNIS-01HEADCSRHUAWEI+2.jpg" height="200" width="133" /></a><span lang="EN-US"><i>YOGYAKARTA
— Huawei, penyedia solusi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) global,
menegaskan komitmennya untuk pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia di
Indonesia. Melalui program corporate social responsibility (CSR), ‘Seeds for
The Future’, Huawei Technologies Co, Ltd. siap menjembatani kesenjangan digital
dan menciptakan kesempatan bagi SDM lokal melalui pendidikan.</i></span> </div>
<div align="left" class="MsoBodyText">
<span lang="EN-US"><i><br /></i></span></div>
<div align="left" class="MsoBodyText">
<span lang="EN-US"><i>Berkaitan
dengan itu, Bisnis mewawancarai Holy Ranivozanany, Head of CSR Huawei
Technologies Co, Ltd., di sela-sela partisipasinya dalam Global CSR Summit VII,
Kamis (19/3). Holy memaparkan pentingnya peningkatan kecakapan SDM Indonesia
dalam menghadapi persaingan global, khususnya di bidang TIK. Berikut
petikannya.</i></span></div>
<div align="left" class="MsoBodyText">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoBodyText">
<b><span lang="EN-US">Apa bentuk kepedulian Huawei bagi lingkungan sekitar?<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="left" class="MsoBodyText">
<span lang="EN-US">Huawei memiliki sejumlah pilar yang mendasari
kinerjanya. Pilar pertama terkait dengan industri TIK adalah bagaimana kami
dapat menyediakan produk, pelayanan-pelayanan dan sejumlah program di seluruh
dunia. Dalam hal ini, kami berupaya menyediakan kesempatan kepada setiap orang
mendapatkan akses ke Internet broadband..<o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoBodyText">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div align="left" class="MsoBodyText">
<span lang="EN-US">Pilar kedua mengenai upaya kami untuk menjaga
stabilitas jaringan, khususnya dalam keadaan darurat.Dalam kondisi itu, satu
isu utama yang seringkali menjadi kendala adalah sulitnya berkoordinasi. Karena
itu, Huawei memiliki program untuk memberikan layanan komunikasi yang baik
untuk melancarkan segala macam komunikasi dalam kondisi tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoBodyText">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div align="left" class="MsoBodyText">
<span lang="EN-US">Pilar ketiga terkait dengan lingkungan. Hal ini menjadi
sangat penting dan menjadi pokok perhatian kami. Pilar terakhir ini terkait
dengan program tanggung jawab sosial kepada masyarakat atau CSR. Ini mengenai
bagaimana kami bekerja sama dengan seluruh stakeholder kami, baik dengan
karyawan, suplier dan masyarakat di seluruh dunia sehingga tercipta <i>win-win
development, win-win relationship</i>. Saat ini, Huawei berfokus pada program
CSR kepada masyarakat, terutama melalui sektor pendidikan.<o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoBodyText">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div align="left" class="MsoBodyText">
<b><span lang="EN-US">Apa pentingnya pendidikan bagi Huawei? </span></b><span lang="EN-US"><o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoBodyText">
<b><span lang="EN-US"><br /></span></b></div>
<div align="left" class="MsoBodyText">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhePSBqjhuy6xbMfFXFkw1G8WwRy6Nh8HO0VYZWvBm7K25Avk_pwiacAt6xoJky7Lqsuyx8fTTuo8EnDP-rwwIxXsnlUw9botoumky9t4jBCN2BzJyDZPtUcdwLAmNry_mqkM0lMFsdcqXI/s1600/190315-NUG-BISNIS-01HEADCSRHUAWEI+1.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhePSBqjhuy6xbMfFXFkw1G8WwRy6Nh8HO0VYZWvBm7K25Avk_pwiacAt6xoJky7Lqsuyx8fTTuo8EnDP-rwwIxXsnlUw9botoumky9t4jBCN2BzJyDZPtUcdwLAmNry_mqkM0lMFsdcqXI/s1600/190315-NUG-BISNIS-01HEADCSRHUAWEI+1.jpg" height="200" width="133" /></a><span lang="EN-US">Pendidikan jelas menjadi sektor kunci dalam
pengembangan SDM di setiap negara. Pemerintah di setiap negara terus berupaya
untuk mendorong itu. Khususnya di sektor TIK yang terus berkembang pesat, kami
dan industri TIK sendiri memerlukan tenaga kerja terbaik untuk mengembangkan
teknologi-teknologi inovatif.<o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoBodyText">
<span lang="EN-US">Karena itu, sangat penting bagi kami dan industri
TIK, baik lokal maupun secara global, untuk menyediakan dukungan bagi
pengembangan talenta SDM melalui program CSR. Setiap orang yang berprestasi
mesti diberi kesempatan untuk belajar teknologi terbaru. Hal ini sejalan dengan
prioritas pemerintah, baik di Indonesia dan di sejumlah negara, yang mendorong
peningkatan kapasitas dan pelatihan.<o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoBodyText">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div align="left" class="MsoBodyText">
<b><span lang="EN-US">Kontribusi Huawei dalam meningkatkan SDM lokal?<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="left" class="MsoBodyText">
<b><span lang="EN-US"><br /></span></b></div>
<div align="left" class="MsoBodyText">
<span lang="EN-US">Secara global, kami mengadakan program ‘Seed for The
Future’ sejak 2008 untuk mengembangkan talenta lokal di bidang TIK. Huawei akan
mengundang sejumlah pelajar berprestasi ke kantor pusat Huawei di Shenzhen,
China, selama dua minggu agar bisa mendapatkan pengetahuan yang lebih dalam
tentang sektor TIK. Berbagi pengalaman dengan pelajar lainnya dari berbagai
negara.<o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoBodyText">
<span lang="EN-US">Dengan begitu, mereka diharapkan dapat mendukung
sektor TIK di negaranya masing-masing. Oleh karena itu, kami bekerja sama
dengan banyak universitas di lebih dari 30 negara di seluruh dunia. Kami tahu
ada perbedaan yang sangat besar di antara apa yang diajarkan di lembaga
pendidikan dengan apa yang terjadi di industri TIK.<o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoBodyText">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8QuqqlOMVYQ5-H0_RhTQJoQ-CJNeZKXj2TDLzJvaKdxLeGoxMUqAON9lhIa7TWG6YLiumEIG2ijalE453KhorccBhNUW80JErdxDu6jbsdELjN3wwYSub4_Ec2xkPbb2xpHaXuz5MZEpM/s1600/190315-NUG-BISNIS-01HEADCSRHUAWEI+3.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8QuqqlOMVYQ5-H0_RhTQJoQ-CJNeZKXj2TDLzJvaKdxLeGoxMUqAON9lhIa7TWG6YLiumEIG2ijalE453KhorccBhNUW80JErdxDu6jbsdELjN3wwYSub4_Ec2xkPbb2xpHaXuz5MZEpM/s1600/190315-NUG-BISNIS-01HEADCSRHUAWEI+3.jpg" height="200" width="133" /></a></div>
<div align="left" class="MsoBodyText">
<span lang="EN-US">Industri TIK terus berkembang dan setiap orang mesti
terlibat di dalamnya untuk bisa mengikuti dan memastikan apa yang terjadi hari
ini dan besok. Kemarin 3G, sekarang 4G dan besok akan ada 5G. Semua orang
membicarakannya, termasuk pelajar di universitas. Kendati begitu, pelajar mesti
mengenal dan bersentuhan langsung dengan teknologi itu dan belajar langsung
dari ahlinya.<o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoBodyText">
<span lang="EN-US">Dengan begitu, kami berharap dapat menghasilkan
pemimpin yang inovatif di sektor TIK di seluruh negara. Begitu juga ketika
menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean, SDM TIK Indonesia diharapkan dapat
bersaing sehingga nanti tidak menjadi tamu di negara sendiri. <o:p></o:p></span></div>
<div align="left" class="MsoBodyText">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div align="left" class="MsoBodyText">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div style="text-align: right;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Calibri; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><i><b>Pewawancara: Oktaviano D.B.
Hana</b></i></span></div>
<div style="text-align: right;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Calibri; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><i><b><br /></b></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Calibri; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><i><b>*Sepintas tampak seperti orang Indonesia, ternyata </b></i></span><i>Holy Ranivozanany <b>adalah sungguh orang Madagascar, sama sekali tidak bisa berbahasa Indonesia. :D</b></i></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2263909687685923382.post-77596099267172819972015-02-20T07:18:00.000-08:002015-03-20T07:26:21.084-07:00Angpau Dibalik Kostum Barongsai<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i></i></div>
<a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2263909687685923382" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdbMNxW0bgD2tuTgk7dhDPAz2f3uTwoI4kpcxcNvCOBJHldh9lZWc4DDiUuisYP96f1uLV2CJJT5axonT5vHZ0x_jlbRd5C4C7fRJyvO13e5ryqYCZxyO_ub6tIVypsVxyQGR4UXzzIUZ8/s1600/Screenshot_2015-03-20-21-04-11-1.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2263909687685923382" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></a><i>Barongsai menjadi salah satu kesenian yang tidak terpisahkan dari perayaan Tahun Baru China. Geliat pertunjukan barongsai di Tanah Air, terutama di daerah-daerah tertentu yang lekat dengan budaya Tionghoa tersebut, secara langsung mendongkrak bisnis kostum barongsai. Selain untuk pertunjukan, barongsai juga kerap menjadi aksesori dan dekorasi. Angpau di balik bisnis ini cukup menggiurkan.</i></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: center;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMVI9IJXNE0jenshQmPqCRiqi4nF4vqT_bnzi0NpcYevKRuF4hh64TDWx_OYoJsm7t_eDziXpplUIngdzavTLzR6x-Zhm3ZrU2FV2CbvdKff89BjUwA1Ff22s_QcoOOX742GC4YJ20Cgyc/s1600/Sutekno.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMVI9IJXNE0jenshQmPqCRiqi4nF4vqT_bnzi0NpcYevKRuF4hh64TDWx_OYoJsm7t_eDziXpplUIngdzavTLzR6x-Zhm3ZrU2FV2CbvdKff89BjUwA1Ff22s_QcoOOX742GC4YJ20Cgyc/s1600/Sutekno.jpg" height="213" width="320" /></a></div>
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<span style="font-size: x-large;">P</span>ermintaan pembuatan kostum barongsai yang digunakan untuk per tun jukan atau sekadar aksesori dan dekorasi me ningkat tajam menjelang Imlek.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
Tak heran, bisnis yang sangat ken tal dengan kebudayaan Tionghoa ini terus berkibar dan bertahan lama. Apalagi, saat ini pasarnya su dah semakin besar dan tak hanya menyasar masyarakat keturunan China.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
Salah satu perajin kostum barong sai yang telah menjalani bisnis tersebut sejak setengah dekade terakhir adalah Hartono.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
Hartono mengawali bisnis ini dengan membuat kostum barongsai khusus anak-anak.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
Pria yang akrab disapa Kelik ini memulai bisnisnya dengan modal sebesar Rp500.000. Dana itu digunakan untuk membeli bahan kain dan memproduksi sekitar 150 pasang kostum barongsai.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
Saat itu, kostum buatannya hanya dijajakan di klenteng-klenteng de ngan menyasar orang-orang yang ber ibadah. Tak disangka, kostum buat an nya laris manis. Bahkan, pe minatnya bukan hanya dari masya rakat keturunan Tionghoa, me lain kan dari kalangan masyarakat lainnya.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
“Sekarang yang paling banyak pesan malah dari masyarakat pribumi, melebihi pesanan dari masyarakat Tionghoa,” katanya.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
Semakin lama, pesanan yang datang tak sekadar untuk pembuatan kostum barongsai anak, tetapi juga pesanan kostum barongsai dan naga untuk pertunjukan dari tim barongsai di berbagai klenteng. Kini, dalam sebulan Kelik bisa me nerima pesanan hingga 100 pasang kostum barongsai anak berbagai ukuran serta 30 kostum barongsai pertunjukan.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
Untuk memenuhi pesanan terse but, Kelik dibantu oleh sembilan tenaga kerja dalam proses produksinya.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
Proses produksi diawali dari pem buatan rangka dari bambu sebagai dasar bentuk kostum barongsai. Ke mudian, dilanjutkan dengan pem buatan dan pemotongan pola kain sesuai dengan desain yang diinginkan.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
Setelah itu, kain dijahit dan diberi hiasan berupa rumbai-rumbai atau manik-manik supaya lebih menarik. Setiap kostum barongsai anak yang terdiri atas topeng singa hingga ekor dan celana rumbai dapat di pro duksi dalam waktu satu hari, se dang kan kostum pertunjukan mem butuhkan waktu hingga 10 hari.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
“Proses yang paling lama untuk pembuatan topeng singa, karena butuh waktu mengeringkan bahan yang terbuat dari limbah kertas koran,” katanya.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
Setiap kostum barongsai anak dijual seharga Rp30.000—Rp35.000 untuk celana rumbai, Rp25.000— Rp100.000 untuk topeng dan ekor, dan sebesar Rp70.000—Rp100.000 untuk satu set kostum.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
Sementara itu, untuk satu set kos tum pertunjukan dengan bahan kain satin dan dihias payet dibanderol seharga Rp2 juta. Satu set kostum tersebut terdiri atas dua celana, dua pasang sepatu, topeng, dan ekor.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
Kelik juga menerima pembuatan kostum barongsai custom yang har ganya akan disesuaikan dengan ukur an dan bahan yang digunakan. Misalnya, untuk kostum barongsai anak ukuran XL, pembeli akan dikenai biaya tambahan sekitar Rp10.000.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
“Margin keuntungan dari harga jual sekitar 20%—30%,” katanya.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
Selain menjual secara langsung di workshop-nya dan secara online, Kelik juga memanfaatkan peran para reseller yang menjual ulang produknya. Dari sistem tersebut, dia pun mendapatkan pesanan berlipat dari luar Pulau Jawa.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
“Terakhir, kami mendapat pesanan dari pengelola mal di Medan dan Surabaya yang menginginkan kostum barongsai untuk dekorasi mal menjelang imlek," katanya.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
Meskipun pesanan terus berdatangan, Kelik mengaku tetap membatasi produksi setiap bulannya. Langkah ini ditempuh sebagai upaya untuk mempertahankan kualitas produk yang dihasilkannya.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
“Kalau terlalu banyak produksi, kemungkinan hasilnya tidak terlalu baik karena harus mengejar jumlah pesanan,” katanya.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
Selama menjalani bisnis ini, beberapa kendala dihadapi Kelik, di antaranya adalah urusan tenaga kerja. Saat pesanan sedang membeludak, jumlah pegawai yang dimilikinya tidak mencukupi untuk memproduksi semua pesanan.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2263909687685923382" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a>Dia juga mengaku pada Imlek ta hun ini dia kewalahan karena permintaan terhadap kostum barong sai meningkat hingga tiga kalilipat dibandingkan dengan bulan biasanya.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
“Apalagi kalau ada pegawai yang tidak masuk, susah untuk mengejar jadwal pengiriman yang dijanjikan,” katanya.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2263909687685923382" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
Untuk mengakali hal tersebut, Kelik sudah mulai memproduksi kostum untuk stok jauh sebelum Imlek. Dengan demikian, pada saat pesanan mencapai puncak, dia sudah memiliki barang jadi yang siap kirim.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
Kelik melihat bisnis pembuatan kostum barongsai masih memiliki celah pasar yang besar. Toleransi beragama di Indonesia yang semakin baik menyebabkan kebudayaan Tionghoa juga ikut berkembang.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
“Selain untuk melestarikan tradisi, fungsi kostum barongsai juga sudah semakin meluas sehingga siapapun bisa menggunakannya, misalnya untuk pesta kostum,” paparnya.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<h3 style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
PESANAN MEMBELUDAK</h3>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
Selain Kelik, pemain lainnya yang memproduksi kostum barongsai pertunjukan adalah Soetekno atau Oei Eng Tek yang mulai bergelut dalam pembuatan kerajinan Tionghoa itu pada 1970-an.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
Bisnis tersebut telah diwariskan turun temurun dari orangtua nya sejak dia berumur 20 tahun hingga kini dirinya menginjak usia 65 tahun.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
Soetekno mengatakan pada hari biasa permintaan berkisar dua hingga tiga barongsai per bulan, dan memuncak jelang perayaan Tahun Baru China hingga dua sampai tiga kali lipat.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
Permintaannya pun tidak hanya datang dari Pulau Jawa, seper ti Surabaya, Malang, Kediri dan Pasuruan, tetapi dari Singkawang, Kupang, dan Papua.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
“Tahun lalu, dari Singkawang pesan tiga unit, sekarang dua unit. Sebab di sana, sehabis acara ritual, barongsai akan dibakar. Jadi mereka selalu membutuhkan kostum baru setiap tahunnya,” katanya.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
Sementara itu, proses produksi biasanya dilakukan oleh tiga hingga empat tenaga kerja yang masingmasing bertugas untuk menyiapkan bahan baku, seperti bambu, rotan, kawat, dan kertas; serta membentuk desain kepala barongsai dan menjahit kain.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
Untuk harga, satu paket kerajinan ba rongsai buatannya dibanderol sekitar Rp2,5—Rp3 juta. Namun, dia mengakui patokan harga itu bisa fleksibel, bergantung kepada calon pembelinya.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
“Kisaran harga saya tidak bisa dipegang. Ini fleksibel, nanti lihat kalau ada pembeli yang sudah berlangganan, kami kasih harga murah.”</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
Meskipun enggan menyebutkan secara detail berapa margin keuntungan yang dia peroleh, pria yang berdomisili di Semarang itu mengatakan laba yang dikantonginya cukup besar.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
Pasalnya, bahan baku pembuatannya mudah didapatkan, dan harganya cukup terjangkau.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2263909687685923382" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
Selain membuat kostum pertunjukan barongsai dengan jenis kucing atau fusan yang merupakan model klasik dan banyak digunakan, dia juga membuat kostum model bebek yang lebih modern.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
Ukuran kostum yang dibuatnya juga beragam, disesuaikan dengan ukuran badan pemain barongsai, mulai dari ukuran anak-anak hingga ukuran dewasa.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
Dengan padatnya permintaan jelang Imlek, Soetekno mengaku seringkali kewalahan dalam proses pembuatan pesanan.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
Pasalnya, pembuatan satu barongsai membutuhkan waktu kerja satu minggu. Untuk itu, dia mengaku seringkali menolak pesanan yang datang kepadanya.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
“Sebenarnya ada keinginan untuk meningkatkan produksi dan omzet. Tapi, saya tidak mau karena saya sudah tua, lebih baik memaksimalkan yang sudah ada,” katanya.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
Meski demikian, dia tetap optimistis bisnis yang digelutinya lebih dari empat dekade tersebut masih memiliki peluang besar untuk dikembang kan, terutama bagi kalangan muda yang bersemangat untuk terus me les tarikan kebudayaan Tionghoa tersebut.</div>
<br />
<br />
<br />
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: right;">
<i>Ditulis bersama Nenden Sekar A. dan sudah dimuat di Bisnis Indonesia, edisi 18 Februari 2015.</i></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2263909687685923382.post-49322142787113865922015-02-03T11:35:00.001-08:002022-12-01T00:59:11.146-08:00ArtScience Museum: Menikmati Seni dan Ilmu Pengetahuan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div>
<span face="arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #222222;"><span style="font-size: x-large;"><div><span face="arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #222222;"><span style="font-size: x-large;"><iframe allowfullscreen="" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/zkK96hNbIfw/0.jpg" frameborder="0" height="266" src="http://www.youtube.com/embed/zkK96hNbIfw?feature=player_embedded" width="320"></iframe></span></span></div><div><span face="arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #222222;"><span style="font-size: x-large;"><br /></span></span></div>M</span>enjejaki setiap sisi ArtScience Museum, Marina Bay Sands, Singapura, tidak bisa tidak menggugah rasa takjub.</span><br />
<span face="arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #222222;"><br /></span>
<span face="arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #222222;">Seperti visi yang dituturkan dalam perhelatan pameran karya-karya Leonardo da Vinci yang bertajuk<i> Da Vinci: Shaping The Futur</i>e, museum tersebut secara keseluruhan ingin menyampaikan ide visioner dalam seni dan ilmu pengetahuan yang senantiasa mendorong peradaban manusia.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;" />
<span face="arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #222222;">Lihat saja apa yang ArtScience Museum selalu sajikan dalam pameran bertajuk <i>A Journey Through Creativity</i>. Pameran tetap tersebut membawa pengunjung dalam sebuah perjalanan untuk melihat daya kreatif melalui rasa ingin tahu, inspirasi dan ekspresi terus menggelorakan api zaman.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;" />
<span face="arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #222222;">Pengunjung sungguh akan dibawa kepada <i>A Journey Through Creativity </i>melalui tiga ruang, Curiosity, Inspiration and Expression.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;" />
<span face="arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #222222;">Sebagai galeri pembuka, Curiosity akan membawa pengunjung dalam permenungan mengenai hakikat seni dan ilmu pengetahuan, apa artinya bagi manusia, dan bagaimana hal itu memengaruhi dunia.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;" />
<span face="arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #222222;">Inspiration menjadi sebuah galeri interaktif yang berfokus pada ide-ide besar yang merupakan produk dari penyatuan seni dan sains. Hal-hal itu niscaya menjadi inspirasi bagi manusia. Demikian pula dengan ArtScience Museum yang akan terus menghasilkan dan menghadirkan karya-karya baru dari ide-ide besar tersebut.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;" />
<span face="arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #222222;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div>Sedangkan Expression menjadi galeri multi-media yang secara dinamis mempertunjukkan daya yang dihasilkan inspirasi bagi kekuatan manusia yang ekspresif dan penuh semangat. Pertunjukkan itu mewujudkan ide-ide yang mengubah cara manusia mengalami dunia.</span><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div>
<a href="http://www.marinabaysands.com/images/museum/exhibitions-and-events/artscience-late/pagelist/eko.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-align: center;"><br /></a><span face="arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #222222;">Selain pameran tetap, ArtScience Museum juga menyajikan pameran bulanan dengan variasi tema yang tetap mengedepankan daya kreasi dalam seni dan sains, yakni ArtScience Late. Pagelaran ini diadakan sekali sebulan pada hari Kamis, pukul 19.00-22.00 waktu setempat.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;" />
<span face="arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #222222;">Pada Mei 2014, misalnya, ArtScience Late bertemakan Beat box it! dengan menampilkan Charles "Stitch" Wong dan seniman video Quincy Teofisto dari Achtung! Achtung!. Pertunjukan itu menyajikan seni perkusi vokal dan media visual dari dua seniman asal Singapura.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;" />
<span face="arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #222222;">Stitch, yang dalam sepuluh tahun terakhir berkarir solo dengan berbagai suara vokal drumbeats dan instrumen klasik asal China berbagi panggung untuk pertama kalinya dengan Quincy Teofisto.</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;" />
<br style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;" />
<span face="arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #222222;">Ada lagi, Life Circuit yang dihelat Juni 2014 menampilkan kolaborasi dua seniman Singapura, Urich Lau dan Kai Lam dengan seniman dari Jepang, Yuzuru Maeda. Kolaborasi ini menghadirkan pertunjukan musik dengan gadget audio dan visual yang berasal dari peralatan keselamatan industri seperti kacamata las, masker gas dan penutup telinga.</span><br />
<br />
<span face="arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #222222;">Tidak hanya didominasi seniman dari Singapura, ArtScience Museum menampilkan seniman asal Fiilipina pada Juli tahun lalu. Mereka adalah Lirio Salvador, ansambel musik Elemento dann Wawi Navarroza.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;" />
<span face="arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #222222;">Lirio Salvador dalam dua dekade terakhir telah menciptakan alat musik dari benda-benda unik seperti bagian-bagian sepeda, peralatan dapur, besi tua dan lainnya. Inovasi tersebut akan dipadukan dengan ansambel dari Elemento yang menggunakan instrumen karya sendiri, yakni 'Sandata'. Perpadun instrumen musik kontemporer itu akan dipadu dengan vokal Wawi Navarroza.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;" />
<span face="arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #222222;">Seniman asal Indonesia pun sempat 'manggung' di ArtScience Late pada September 2014. Dalam pergelaran bertajuk Body as Object, Eko Supriyanto dan Solo Dance Studio tampil.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;" />
<span face="arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #222222;">Eko, yang dikenal dengan gabungan berbagai teknik tari kontemporer yang berakar pada tradisi Jawa klasik, mengembangkan karya anyar dengan menggunakan hujan oculus di ArtScience Museum sebagai latar belakang para penari. Karya ini mengeksplorasi tubuh para penari sebagai objek yang dipamerkan dalam inti dari struktur museum.</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<span face="arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #222222;">Seniman asal Asia Tenggara lainnya, Chey Chankethya dan Amrita Performing Arts juga dihadirkan pada November 2014. Penari asal Kamboja itu berkolaborasi dengan seniman asal Amerika Serikat, Blake Shaw dari Sweatshoppe dalam pagelaran Transporting Rituals. Koreografi Chey Chankethya dipadukan dengan penciptaan media baru melalui lukisan karya Blake Shaw.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;" />
<span face="arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #222222;">Tidak hanya sampai di situ, ArtScience Museum juga terus menghadirkan pagelaran seni dan sains. Pada 12 Februari, museum akan menghadirkan pertunjukan The Orchestra of Futurist Noise Intoners, ensambel yang didirikan pada 2009 oleh kommposer Italia, Luciano Chessa.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;" />
<span face="arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #222222;">Dalam perhelatan ini, Luciano akan memipin ensambel membawakan replika awal Intonarumori, orkestra yang didirikan komposer dan pelukis Futurist, Luigi Russolo (1885-1947). Terinspirasi oleh mechanical noisemakers karya Leonardo da Vinci, Russolo mengembangkan sebuah orkestra instrumen tangan yang menjadi synthesizer mekanik pertama dengan beragam bunyi-bunyian menakjubkan.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;" />
<span face="arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #222222;">Selain itu, pada akhir Maret nanti, museum akan menghadirkan Robert Casteels, Dirk Johan Stromberg and Andrew Thomas dalam pertunjukkan berjudul 2015:time:space:.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;" />
<span face="arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #222222;">Pagelaran ini menghadirkan dua instrumen elektronik baru, Sphere dan Strombophone, dari kolaborasi karya melalui suara, instrumen elektronik, tape dan video. Pertunjukkan audio ini menyajikan gambaran metropolitan Singapura dalam melintasi ruang dan waktu.</span><span face="arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #222222;"></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.marinabaysands.com/images/museum/exhibitions-and-events/artscience-late/pagelist/asl%20mar-timespace_500x454.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><br /></a></div>
<br style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;" />
<br style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;" />
<span face="arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #222222;">Berminat menyaksikan kolaborasi seni dan ilmu pengetahuan tersebut?</span><br />
<br style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;" />
<span face="arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #222222;">Yang pasti, mengalami hal itu tidak bisa tidak menggugah rasa takjub. Dari situlah kreasi baru hadir. "Experience is indispensable for the making of any instrument," kata da Vinci.</span><br />
<span face="arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #222222;"><br /></span>
<span face="arial, sans-serif" style="background-color: white; color: #222222;"><br /></span>
<i style="background-color: white; border: 0px; color: #222222; font-family: Times, "Times New Roman", serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; line-height: 22.4px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: right; vertical-align: baseline;">*naskah ini disiapkan untuk Bisnis Indonesia Weekend dan baru tayang pada Maret 2015. Sebenarnya, artikel ini hanya tambahan dari tulisan utama, <a href="http://kampusbebeck.blogspot.com/2014/12/da-vinci-merasakan-inovasi-seni-dan.html" target="_blank">http://kampusbebeck.blogspot.com/2014/12/da-vinci-merasakan-inovasi-seni-dan.html</a></i><br />
<br />
<div style="text-align: right;">
<i style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: "Droid Sans"; font-stretch: inherit; line-height: 22.4px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-size: x-small;">NB: Hampir seluruh gambar diambil dari dari http://www.marinabaysands.com/</span></i></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2263909687685923382.post-41944386871179389832015-01-28T12:44:00.001-08:002022-11-30T21:44:24.156-08:00Komoditas Bawang Jateng: Masih Perlukah Impor?<div style="background-color: white; color: #222222; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;"><br /></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; text-align: justify;">
</div>
<a name='more'></a><br />
<div style="background-color: white; color: #222222; text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSboN4w93cEsCKiJcvZoznf9VlX9eyXK6c_Cb2cshY-ltHD0mcx" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="356" src="https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSboN4w93cEsCKiJcvZoznf9VlX9eyXK6c_Cb2cshY-ltHD0mcx" width="536" /></a></div>
<span color="windowtext" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-large;">T</span><span color="windowtext" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">idak terlalu berlebihan, jika komoditas </span><span class="il" color="windowtext" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">bawang</span><span color="windowtext" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"> </span><span class="il" color="windowtext" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">merah</span><span color="windowtext" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"> dikatakan menjadi cerminan ironi bagi Provinsi Jawa Tengah. Berlimpahnya produksi </span><span class="il" color="windowtext" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">bawang</span><span color="windowtext" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"> </span><span class="il" color="windowtext" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">merah</span><span color="windowtext" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"> di provinsi seluas 3,25 juta hektar ini nampak tidak sejalan dengan pemenuhan kebutuhan masyarakatnya.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; text-align: justify;">
<span color="windowtext"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; text-align: justify;">
<span color="windowtext"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Buktinya, tidak jarang <span class="il">bawang</span> <span class="il">merah</span> berandil pada peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) atau inflasi bulanan di enam kota di Jateng. Coba tengok data BPS yang dilansir Januari 2015 mengenai laju inflasi Jateng pada Desember 2014.</span></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; text-align: justify;">
<span class="il" color="windowtext" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; text-align: justify;">
<span class="il" color="windowtext" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">Bawang</span><span color="windowtext" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"> </span><span class="il" color="windowtext" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">merah</span><span color="windowtext" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"> menjadi salah satu komoditas dominan yang memberikan sumbangan inflasi pada kelompok bahan makanan; kelompok pengeluaran kedua setelah transportasi, komunikasi dan jasa keuangan, yang mendongkrak inflasi sebesar 2,25% dan IHK 118,60 atau yang tertinggi di Jateng pada tahun lalu. </span><span color="windowtext" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">Hal serupa juga terjadi pada Oktober, Juli, Juni, Mei, dan Maret 2014. </span><span class="il" color="windowtext" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">Bawang</span><span color="windowtext" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"> </span><span class="il" color="windowtext" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">merah</span><span color="windowtext" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">bersumbangsih pada kenaikan IHK dan inflasi.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; text-align: justify;">
<span color="windowtext"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><span color="windowtext">Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik Jawa Tengah Jam Jam Zamachsyari men</span>jelaskan inflasi yang terjadi di Jawa Tengah, selain dipengaruhi barang yang harganya diatur pemerintah seperti bahan bakar minyak, juga tidak terlepas dari gejolak sektor bahan makanan. K<span color="windowtext">omoditas <span class="il">bawang</span> <span class="il">merah</span>, bersama cabai <span class="il">merah</span>, kata dia, dalam 2-3 tahun terakhir seringkali menjadi penyumbang bagi inflasi Jawa Tengah.</span></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><span color="windowtext"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Pada 2014, lanjutnya, kelompok bahan bakar minyak menjadi penyumbang inflasi terbesar. Sedangkan, kelompok bahan makanan juga masih masuk dalam lima besar kelompok penyumbang inflasi. Walau tidak setiap bulan menyumbang secara signifikan, Jam menuturkan <span class="il">bawang</span> <span class="il">merah</span> menyumbang hingga 0,34% bagi inflasi 2014.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">“Memang hanya bulan tertentu pada 2014, tetapi tidak kalah samai cabai,” ungkapnya saat ditemui <i>Bisnis</i> baru-baru ini.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Sumbangsih <span class="il">bawang</span> <span class="il">merah</span> bagi peningkatan IHK atau inflasi/deflasi tesebut pada dasarnya menujukkan pergerakan harga komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga dari waktu ke waktu. Jam mengakui seringkali <span class="il">bawang</span> <span class="il">merah</span> mengalami fluktuasi harga yang signifikan.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Padahal bobot konsumsinya relatif lebih kecil dibandingkan komoditas seperti cabai<span class="il">merah</span>. Artinya, secara kuantitas kebutuhan rumah tangga akan cabai <span class="il">merah</span> masih jauh lebih besar dibandingkan komoditas <span class="il">bawang</span> <span class="il">merah</span>. Namun, fluktuasi harga komoditas umbi tersebut seringkali di luar kewajaran.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">“Harganya fluktuatif, bahkan sering di luar perhitungan. Misalnya pada awal bulan Rp15.000/kg bisa menjadi Rp65.000/kg di akhir bulan,” ungkapnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Menurut Jam, kondisi tersebut tidak bisa tidak menghadirkan pertanyaan lebih lanjut terkait kemampuan produksi komoditas <span class="il">bawang</span> <span class="il">merah</span> di Jateng. Pasalnya, Jateng menjadi salah satu penghasil <span class="il">bawang</span> <span class="il">merah</span> utama di Indonesia.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; text-align: justify;">
<span color="windowtext"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Data BPS Jawa Tengah mencatat produksi <span class="il">bawang</span> <span class="il">merah</span> di Provinsi Jawa Tengah pada 2013 sebesar 419.472 ton. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 37,66 ribu ton atau 9,86% dibandingkan 2012 dan menjadi yang tertinggi sejak 2011.</span></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; text-align: justify;">
<span color="windowtext"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; text-align: justify;">
<span color="windowtext"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Peningkatan produksi itu disebabkan meningkatnya luas panen di Kabupaten Brebes sebesar 1.779 hektar atau sebesar 7,69%. Padahal, seluruh kabupaten/kota lainnya mengalami penurunan luas lahan hingga 7,03% atau sebesar 892 hektar.</span></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; text-align: justify;">
<span color="windowtext"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; text-align: justify;">
<span color="windowtext"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Brebes yang memang dikenal sebagai sentra produksi <span class="il">bawang</span> nasional bersumbangsih sekitar 304.757 ton atau mencapai 72,65% dari total produksi<span class="il">bawang</span> <span class="il">merah</span> Jateng dengan luas panen mencapai 24,91 ribu hektar. Sebaliknya, kabupaten/kota lainnya mengalami penurunan produksi pada 2013 yang hanya mencapai 114.715 ton, turun 6,59% dibandingkan tahun sebelumnya. Kondisi itu sejalan dengan penurunan lahan yang pada 2013 hanya sekitar 11.805 ha.</span></span></div>
<div style="background-color: white; color: #222222; text-align: justify;">
<span color="windowtext"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Lantas dengan pasokan yang ada seperti itu bagaiaman mungkin fluktuasi harga tidak terhindarkan?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Jam mengatakan fenomena tersebut sangat mungkin terkait dengan kontinuitas produksi <span class="il">bawang</span> <span class="il">merah</span> yang masih bersifat siklik atau tergantung musim. Di samping itu, alur distribusi atau tata niaga juga memengaruhi fluktuasi harga. Arus distribusi komoditas ke sejumlah pasar induk memengaruhi keseimbangan pasokan dan permintaan, sehingga pada akhirnya memengaruhi fluktuasi harga yang signifikan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Namun, dia menilai ada faktor yang tak kasat mata yang memengaruhi peredaran komoditas tersebut. “Seolah ada <i>invisible hand</i>.” </span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Hal itu berpotensi terjadi dengan pola distribusi <span class="il">bawang</span> <span class="il">merah</span> di Jateng yang masih konvensional, yakni dari petani kepada pengumpul yang akan mendistribusikan komoditas kepada pedagang besar di sejumlah pasar induk.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Pasokan tersebut kemudian disalurkan ke sejumlah wilayah di Jateng dan juga ke wilayah lain, bahkan hingga ke luar Jawa. Komoditas <span class="il">bawang</span> <span class="il">merah</span> Jateng, lanjutnya, misalnya diminati daerah lain di luar Jawa, seperti Kalimantan. </span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">Di sisi lain, Jam menuturkan kebutuhan komoditas Jateng juga dipenuhi oleh pasokan </span><span class="il" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">bawang</span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">dari daerah lain, terutama dari Probolinggo dan Banyuwangi, di Jawa Timur.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Sementara itu, Ketua Asosiasi <span class="il">Bawang</span> <span class="il">Merah</span> Indonesia Juwari mengatakan selama ini pasokan <span class="il">bawang</span> <span class="il">merah</span> dari Brebes kebanyakan didistribusikan ke wilayah barat pulau Jawa, seperti ke Jabodetabek, Jawa Barat dan Bandung. Selain itu, jelasnya, aliran komoditas seringkali dipasok ke pulau lain, terutama ke Sumatera dan Kalimantan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Menurutnya, hasil panen dari Brebes yang didistribusikan ke wilayah Jawa Tengah, seperti ke Semarang, Solo, Salatiga atau bahkan ke DI Yogyakarta, relatif sedikit. Pasalnya, harga komoditas cenderung ditawar rrelatif lebih kecil oleh konsumen di kawasan tersebut. Alhasil, komoditas yang beredar di bagian tengah dan timur Jawa Tengah sebagian besar dipasok dari Kendal, Demak, dan bahkan dari Nganjuk dan Probolinggo di Jawa Timur.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">“Sulit untuk memasok [komoditas <span class="il">bawang</span> <span class="il">merah</span>] misalnya ke Pasar Johar, Semarang. Saya bertemu kepala pasarnya dan ternyata penwarannya lebih murah, yakni Rp8.000/kg. Padahal pasokan ke Jabodetabek dihargai Rp9.000/kg,” jelas Juwari yang juga adalah Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Brebes.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Juwari menuturkan Kabupaten Brebes layaknya daerah lain di pantai utara Jawa. Panen raya komoditas <span class="il">bawang</span> <span class="il">merah</span> terjadi pada Juli-Agustus. Menurutnya, dalam setahun kabupaten yang menjadi sentra <span class="il">bawang</span> nasional tersebut mampu menghasilkan 10 ton <span class="il">bawang</span> <span class="il">merah</span> per hektare lahan. Adapun, lahan yang ada saat ini mencapai 23 ha. Di samping itu, masa panen <span class="il">bawang</span> <span class="il">merah</span> juga dapat dilangsungkan pada periode Desember-Januari.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Namun, bukannya tanpa masa paceklik. Masa tanpa panen komoditas <span class="il">bawang</span><span class="il">merah</span> di Brebes berlangsung pada Februari-April. Bertanam <span class="il">bawang</span> terlalu riskan saat musim penghujan seperti itu. Banjir dan ancaman hama menjadi momok bagi petani. Sebagai gantinya, pada masa itu umumnya petani <span class="il">bawang</span> <span class="il">merah</span> di pantura akan memanfaatkan lahan untuk budidaya komoditas lainnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial;">
</div>
<div style="color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">Kurun waktu tersebut, lanjut Juwari, menjadi saat yang tepat untuk pemerintah melakukan impor komoditas untuk memnuhi kebutuhan nasional. “Kalau pun ada impor untuk kebutuhan nasional, kalau bisa hanya pada Februari-April. Jangan di atas April,” ungkapnya.</span></div>
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><div style="text-align: justify;">
<span style="color: #222222;"><br /></span></div>
<b style="color: #222222;"><h3 style="text-align: justify;">
<b>Surplus <span class="il">Bawang</span> <span class="il">Merah</span></b></h3>
</b></span><br />
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Kebutuhan <span class="il">bawang</span> <span class="il">merah</span> secara nasional, jelas Juwari, sebenarnya hanya berkisar 800.000-900.000 ton dalam setahun. Dengan angka kebutuhan tersebut, komoditas<span class="il">bawang</span> <span class="il">merah</span> nasional sebenarnya masih mengalami surplus dengan kemampuan pasokan rata-rata sekitar 1,1 juta ton setahun.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Secara lebh detil, Juwari menuturkan kebutuhan nasional setiap bulan berkisar 68.000-70.000 ton. Sedangkan, pasokan <span class="il">bawang</span> <span class="il">merah</span> di Indonesia bergantung pada musim. Sedangkan pada masa panen, Juwari menegaskan pasokan komoditas dari Kabupaten Brebes saja mampu mencapai 140.000 ton per bulan pada Juli-Agustus. Pasokan yang cenderung lebih sedikit terjadi pada Desember- Januari, yakni sekitar 30.000 ton.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Kendati begitu, Juwari menuturkan jumlah pasokan komoditas tidak merata di sepanjang tahun. Kondisi itu niscaya mendorong terjadinya fluktuasi harga komoditas di pasar. Secara lebih luas, hal itu menjadi celah bagi masuknnya<span class="il">bawang</span> <span class="il">merah</span> impor. Kekurangan Pasokan <span class="il">bawang</span> <span class="il">merah</span> akan membayangi pasar Indonesia dalam kurun waktu Februari-Juli.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Di satu sisi, tanpa aliran komoditas dari luar negeri akan mendorong terjadinya inflasi akibat kenaikan harga barang. Hal itu, kata Juwari tercermin dari harga komoditas pada 2013. Namun di sisi lain, dia berharap keran impor juga mesti diselaraskan dengan kebutuhan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">“Kalau tidak ada impor akan memicu inflasi. Kekurangan ditutup dengan impor. Jika tidak flluktuasi harga tajam. Tetapi mesti dibatasi agar tidak merugikan petani,. Pemerintah mesti menghitung distribusnya,” ungkapnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<h3 style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><b>Impor Jadi Solusi?</b></span></h3>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Juwari menuturkan permasalahan kontinuitas pasokan untuk memenuhi kebutuhan<span class="il">bawang</span> <span class="il">merah</span> nasional sebenarnya tidak mesti diselesaikan dengan impor. Menurutnya, penyediaan fasilitas penyimpanan produk sebenarnya bisa menjadi solusi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Dia menuturkan kelebihan panen raya pada periode Juli-Agustus sebenarnya bisa dimanfaatkan bagi cadangan kebutuhan <span class="il">bawang</span> <span class="il">merah</span> nasional. Namun, lanjutnya, karakteristik komoditas tersebut cenderung tidak bisa disimpan lama.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Pasalnya, degan suhu konvensional penyusutan <span class="il">bawang</span> <span class="il">merah</span> dalam kurun waktu dua bulan mencapai kisaran 30% dari bobot awal. “Satu ton <span class="il">bawang</span> <span class="il">merah</span> misalnya bahkan hanya tersisa 6 kw dalam dua bulan.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial;">
</div>
<div style="color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">Kendala tersebut sebenarnya dapat diatasi dengan penyediaan sarana penyimpanan berteknologi tinggi, seperti </span><i style="font-family: Times, "Times New Roman", serif;">cool storage</i><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">. Akan tetapi, Juwari menyangsikan kesanggpuan para petani Indonesia. Lantas siapa yang akan menanggung beban penyediaan fasilitas tersebut? “Siapa petani yang mampu? Siapa yang membiayai? Padahal, secara nasional pasokan tahunan kita berlebih,” tegasya.</span></div>
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><div style="text-align: justify;">
<span style="color: #222222;"><br /></span></div>
<span style="color: #222222;"><div style="text-align: justify;">
Selain itu, Juwari mengatakan kondisi tata niaga atau distribusi <span class="il">bawang</span> <span class="il">merah</span> turut berandil bagi tidak meratanya pasokan dengan kebutuhan daerah dan akhirnya menyuluh fluktuasi harga. Flukutasi harga yang menjadi fenomena pasar riil bisa menjadi cerminan kebutuhan akan tana niaga atu distribusi yang lebih apik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Juwari menjelaskan pasokan <span class="il">bawang</span> <span class="il">merah</span> Brebes yang didistribusikan ke barat Pulau Jawa, terutama akan ditujukan ke pasar Kramat Jati di Jakarta, Cibitung dan Caringin di Jawa Barat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Pada musim panen, rata-rata pasokan <span class="il">bawang</span> <span class="il">merah</span> dari Brebes setiap hari mencapai 20 truk angkutan per hari. Setiap truk akan membawa sekitar 70 ton<span class="il">bawang</span> <span class="il">merah</span>. Jumlah angkutan bahkan dapat melonjak hingga 40 truk per hari. Sebaliknya, pada musim paceklik pasokan tertinggi hanya sekitar 15 truk setiap harinya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial;">
</div>
<div style="color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">Dengan begitu, Juwari menuturkan fluktuasi harga tidak terhindarkan. Pasokan berlebih niscaya menyebabkan harga pasar komoditas jatuh. Sementara, harga meroket tak terkendali ketika pasokan relatif berkurang. “Kalau lebih misalnya30 truk saja harga jatuh. Tapi, kalau 15 truk pembeli berebut, harga naik.</span></div>
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><div style="text-align: justify;">
<span style="color: #222222;"><br /></span></div>
<span style="color: #222222;"><div style="text-align: justify;">
Pengendalian pasokan tersebut, jelas Jumar, sulit dilakukan oleh asosiasi. Karena itu, dia berharap pemerintah bisa mengantisipasi fenomena tersebut. Apalagi hal itu sudah menjadi fenomena tahunan.</div>
</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Menurutnya, pemerintah semestinya mampu menjaga pasokan agar setara dengan permintaan. Pemerintah pusat atau daerah dapat memberikan informasi teraktual mengenai kebutuhan nasional dan titik-tiki distribusi sehingga dapat disesuaikan dengan pasokan dari sentra-sentra penghasil komoditas.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">“Jika pemerintah memberi informasi yang luas soal pasar, petani atau distributor bisa tahu, kapan untuk menambah atau menahan pasokan. Jangan lebih terlalu banyak atau jangan sampai kurang,” ujarnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Pengaturan tata niaga tersebut, sambung Juwari, juga mengisyaratkan kebutuhan akan fasilitas penyimpanan untuk menjaga kontinuitas pasokan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Lebih jauh, Juwari menuturkan pasokan <span class="il">bawang</span> <span class="il">merah</span> yang berlebih di Jateng dapat dialoksasikan bagi ekspor ke sejumlah negara seperti Thailand, Malaysia dan Singapura. Thailand, jelasnya, menjadi negara tujuan dengan kebutuhan terbesar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">“baru-baru ini kami ekspor 3.000 ton ke Thailand. Ekspor pada September dimungkinkan karena kami kelebihan pasokan,” ujarnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Namun, Juwari menuturkan pihaknya masih kesulitan untuk mendapatkan eksportir bagi komoditas <span class="il">bawang</span> <span class="il">merah</span>. Karena itu, dia berharap pemerintah juga memfasilitasi para petani.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Menurutnya, para importir yang dipilih untuk memenuhi kekurangan pasokan pada pasa paceklik dapat diarahkan sebagai eksportir pada periode panen.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; background-image: initial; background-repeat: initial; color: #222222; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #222222;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">“Importir mesti juga melakukan ekspor. Jadi, pemerintah jangan merekomendasikan importir yang <i>ndak</i> bisa memfasilitasi ekspor <span class="il">bawang</span>. Karena mereka seringkali tidak peduli,” katanya.</span></span></div>
<div style="text-align: right;">
<span style="background-color: white; color: #222222;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><i><br /></i></span></span></div>
<div style="text-align: right;">
<span style="background-color: white; color: #222222;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><i>*Tulisan ini disiapkan untuk Laporan Khusus bertema Komoditas Bawang Jawa Tengah yang ditayangkan Februari 2015 di Bisnis Indonesia.</i></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2263909687685923382.post-76993976955331164182014-12-12T11:20:00.000-08:002015-05-20T08:32:23.041-07:00Da Vinci: Merasakan Inovasi Seni dan Ilmu Pengetahuan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEim1r032BoI9ua5DCIgRaOQvt_9UbWSdM6HZfd9PLuZCxPSYokGr95BFMLudyxqqVrVdLpzOOnAVX85UCJN9AejiY0sti2DlWQ49wrIkIFkgDNThw5Imew_QHX_SbKOkOJ2vlg5JMPWpGP5/s1600/Drawing+of+a+giant+crossbow+by+Leonardo+da+Vinci.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEim1r032BoI9ua5DCIgRaOQvt_9UbWSdM6HZfd9PLuZCxPSYokGr95BFMLudyxqqVrVdLpzOOnAVX85UCJN9AejiY0sti2DlWQ49wrIkIFkgDNThw5Imew_QHX_SbKOkOJ2vlg5JMPWpGP5/s320/Drawing+of+a+giant+crossbow+by+Leonardo+da+Vinci.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0px 0in; text-align: left; text-indent: 0in;">
<i> <span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-large; text-indent: 0in;">T</span><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; text-indent: 0in;">idak terbantahkan lagi, Leonardo da Vinci (April 15 1452 - 2 Mei 1519) menjadi salah satu manusia jenius dengan beragam bakat yang pernah ada di dunia. Tidak hanya sebagai seniman, dalam hari-hari hidupnya da Vinci terus mentransformasikan ide visionernya sebagai arsitek, ilmuwan, insinyur, ahli matematika, dan desainer.</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0px 0in; text-align: left; text-indent: 0in;">
<span style="text-indent: 0in;"><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0px 0in; text-align: left; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Dari lukisan ikonik, seperti <i>Mona Lisa</i> dan <i>The Last Supper</i>, melakukan terobosan dalam bidang anatomi, fisika, hidrolik, hingga menciptakan teknologi militer. Da Vinci sungguh menjadi simbol semangat <i>Renaissance</i> yang tumbuh di Italia pada masa itu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0px 0in; text-align: left; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0px 0in; text-align: left; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Tanpa melihat batasan antara seni dan ilmu pengetahuan, da Vinci menghasilkan karya inovatif dengan perspektif holistik. Kecemerlangan teknologi dan kejeniusan artistik itu pun terus menggema dan menginspirasi para seniman dan ilmuwan hingga saat ini.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0px 0in; text-align: left; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: #222222; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; margin: 0px 0px 0px 0in; orphans: auto; text-align: left; text-indent: 0in; text-transform: none; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Spirit inovatif itulah yang ingin disajikan pameran bertajuk <i>Da Vinci: Shaping the Future</i>, yang dihelat sejak pertengahan November lalu hingga Mei 2015 di ArtScience Museum, Singapura. Untuk kali pertama, karya orisinil da Vinci, yakni 26 halaman orisinil dari Codex Atlanticus, kumpulan catatan paling besar berisi tulisan tangan dan gambar sketsa, dan enam lukisan reproduksi dari para muridnya (<i>The School of Leonardo</i>) menyambangi Asia Tenggara.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: #222222; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; margin: 0px 0px 0px 0in; orphans: auto; text-align: left; text-indent: 0in; text-transform: none; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0px 0in; text-align: left; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Pemeran tersebut terdiri dari dua tahapan. Pertama, pada November 2014-Februari 2015 akan dipamerkan 13 halaman dari Codex Atlanticus dan tiga lukisan. Sedangkan, tahap selanjutnya, 13 halaman dan tiga lukisan lainnya akan dipamerkan dalam tiga bulan berikutnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0px 0in; text-align: left; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: #222222; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; margin: 0px 0px 0px 0in; orphans: auto; text-align: left; text-indent: 0in; text-transform: none; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAYBW4ZO7e9sNjXyQO4tiX7sna2gTUUfxm58h8j2bm6VSUnbojPb-IY4oFnc5eW5SEJsAKIFhCPZzWrsMW3F44gHVlDOdRQYKe998HFckxmI6H2NAXjhqv0rPAAYwRWz8HfAHzwr5S0uLp/s1600/ArtScience+Museum+Exterior_A.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="256" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAYBW4ZO7e9sNjXyQO4tiX7sna2gTUUfxm58h8j2bm6VSUnbojPb-IY4oFnc5eW5SEJsAKIFhCPZzWrsMW3F44gHVlDOdRQYKe998HFckxmI6H2NAXjhqv0rPAAYwRWz8HfAHzwr5S0uLp/s320/ArtScience+Museum+Exterior_A.jpg" width="320" /></a><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Executive Directore of Artscience Museum Honor Harger mengatakan pameran tersebut akan berfokus pada Codex Atlanticus yang menampilkan terobosan desain dan sketsa artistik yang inovatif. Codex Atlanticus menjadi gambaran lima bidang utama yang dikuasai da Vinci, yakni matematika, ilmu alam, arsitektur, teknologi, dan musik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: #222222; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; margin: 0px 0px 0px 0in; orphans: auto; text-align: left; text-indent: 0in; text-transform: none; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0px 0in; text-align: left; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">“Sebagai satu-satunya museum di Asia mengetengahkan keterkaitan antara seni, ilmu pengetahuan dan teknologi, tidak ada tempat yang lebih pas untuk pameran pertamanya di Asia Tenggara,” ujarnya di sela-sela pembukaan pameran.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0px 0in; text-align: left; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0px 0in; text-align: left; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Dia menjelaskan dalam pameran tersebut karya-karya da Vinci terutama akan dieksplorasi melalui kelima bidang tersebut. Untuk itu akan dipamerkan juga 69 karya reproduksi dan juga 20 model interpretasi dari halaman-halaman orisinil Codex Atlanticus. Dalam proses itu, lima karya seni kontemporer yang menunjukkan bagaimana ide-ide dan pemikiran da Vinci tetap menginspirasi hingga hari ini juga akan ditampilkan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0px 0in; text-align: left; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0px 0in; text-align: left; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Honor menuturkan pada pertengahan pameran akan disajikan lukisan asli dari <i>The School of Leonardo, </i>seperti <i>Saint John the Baptist </i>yang dilukis anak murid kesayangan da Vinci, yakni Gian Giacomo Caprotti (Salai) pada awal 1520. Lukisan ini didasarkan pada lukisan da Vinci bertajuk sama dan saat ini berada di Louvre, Paris, Perancis.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0px 0in; text-align: left; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0px 0in; text-align: left; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Lukisan reproduksi lainnya dari The School of Leonardo adalah <i>Virgin of the Rocks</i>karya Andrea Bianchi (Vespino, sekitar 1615-1618) dan <i>The Virgin and Child</i> buah tangan Giovanni Antonio Boltraffio (awal abad ke-16). Sedangkan, halaman asli dari Codex Atlanticus akan ditampilkan di akhir pameran.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0px 0in; text-align: left; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0px 0in; text-align: left; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">“Pameran ini menyajikan wawasan yang luar biasa kaya dari da Vinci terkait seni, ilmu pengetahuan, teknologi dan daya tarik dengan alam dengan menggabungkan karya asli dengan desain inovatif kontemporer, pameran interaktif, teknologi, film dan seni kontemporer. Meski Leonardo lahir lebih dari 500 tahun yang lalu, kejeniusan, kreativitas, dan pendekatan unik da Vinci terus menginspirasi dan membentuk masa depan kita,” jelasnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0px 0in; text-align: left; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: #222222; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; margin: 0px 0px 0px 0in; orphans: auto; text-align: left; text-indent: 0in; text-transform: none; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Alberto Rocca, Director of Pinacoteca Ambrosiana dan Fellow of the Veneranda Biblioteca Ambrosiana, menuturkan lembar-lembar Codex Atlanticus menunjukkan penguasaan Leonardo da Vinci pada beragam bidang pengetahuan dengan pendekatan fundamental yang khas. Dengan perspektif holistik, jelasnya, da Vinci berbeda dengan orang sezamannya sebab berpikir jauh hingga ratusan tahun ke depan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: #222222; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; margin: 0px 0px 0px 0in; orphans: auto; text-align: left; text-indent: 0in; text-transform: none; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0px 0in; text-align: left; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">“Karyanya telah melalui ujian waktu dan menghubungkan manusia selama berabad-abad. Karyanya terus menginspirasi dan membentuk masa depan,” ungkapya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0px 0in; text-align: left; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0px 0in; text-align: left; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Pendekatan itu, kata Alberto, berpusat pada penghargaan dan ketertarikan da Vinci yang mendalam kepada alam. Da Vinci berupaya tanpa henti untuk memahami alam yang dipandang sebagai entitas yang hidup, dinamis dan memiliki sistem interkoneksi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0px 0in; text-align: left; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: #222222; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; margin: 0px 0px 0px 0in; orphans: auto; text-align: left; text-indent: 0in; text-transform: none; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Alberto menjelaskan, bagi da Vinci, matematika merupakan kunci utama untuk memahami alam. Matematika bahkan dapat diterapkan pada seni dan ilmu pengetahuan. Da Vinci menerapkan hasil eksplorasi yang luas pada matematika, seperti prinsip-prinsip kunci dari geometri untuk semua bidang lain. Pendekatan ini tercermin dalam beberapa lembaran catatan yang dipamerkan dari Codex Atlanticus yang menampilkan gambar bentuk geometri murni untuk tujuan seni dan juga untuk memvisualisasikan upayanya untuk memahami rumus aljabar yang kompleks.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: #222222; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; margin: 0px 0px 0px 0in; orphans: auto; text-align: left; text-indent: 0in; text-transform: none; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: #222222; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; margin: 0px 0px 0px 0in; orphans: auto; text-align: left; text-indent: 0in; text-transform: none; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Lembaran catatan da Vinci lain yang dipamerkan mengetengahkan tema Ilmu Pengetahuan Alam. Alberto mengatakan da Vinci sangat menghargai dan terpesona pada alam. Dia mempelajari gerakan air dan udara, bentuk geologi bumi, dan keanekaragaman botani. “Pada skala yang lebih kecil fokus utamanya adalah pada tubuh manusia, keindahan dan proporsinya, mekanisme gerakan, dan bagaimana hal itu dibandingkan dengan hewan lain dalam gerakan,” jelasnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: #222222; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; margin: 0px 0px 0px 0in; orphans: auto; text-align: left; text-indent: 0in; text-transform: none; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: #222222; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; margin: 0px 0px 0px 0in; orphans: auto; text-align: left; text-indent: 0in; text-transform: none; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Da Vinci juga dikenal sangat menguasai teknik arsitektur. Alberto menjelaskan Da Vinci sangat memperhatikan keindahan dan fungsi, bentuk dan isi, serta memandang bangunan arsitektur sebagai organisme hidup. Hal itu tampak pada halaman Codex Atlanticus yang berisi desain pengembangan kota, gereja, dan benteng militer. “Desain arsitekturnya sangat mencolok, sebab dia tidak peduli pada bentuk klasik. Sesuatu yang sangat tidak biasa pada masanya. Pendekatan baru itu menjadi kontribusi penting bagi arsitektur <i>Renaissance</i> dan bidang perencanaan kota,” jelas Alberto.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: #222222; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; margin: 0px 0px 0px 0in; orphans: auto; text-align: left; text-indent: 0in; text-transform: none; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0px 0in; text-align: left; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Sementara itu, da Vinci juga terkenal sebagai inovator teknik terbesar dalam sejarah dengan kecerdikan teknologinya. Da Vinci meyakini teknologi mesti menarik, efisien, dan dapat dibangun sebab merupakan perpanjangan organik atau alat yang membantu manusia.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0px 0in; text-align: left; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: #222222; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; margin: 0px 0px 0px 0in; orphans: auto; text-align: left; text-indent: 0in; text-transform: none; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Seperti halnya asitektur, Alberto menuturkan da Vinci melihat mesin sebagai organisme, tertarik pada bagaimana masing-masing komponen bekerja bersama-sama, dan bagaimana mesin dapat dioptimalkan untuk menciptakan suatu keseluruhan yang efisien.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: #222222; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; margin: 0px 0px 0px 0in; orphans: auto; text-align: left; text-indent: 0in; text-transform: none; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: #222222; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; margin: 0px 0px 0px 0in; orphans: auto; text-align: left; text-indent: 0in; text-transform: none; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">“Da Vinci menjadi insinyur sipil dan mekanik di pengadilan Milan. Dia melakukan pengamatan dan menciptakan puluhan alat mekanik dan alat perang. Pengamatan teknologi dan alat-alatnya tetap berpengaruh sampai hari ini,” ungkap Alberto.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: #222222; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; margin: 0px 0px 0px 0in; orphans: auto; text-align: left; text-indent: 0in; text-transform: none; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0px 0in; text-align: left; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Di samping itu, da Vinci juga tidak terlepas dari ide inovatif dalam bidang musik. Beberapa halaman pada Codex Atlanticus bahkan menunjukkan penelitian da Vinci mengenai desain instrumen, prinsip-prinsip suara dan penerapannya pada alat musik.Walaupun musik pada masa <i>Renaissance</i> dipandang memiliki peran spiritual, da Vinci tertarik dengan komponennya. “Dalam gambar teoritis dan desain instrumental, dia membayangkan musik dengan cara yang mudah dan sederhana,” jelas Alberto.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0px 0in; text-align: left; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0px 0in; text-align: left; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Melalui karya-karya tersebut, da Vinci sungguh mewujudkan diri menjadi penemu, seniman, ilmuwan, insinyur dan arsitek yang tersohor dengan pendekatan yang jenius, berani dan kontemporer. Tidak hanya itu. Karya da Vinci juga terus menggemakan inspirasi dalam berbagai bidang. Seperti halnya yang ditampilkan lima karya atau instalasi dari seniman kontemporer pada pameran <i>Da Vinci: Shaping the Future</i>. Karya-karya artistik kontemporer yang disajikan pada pameran berangkat dengan wawasan baru dari ide-ide dan karya da Vinci.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0px 0px 0px 0in; text-align: left; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpZC1PzOI02GodArcODMJvDwVXJPnWefQipp60f5Rq9HC0_hCTYnNNWcXQYhGhtNmHB0REnjRtyyMZE5cA0mqnON5XqOGchOJRvHQsYHF4ERSufet7LE_zBMme7vrfECbKq3kcjiSlxkvK/s1600/Conrad+Shawcross+-+Projections+of+the+Perfect+Third.JPG" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpZC1PzOI02GodArcODMJvDwVXJPnWefQipp60f5Rq9HC0_hCTYnNNWcXQYhGhtNmHB0REnjRtyyMZE5cA0mqnON5XqOGchOJRvHQsYHF4ERSufet7LE_zBMme7vrfECbKq3kcjiSlxkvK/s320/Conrad+Shawcross+-+Projections+of+the+Perfect+Third.JPG" width="320" /></a><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><span class="im" style="background-color: white; color: #500050;"></span><span class="im" style="background-color: white; color: #500050;"></span><span class="im" style="background-color: white; color: #500050;"></span><span class="im" style="background-color: white; color: #500050;"></span><span class="im" style="background-color: white; color: #500050;"></span><span class="im" style="background-color: white; color: #500050;"></span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; margin-left: 0in; text-align: left; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">WY-TO, sebuah kelompok desain arsitektur yang berbasis di Singapura dan Paris, menampilkan karyanya berjudul <i>The Looking Glass</i> (2014), yang terinspirasi pada pendekatan da Vinci kepada bidang matematika. Karya WY-TO merupakan instalasi yang menghadirkan kembali ide <i>fractals</i>, sebuah fenomena alam atau suatu perangkat matematis yang menunjukkan pola berulang pada setiap skalanya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; margin-left: 0in; text-align: left; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="background-color: white; margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Lain lagi, karya Luke Jerram yang bertajuk <i>Glass Microbiology Series </i>(2014). Seniman asal Inggris ini coba mengikuti gambaran ilustratif da Vinci mengenai ilmu pengetahuan alam dengan menghadirkan serangkaian patung kaca tiga dimensi yang mendeskripsikan virus dan protozoa. Serupa dengan gambar da Vinci dalam Codex Atlanticus, diagram tiga dimensi mikrobiologi diarahkan untuk mengungkapkan sifat struktur tersembunyi alami fenomena.</span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="background-color: white; margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="background-color: white; margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="background-color: white; margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Sementara itu, Donna Ong , seniman Singapura, menyajikan karyanya <i>The Forest Speaks Back II </i>yang terinspirasi dari pendekatan da Vinci terhadap bidang arsitektur. Dengan menggunakan pendekatan yang sama, Donna ingin mengetengahkan relasi yang komplek antara kota yang dibangun manusia dengan alam, khususnya hutan tropis. Bentuk patung dalam karyanya akan menjadi instalasi visual dari pendekatan pragmatis Singapura yang mendefinisikan dan membangun identitas nasional sendiri melalui penggunaan tanaman tropis dan gedung pencakar langit dalam desain perkotaan.</span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="background-color: white; margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="background-color: white; margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 13.8000001907349px;">“</span>Da Vinci memiliki pendekatan pragmatis yang tidak biasa pada arsitektur yang berbeda dari pendekatan teoritis dan teologis pada masanya. Da Vinci membuat asosiasi baru antara alam dan arsitektur, dengan secara bebas meminjam pengamatan dan pengetahuan dari satu bidang untuk diterapkan pada bidang lain, guna membentuk desain bangunan dan kota,” jelasnya.</span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="background-color: white; margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="background-color: white; margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
</div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="background-color: white; margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;">Berminat untuk menghadiri dan merasakan kejeniusan Leonardo da Vinci dari karyanya secara lebih dekat? </span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; margin-left: 0in; text-align: left; text-indent: 0in;">
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; margin-left: 0in; text-align: right; text-indent: 0in;">
<a href="https://fbcdn-sphotos-e-a.akamaihd.net/hphotos-ak-xpa1/v/t1.0-9/p206x206/10307394_4886504536078_7137657145227152383_n.jpg?oh=31ed14ed16276b546e21c16911f1984b&oe=55BCF83A&__gda__=1434333397_89cc2a4c2651a315242ff834e68e0606" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://fbcdn-sphotos-e-a.akamaihd.net/hphotos-ak-xpa1/v/t1.0-9/p206x206/10307394_4886504536078_7137657145227152383_n.jpg?oh=31ed14ed16276b546e21c16911f1984b&oe=55BCF83A&__gda__=1434333397_89cc2a4c2651a315242ff834e68e0606" /></a><span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><i>*naskah ini disiapkan untuk Bisnis Indonesia Weekend dan baru tayang pada Maret 2015.</i></span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><i><br /></i></span>
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><i><br /></i></span>
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><i><br /></i></span>
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><i>Tulisan ini terkait dengan: <a href="http://kampusbebeck.blogspot.com/2015/02/artscience-museum-menikmati-seni-dan.html" target="_blank">http://kampusbebeck.blogspot.com/2015/02/artscience-museum-menikmati-seni-dan.html</a></i></span><br />
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><br /></span>
<i style="border: 0px; color: #444444; font-family: 'Droid Sans'; font-stretch: inherit; line-height: 22.3999996185303px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;"><span style="font-size: x-small;">NB: Hampir seluruh gambar diambil dari dari http://www.marinabaysands.com/</span></i></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2263909687685923382.post-83538160219696390862014-11-30T13:20:00.000-08:002015-03-20T13:21:30.279-07:00Konflik Agraria: Petani Telukjambe Barat Berharap Pada Jokowi<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="EN-US" style="color: #222222; font-family: Arial;"><span style="font-size: x-large;">L</span></span><span lang="EN-US" style="color: #222222; font-family: Arial;">ayaknya ritual rutin, awal musim penghujan jelang akhir tahun menjadi sebuah
pertanda bagi petani padi. Ya, awal hujan itu menjadi pertanda dapat dimulainya
musim tanam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="EN-US" style="color: #222222; font-family: Arial;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<a href="https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQ0Nf_L6tiWbJi-RXnwibiyAdWu7PVEqSyffXc4fw7y9mHplnoP" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQ0Nf_L6tiWbJi-RXnwibiyAdWu7PVEqSyffXc4fw7y9mHplnoP" /></a><span lang="EN-US" style="color: #222222; font-family: Arial;">Pada saat itu bulir-bulir hujan dari langit yang memenuhi lahan
garapan seakan menyiapkan ruang tumbuh bagi benih padi. Sementara, para petani
mulai bergulat dengan waktu untuk menyemainya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="EN-US" style="color: #222222; font-family: Arial;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="EN-US" style="color: #222222; font-family: Arial;">Musim penghujan sungguh menjadi awal dari harapan seluruh petani
untuk menuai harapan di musim panen.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="EN-US" style="color: #222222; font-family: Arial;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="EN-US" style="color: #222222; font-family: Arial;">Namun, pada tahun ini pengalaman berbeda mesti dihadapi para
petani di tiga desa, yakni desa Wanakerta, Wanasari dan Margamulya di Kecamatan
Telukjambe Barat, Kabupaten<span class="apple-converted-space"> </span><span class="il">Karawang</span>, Jawa Barat. Konflik agraria yang tak kunjung
terselesaikan dengan PT. Sumber Air Mas Pratama (SAMP), salah satu anak usaha
PT Agung Podomoro Land Tbk. akhirnya berujung pada eksekusi lahan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="EN-US" style="color: #222222; font-family: Arial;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="EN-US" style="color: #222222; font-family: Arial;">Tepatnya 24 Juni 2014, Pengadilan Negeri <span class="il">Karawang</span><span class="apple-converted-space"> </span>dengan pengawalan 7.000 aparat
kepolisian melakukan eksekusi lahan sengketa seluas 350 hektare. Eksekusi
dengan No. 37/Pdt.Plw/2014/PN. Krw dilakukan atas dasar putusan pengadilan yang
memenangkan SAMP. Tanah yang sebelumnya milik petani itu dinyatakan oleh PN<span class="il">Karawang</span><span class="apple-converted-space"> </span>menjadi
milik SAMP. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="EN-US" style="color: #222222; font-family: Arial;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="EN-US" style="color: #222222; font-family: Arial;">Langkah resistensi coba digalakkan para petani yang tergabung
dalam Serikat Petani<span class="apple-converted-space"> </span><span class="il">Karawang</span><span class="apple-converted-space"> </span>(SEPETAK)
dan sejumlah elemen masyarakat guna membendung upaya eksekusi tersebut. Tetapi,
hasilnya, sembilan petani dan empat buruh yang terlibat aksi penolakan
ditangkap. Tembakan <i>water cannon</i>, gas air mata dan peluru karet
bahkan menyebabkan sejumlah korban luka-luka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="EN-US" style="color: #222222; font-family: Arial;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="EN-US" style="color: #222222; font-family: Arial;">Tanpa ampun, eksekusi lahan pun akhirnya terjadi. Saat ini
terhitung 420 kepala keluarga petani atau sekitar 1.200 jiwa tidak lagi
memiliki tanah garapan. Tanah yang bertahun-tahun menjadi lahan pertanian
produktif untuk persawahan, palawija, buah-buahan dan kayu keras.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="EN-US" style="color: #222222; font-family: Arial;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="EN-US" style="color: #222222; font-family: Arial;">Salah satu kuasa hukum para petani, Joseph Badeoda sangat
menyesalkan langkah PN<span class="apple-converted-space"> </span><span class="il">Karawang</span><span class="apple-converted-space"> </span>yang
akhirnya mengeksekusi lahan sengketa tersebut. Dia menuturkan eksekusi lahan
tidak dapat dijalankan pertama-tama karena tidak memiliki objek batasan yang
jelas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="EN-US" style="color: #222222; font-family: Arial;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="EN-US" style="color: #222222; font-family: Arial;">Selain itu, lanjut Badeoda, beberapa putusan tumpang tindih dan
masih diperkarakan di pengadilan. “Masih ada sengketa lain terkait tanah
tersebut sehingga putusan tidak dapat dijalankan,” tegasnya saat dihubungi<span class="apple-converted-space"> </span><i>Bisnis<span class="apple-converted-space"> </span></i>baru-baru ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="EN-US" style="color: #222222; font-family: Arial;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="EN-US" style="color: #222222; font-family: Arial;">Langkah prematur PN<span class="apple-converted-space"> </span><span class="il">Karawang</span><span class="apple-converted-space"> </span>juga
disesalkan para petani. Apalagi, Ketua Umum SEPETAK Hilal Tamami menegaskan eksekusi
lahan tersebut melibatkan aparat negara yang seharusnya melindungi hak-hak
warga negara Indonesia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="EN-US" style="color: #222222; font-family: Arial;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="EN-US" style="color: #222222; font-family: Arial;"> Pasca eksekusi
lahan, jelasnya, isolasi bahkan terus dilakukan aparat beserta ratusan penjaga
sewaan di areal konflik agraria. Tidak hanya itu. Pemutusan aliran listrik dan
tindakan intimidasi kerap dirasakan petani setempat. Alhasil, para petani
di tiga desa tersebut saat ini tidak dapat lagi melakukan aktifitas pertanian
sebagaimana biasanya dilakukan pada tahun-tahun lalu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="EN-US" style="color: #222222; font-family: Arial;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="EN-US" style="color: #222222; font-family: Arial;">Terlebih lagi, Hilal mengatakan saat ini korporasi mulai
mengembangkan proyeknya di atas tanah sengketa. Padahal, dia menyatakan hingga
saat ini belum ada satu lembar pun perizinan yang menjadi landasan bagi
pembangunan tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="EN-US" style="color: #222222; font-family: Arial;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="EN-US" style="color: #222222; font-family: Arial;">“Minggu kemarin kami sudah cek ke Pemda<span class="apple-converted-space"> </span><span class="il">Karawang</span>, dan
ternyata mereka [korporasi] belum mempunyai perijinan apa pun. Padahal mereka
sudah melakukan<i>cut and fill</i><span class="apple-converted-space"> </span>di
sekitar 30-40 ha lahan sengketa,” jelasnya kepada<span class="apple-converted-space"> </span><i>Bisnis</i>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="EN-US" style="color: #222222; font-family: Arial;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="EN-US" style="color: #222222; font-family: Arial;">Terkait realisasi pengembangan tersebut, hingga saat ini PT
Agung Podomoro Land Tbk. belum dapat dimintai konfirmasi. Namun, selang
beberapa hari setelah eksekusi, perseroan sempat menyatakan akan terus
melanjutkan putusan pengadilan terkait klaim kepemilikan lahan kendati masih
terus mendapat penolakan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="EN-US" style="color: #222222; font-family: Arial;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="EN-US" style="color: #222222; font-family: Arial;">PT Agung Podomoro Land Tbk. melalui anak usahanya, SAMP, tetap
akan merealisasikan rencana kerja atas lahan tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="EN-US" style="color: #222222; font-family: Arial;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="EN-US" style="color: #222222; font-family: Arial;">"Masih dijalankan, sebab dari dulu sudah ada masyarakat
yang menolak dengan berbagai alasan. Tapi berdasarkan pengadilah sudah sah, itu
tanah kita," ungkap Justini Omas, Corporate Secretary PT Agung Podomoro
Land Tbk. (APLN) saat dihubungi<span class="apple-converted-space"> </span><i>Bisnis</i>,
Rabu (27/8/2014).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="EN-US" style="color: #222222; font-family: Arial;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="EN-US" style="color: #222222; font-family: Arial;">Meskipun semakin tersisih dengan adanya pengembangan tersebut,
Hilal menegaskan mayoritas petani masih sepakat dan sehati memperjuangkan lahan
garapan mereka. Dengan kondisi ala kadarnya, jelasnya, sehari-hari para petani
tetap berupaya mencari penghasilan dengan beternak atau bekerja sebagai buruh
di sejumlah pabrik di sekitar desa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="EN-US" style="color: #222222; font-family: Arial;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="EN-US" style="color: #222222; font-family: Arial;">Beberapa lahan kecil di dekat pemukiman penduduk pun masih dapat
diolah untuk mencukupi kebutuhan harian.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="EN-US" style="color: #222222; font-family: Arial;">Namun di sisi lain, Hilal mengatakan segelintir petani juga
nampaknya sudah lelah berjuang. Mereka merelakan diri menerima ganti rugi
lahan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="EN-US" style="color: #222222; font-family: Arial;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="EN-US" style="color: #222222; font-family: Arial;"> “Tetapi masih lebih banyak yang akan berjuang mempertahankan tanah itu,”
tegasnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="EN-US" style="color: #222222; font-family: Arial;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="EN-US" style="color: #222222; font-family: Arial;">Oleh karena itu, Hilal menyatakan saat ini para petani di
Telukjambe Barat berharap banyak pada pemerintahan baru. Presiden Joko Widodo
dan Wakil Presiden Jusuf Kalla diharapkan mampu membawa jalan terang bagi
konflik agraria yang melibatkan petani dan korporasi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="EN-US" style="color: #222222; font-family: Arial;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="EN-US" style="color: #222222; font-family: Arial;">“Kami berharap pemerintah sekarang secara kooperatif dan terbuka
membawa kasus ini ke area yang terang benderang. Sebab ada berbagai macam
kejanggalan dalam kasus semacam ini,” ungkapnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="EN-US" style="color: #222222; font-family: Arial;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="EN-US" style="color: #222222; font-family: Arial;">Harapan besar akan penuntasan kasus sengketa lahan di Telukjambe
Barat dan di berbagai wilayah lain di Nusantara memang perlu disematkan kepada
pemerintahan baru. Pasalnya, tidak sekedar menyulut konflik, persoalan sengketa
agraria telah menghasilkan kerugian ekonomi yang tidak sedikit.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="EN-US" style="color: #222222; font-family: Arial;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="EN-US" style="color: #222222; font-family: Arial;">Bisa dibayangkan luas tanah produktif objek sengketa yang tidak
dapat dimanfaatkan atau tidak digunakan secara optimal di Telukjambe Barat.
Belum lagi, kerugian negara akibat kehilangan pajak dari nilai jual objek pajak
(NJOP) tanah sengketa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="EN-US" style="color: #222222; font-family: Arial;"><br /></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="EN-US" style="color: #222222; font-family: Arial;">Selain itu, para petani tentunya masih berharap menyambut musim
penghujan dengan lahan garapan yang siap disemai. Di pundak mereka lah
swasembada pangan itu berada.<span style="font-size: 9.5pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white;">
<span lang="EN-US" style="color: #222222; font-family: Arial;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; text-align: right;">
<span lang="EN-US" style="color: #222222; font-family: Arial;"><i><b>*Tulisan ini sudah pernah ditayangkan di Harian Bisnis Indonesia, November 2014.</b></i></span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2263909687685923382.post-39370788906058879592014-11-19T10:56:00.000-08:002015-03-20T10:57:08.398-07:00Produksi Jagung, Petani Butuh Dukungan Sarana dan Jaminan Pasar<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; margin-left: 0in; text-indent: 0in;">
</div>
<div style="text-align: right;">
<i style="text-indent: 0in;">Sebuah catatan dari kaki Gunung Sinabung, Tanah Karo, Sumatera Utara, 19 November 2014.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i style="text-indent: 0in;"><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="text-indent: 0in;"><span style="font-size: x-large;">H</span>ujan baru saja membasuh Desa Perbesi dari sisa abu vulkanik Gunung Sinabung, ketika Basmi Ginting mulai bercerita mengenai kendala yang dihadapi para petani jagung di Kecamatan Tiga Binanga, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="text-indent: 0in;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://fbcdn-sphotos-d-a.akamaihd.net/hphotos-ak-xpf1/v/t1.0-9/10734081_4898404673574_3734811809708546362_n.jpg?oh=9a4afd3ab5fd8f5e750f7ea3d9a07fe1&oe=55751AD1&__gda__=1438045501_9ab90226ba69eedfe6bc8c48f31dafff" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="206" src="https://fbcdn-sphotos-d-a.akamaihd.net/hphotos-ak-xpf1/v/t1.0-9/10734081_4898404673574_3734811809708546362_n.jpg?oh=9a4afd3ab5fd8f5e750f7ea3d9a07fe1&oe=55751AD1&__gda__=1438045501_9ab90226ba69eedfe6bc8c48f31dafff" width="320" /></a><span style="text-indent: 0in;">Para petani, jelasnya, sempat mengalami kelangkaan pupuk selama empat musim. "Kami kesulitan mencari pupuk bersubsidi selama empat musim. Yang ada hanya pupuk reguler dengan harga mahal, sampai Rp132.000/sak," ungkapnya di sela-sela acara Temu Petani Jagung yang diselenggarakan PT Syngenta Indonesia pekan lalu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="text-indent: 0in;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="text-indent: 0in;">Belum lagi, lanjutnya, hingga saat ini belum ada jaminan kepastian harga jagung hasil panen para petani. Produk para petani seringkali ditawar dengan harga di bawah ketentuan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="text-indent: 0in;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="text-indent: 0in;">Kondisi itu, ungkap Basmi, tak ayal membuat para petani resah. Tidak jarang, para petani jagung akhirnya memilih menjual hasil panennya kepada para pengumpul, yang langsung datang ke desa dengan tawaran murah, ketimbang membawa hasil panen ke kota untuk dijual ke sejumlah pabrik pakan hewan dengan harga yang tidak jauh berbeda.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="text-indent: 0in;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="text-indent: 0in;"> “Harga jagung pipilan hasil panen dengan kondisi [kadar air] 30% Rp2.200/kg dan bila dikeringkan lagi sekitar Rp2.450. Padahal harga kesepakatan untuk wilayah Sumatera Utara mencapai Rp2.700,” ujar petani jagung itu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="text-indent: 0in;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="text-indent: 0in;">Keluhan yang serupa dilontarkan Ketua DPC Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Sumatera Utara Tati Habib Nasution. Menurutnya, ketersediaan sarana dan prasarana yang tidak memadai, misalnya bibit dan pupuk masih menjadi masalah bagi petani lokal. "Sesudah tanam bibit pupuk yang dibutuhkan belum ada, setelah musimnya justru baru ada.”</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="text-indent: 0in;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="text-indent: 0in;">Selain itu, para petani jagung pada umumnya kesulitan untuk menjual hasil panen dengan harga yang sesuai karena sulit memenuhi keinginan konsumen, seperti produsen pakan ternak yang menuntut penyesuaian kadar air dan juga kandungan kimia dalam hasil panen.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="text-indent: 0in;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="text-indent: 0in;">Pada akhirnya, jelas Tati, para petani lebih memilih para pengumpul atau tengkulak untuk menjualkan hasil panennya dengan harga yang dipatok jauh lebih rendah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="text-indent: 0in;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="text-indent: 0in;">Padahal, dengan sumber daya, sarana dan prasarana yang cukup memadai, Sumatera Utara, khususnya wilayah Kabupaten Karo dapat meningkatkan hasil jagung secara signifikan. Dengan begitu, ungkap Tati, Sumatera Utara memiliki peluang untuk bersumbangsih bagi upaya pemerintah pusat mencapai swasembada pangan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="text-indent: 0in;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="text-indent: 0in;">Kabupaten Karo memang menjadi daerah unggulan di Sumatera Utara bagi produksi jagung. Data Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo menyebutkan luas tanaman jagung di wilayah tersebut pada</span><span style="text-indent: 0in;"> </span><span class="il" style="text-indent: 0in;">2013</span><span style="text-indent: 0in;"> </span><span style="text-indent: 0in;">mencapai 69.604 ha degan produksi 425.994 ton. Dengan sumber sumber daya tersebut, jagung dan tanaman pangan lainnya bersumbangsih sekitar 40% dari 68% produk domestik regional bruto (PDRB) yang dihasilkan sektor pertanian di Kabupaten Karo.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="text-indent: 0in;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="text-indent: 0in;">Agustoni Tarigan, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo menyatakan wilayahnya menjadi penghasil produk jagung terbesar di Sumatera Utara. “Sementara secara nasional, Sumut menjadi penyumbang hasil produksi jagung terbesar kelima.”</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="text-indent: 0in;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="text-indent: 0in;">Kendati begitu, dia menuturkan saat ini produktivitas para petani jagung masih terhitung rendah, yakni 6,4 ton/ha. Pemkab Karo, jelasnya, optimistis produktivitas para petani dapat dipacu hingga 12 ton/ha bila segala kendala yang dihadapi para petani bisa diatasi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="text-indent: 0in;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="text-indent: 0in;">“Kita butuh bantuan pemerintah pusat dan para pemangku kepentingan lainnya untuk berkolaborasi dan berkoordinasi guna mendukung sarana dan prasarana, pembinaan dan juga jaminan harga,” tambahnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="text-indent: 0in;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="text-indent: 0in;">Apa yang diharapkan para petani dan pemerintah daerah di Kabupaten Karo nampaknya akan terjawab dengan target yang ditetapkan pemerintahan baru. Dengan sejumlah upaya yang dilakukan oleh pemerintah di bidang pertanian dan kelautan, Presiden Joko Widodo menargetkan Indonesia dalam tiga tahun mendatang dapat menikmati swasembada pangan khususnya beras, kedelai dan jagung.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="text-indent: 0in;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="text-indent: 0in;">Untuk mencapai target tersebut, pemerintah pun memprioritaskan pengembangan irigasi, bibit dan jaminan pasar pasar bagi hasil panen. Selain itu, perluasan wilayah juga menjadi fokus program kerja pemerintah. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="text-indent: 0in;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="text-indent: 0in;">Menteri Pertanian Amran Sulaiman jaminan pasar menjadi penting agar saat masa panen mencapai puncak, ada pasar yang dapat menampung komoditas tersebut. "Untuk mecapai swasembada pangan perlu memprioritaskan irigasi, bibit, mekanisasi, dan jaminan pasar.”</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="text-indent: 0in;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="text-indent: 0in;">Dengan begitu, para petani tidak lagi mengeluhkan sulitnya menjual hasil panen dengan harga yang pantas. Dan tidak ada lagi kendala untuk meningkatkan produksi panen dengan sarana dan prasarana yang didukung bantuan pemerintah.</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2263909687685923382.post-55603915415881227242014-10-23T07:47:00.000-07:002022-12-01T17:50:34.965-08:00Setelah Sekian Penaklukan<div style="text-align: right;">
<i>23 Oktober 2014</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;">S</span>emalam, setelah sempat terlelap lebih awal akibat padatnya aktivitas, saya larut dalam perbincangan dengan seorang kawan. Bukan kawan biasa, pasalnya bertahun-tahun dia terkenal di seantero kosan sebagai penakluk banyak wanita.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sulit untuk menghitung atau pun sekedar mengingat wanita mana yang jadi pacarnya, saking banyaknya, sekali lagi banyak, yang diperkenalkan sebagai pacar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Percakapan kami juga tidak seperti biasa. Tanpa suasana ceria penuh canda, obrolan pun bernada sendu dengan rasa mendayu-dayu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seringkali, setelah berbicara kawan satu ini bergeming beberapa saat. Tidak fokus. Perhatiannya teralihkan oleh rasa duka.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ya, dia sedang berduka. Berduka karena mantan pacar utama-nya (atau 'provost', istilah ngetren di kosan untuk pacar no.1 atau yang utama. Yang lain? Entah lah) nampaknya akan segera menikah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Iya nal, aku lihat di FB-nya posting foto-foto pra-wedd," jelasnya dengan aksen Sumatera yang tegas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tepat jelang Lebaran tahun ini, kawan berdarah minang ini sempat berang. Provost minta hubungan kasih mereka diakhiri, setelah tiga tahun berpacaran.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Orang tua provost di Belitung, katanya, sudah punya pilihan lain. Namun, singkat cerita, setelah bertandang ke rumah provost, akhirnya kawan satu ini bisa menerima keputusan itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Ah, yang penting dia bahagia Nal." Kata dia, "Masih banyak yang lain. Dan sepertinya aku bakal makin liar."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi, semua nampak lain malam tadi. Tidak ada lagi suara tegar dari obrolannya. Galau tingkat dewa, kalau istilah masa kininya. Jangankan kerja, kata dia, aktivitas mendasar seperti makan dan minum saja terasa sulit untuk fokus.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya mencoba mereka-reka memori. "Pantas dalam beberapa hari belakangan aktivitas penaklukan kawan satu ini tidak kasat mata penghuni kos," pikir saya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah lama terdiam, kawan ini pun minta diputarkan sebuah lagu The Rain. Judulnya Terlatih Patah hati. "Aku baru denger di radio pagi ini," sambungnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tangan saya bergerak cepat di atas gadget. <i>Googling</i>, <i>download</i>, dan segera memutarnya.</div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<i>...Aku sudah mulai lupa, Saat pertama rasakan lara</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Oleh harapan yang pupus, Hingga hati cedera serius</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Terima kasih kalian, Barisan para mantan</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Dan semua yang pergi, Tanpa sempat aku miliki</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Tak satupun yang aku sesali, Hanya membuatku semakin terlatih</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Begini rasanya terlatih patah hati, Hadapi getirnya terlatih disakiti</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Bertepuk sebelah tangan (sudah biasa), Ditinggal tanpa alasan (sudah biasa)</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Penuh luka itu pasti tapi aku tetap bernyanyi</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Lama tak ku dengar tentangnya,Yang paling dalam tancapkan luka</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Satu hal yang aku tahu, Terkadang dia juga rindu...</i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen="" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/ojNIbTsCoGo/0.jpg" frameborder="0" height="266" src="http://www.youtube.com/embed/ojNIbTsCoGo?feature=player_embedded" width="320"></iframe></div>
<div style="text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah berulang kali lagu ini diputar. Kami pun bersepakat, kalimat terakhir pada lirik lagu itu terlalu miris.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Itu dia Nal. Dia ngomong hanya terpaksa mengikuti permintaan orang tua," kata kawan itu sembari pamit untuk beristirahat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya masih terdiam. Sedikit bingung dengan penakluk yang ternyata juga bisa ditaklukkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Penuh luka itu pasti tapi tetaplah bernyanyi," celetuk saya dalam hati.</div>
<br />
<div style="text-align: center;">
***</div>
<br />
<div style="text-align: right;">
<i>Untuk abang di kosan lama. Ditulis, saat bete nunggu ngurus passport di Imigrasi Jaksel, 2014.</i></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2263909687685923382.post-43237325719678704332014-10-14T07:34:00.000-07:002015-03-20T07:36:12.266-07:00Ada Apa Dengan Bekasi?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRpLl-NRryoMrNdIERnmt3dL6mj7pafuyAhQnm5Xtb8wMA2fusb" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRpLl-NRryoMrNdIERnmt3dL6mj7pafuyAhQnm5Xtb8wMA2fusb" /></a></div>
<span style="font-size: x-large;">A</span>khir pekan lalu, tagar #Bekasi di jejaring sosial Twitter muncul dalam daftar <i>trending topics. </i>Alih-alih sebagai penanda prestasi, kegaduhan di jagat maya tersebut justru sarat dengan kritikan bernada lelucon mengenai ‘Kota Patriot’.Netizen beramai-ramai mem-<i>bully </i>Kota Bekasi dengan beragam kalimat sarkastik dan meme.<br />
<br />
Alasannya, Kota Bekasi dinilai memiliki jarak yang jauh dari Ibu Kota DKI Jakarta, dengan infrastruktur jalan yang tidak memadai dan tingkat kemacetan yang tidak dapat ditolerir lagi. Belum lagi, suhu panas yang dianggap jauh melebihi area penyangga Jakarta lainnya. Kota Bekasi pun menjadi bulan-bulanan di sejumlah media sosial.<br />
<br />
Menanggapi fenomena itu, Wali Kota Rahmat Effendy angkat bicara. Menurutnya, Kota Bekasi sudah jauh berkembang menuju terbentuknya sebuah kota metropolitan. Kondisi itu ditandai dengan pertumbuhan sektor jasa dan perkembangan yang menjadi andalan Kota Patriot.<br />
<br />
Peningkatan sektor itu, jelasnya, tentu didukung oleh peningkatan infrastruktur yang memadai dan tingkat kepercayaan investor yang semakin gencar berekspansi ke Kota Bekasi.<br />
<br />
“Untuk jasa dan perdagangan yang perlu dipersiapkan adalah bagaimana tata kelola infrastruktur dan bagaimana mendapatkan kepercayaan investasi para investor. Kalau sekarang ini banyak , itu karena ada banyak kepercayaan. Investor tidak mungkingambling,” tegasnya, Senin (13/10/2014).<br />
<br />
Oleh karena itu, meski menilai kritik dan olok-olok sebagai bagian dari evaluasi perbaikan kinerja pemkot, Rahmat mengatakan reaksi netizen yang memojokkan Kota Bekasi terlalu berlebihan.<br />
<br />
Dengan luas wilayah mencapai 21.000 hektare dan jumlah penduduk sekitar 2,6 juta jiwa, dia menyatakan permasalahan kemacetan tidak dapat terhindarkan sebagaimana dialami wilayah penyangga lainnya. Apalagi, 60% warga Kota Bekasi merupakan komuter yang menghabiskan sebagian besar waktunya di Ibu Kota Jakarta.<br />
<br />
Peningkatan suhu, sambung Rahmat, pun menjadi fenomena umum di Jabodetabek, meskipun hingga saat ini luas ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Bekasi baru mencapai 13%. Selain itu, Rahmat berdalih selama ini pemkot telah melaksanakan tata kota sesuai dengan rencana tata ruang dan wilayah (RTRW).<br />
<br />
Bukannya tanpa upaya. Terkait problem kemacetan, Pemkot Bekasi sebenarnya menargetkan dapat membenahi 19 titik kemacetan akut di wilayahnya dalam lima tahun ke depan guna memberikan akses yang lebih baik bagi mobilisasi komuter.<br />
<br />
Pada 2014, sejumlah simpul-simpul kemacetan yang menjadi jalur utama para komuter tengah ditangani, antara lain pintu Tol Bekasi Barat dan Tol Bekasi Timur, Jalan Sultan Agung-Sudirman, area Caman atau Exit Tol Jatibening, serta area Sumber Artha.<br />
<br />
Upaya penanggulangan 19 titik kemacetan itu juga didukung dengan perbaikan dan pelebaran jalan, serta pembuatan jalan alternatif. Pemkot menargetkan perbaikan 2.000 titik kerusakan hingga akhir tahun ini dari sekitar 3.300 titik kerusakan dengan 1500 titik pekerjaan di jalan-jalan Kota Bekasi.<br />
<br />
Walaupun begitu, Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi Tri Adhianto menuturkan peningkatan kapasitas jalan menjadi pilihan utama bagi pemkot dengan pertumbuhan jumlah kendaraan yang tinggi.<br />
<br />
“Kita tidak bisa hanya mengoptimalkan jalan yang ada, tetapi lebih meningkatkan kapasitas jalan. Namun, persoalan mendasarnya masih terkait pembebasan lahan,” ungkapnya.<br />
<br />
Pengamat perkotaan Universitas Trisakti Yayat Supriatna menilai problem yang mengemuka tidak terlepas dari sejarah Kota Bekasi sebagai kota pilihan para pengembang properti.<br />
<br />
Pengembangan perumahan berskala besar pada dekade-dekade lalu ternyata tidak didukung dengan pengembangan sarana transportasi publik yang memadai. Kondisi itu,ungkap Yayat, niscaya menghadirkan masalah mengingat posisi Kota Bekasi sebagai <i>hinterland</i>.<br />
<br />
“Masalahnya, Kota Bekasi menjadi kota asrama sebab semua berorientasi ke Jakarta. Semua orang beli kendaraan pribadi, padahal aksesibilitas terbatas dan public transport, tidak sebaik Bogor dan Depok. Jadinya, Bekasi dekat dalam jarak, tetapi jauh dalam waktu tempuh,” ungkapnya.<br />
<br />
Lebih lanjut, Yayat menuturkan pertumbuhan penduduk yang signifikan juga menyebabkan semakin terbatasnya RTH. Tidak mengherankan peningkatan suhu di Kota Patriot semakin signifikan.<br />
<br />
Alhasil, menurutnya, Kota Bekasi menjadi kota metropolitan yang gagap dalam perkembangannya. Pertumbuhan ekonomi masayarakat yang melesat ternyata tidak dapat diimbangi dengan kemampuan kota dalam memenuhi kebutuhan warganya.<br />
<br />
“Tidak mengherankan media sosial yang adalah mainan kelas menengah, menjadi sarana untuk mengkritik pemkot. Rencana pemkot dan masyarakatnya tidak sejalan.”<br />
<br />
Kendati begitu, Yayat menilai pada titik ini jugalah perubahan dalam penataan dan pengembangan Kota Bekasi ke arah kota metropolitan yang lebih baik mesti dimulai.<br />
<br />
Tidak perlu menunggu upaya pemerintah, komunitas basis yang ada di masyarakat perlu menjadi ujung tombak dalam mendorong perubahan itu.<br />
<br />
“Tidak hanya mengkritik, masyarakat mesti bergerak. Saatnya unsur-unsur terkait kembali untuk bersinergi. Masyarakat jangan hanya mengeluh, tetapi bersumbangsih ide,” ujarnya.<br />
<br />
Dengan demikian, upaya untuk membalas ejek-ejekan yang beredar di media sosial menjadi tidak perlu. Langkah nyata menjadi pilihan pertama, ketimbang pembelaan diri dengan tagar #IniBekasiku.<br />
<br />
<div style="text-align: right;">
<i>Oktaviano Donald dalam http://jakarta.bisnis.com/read/20141014/383/264687/kota-bekasi-jadi-bulan-bulanan-netizen-kenapa</i></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2263909687685923382.post-47865108179734819652014-10-02T10:39:00.000-07:002015-03-21T04:20:16.763-07:00 BUMD Kota Bekasi: Prioritas Pelayanan atau Pendapatan?<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: center;">
<i>“Bagi saya PAD [sumbangsih bagi Pendapatan Asli Daerah] itu tidak penting. Yang lebih penting adalah kemampuan melakukan ekspansi dan menambah jangkauan pelayanan. Jika perlu, PAD-nya kami kembalikan sepuluh kali lipat untuk menambah jangkauan pelayanan.”</i></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<a href="http://cdnimage.terbitsport.com/imagebank/gallery/large/20141127_084530_selamat%20datang%20kota%20bekasi.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://cdnimage.terbitsport.com/imagebank/gallery/large/20141127_084530_selamat%20datang%20kota%20bekasi.JPG" height="240" width="320" /></a><span style="font-size: x-large;">D</span>i sela-sela perayaan hari jadi ke-8 PDAM Tirta Patriot, Agustus 2014, jawaban Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi tersebut terucap. Kalimat-kalimat itu diarahkan pada pertanyaan awak media terkait kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang disoal Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI dalam laporan keuangan <span class="il">2013</span>Pemerintah Kota Bekasi.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
Dengan jawaban itu, Rahmat menegaskan prioritas utama pemkot dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat melalui BUMD Kota Bekasi. Peningkatan PAD Kota Bekasi lantas menjadi tujuan berikutnya dari keterlibatan pemerintah dalam usaha di sector-sektor strategis yang ada.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
Bahkan, Rahmat kembali menegaskan niat pemerintah daerah untuk segera mengakuisisi sepenuhnya PDAM Tirta Bhagasasi guna meningkatkan pelayanan air bersih bagi masyarakat Kota Bekasi.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
Pasalnya, dia menjelaskan selama ini baik Tirta Bhagasasi maupun Tirta Patriot masih ragu untuk berekspansi. Dengan akuisisi sepenuhnya, lanjutnya, Pemkot Bekasi akan menyatukan kedua BUMD guna memfokuskan ekspansi cakupan pelayanan. "Lebih cepat lebih baik,” tegasnya.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
Walaupun begitu, Rahmat menuturkan evaluasi tetap menjadi langkah yang wajib ditempuh pemkot terkait catatan atas kinerja BUMD. Namun, dia menegaskan keberhasilan BUMD tidak dapat diukur dalam rentang waktu singkat. Sebuah isyarat, bahwa pemkot akan memberikan waktu bagi BUMD dalam membuktikan kinerja bagi peningkatan kualitas pelayanan dan kuantitas sumbangsih bagi daerah.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
Lengkah evaluasi yang ditempuh pemkot juga ditegaskan Rayendra Sukarmadji, Sekretaris Daerah Kota Bekasi. Menurutnya, setiap hasil audit atau pemeriksaan terkait kinerja pemerintah patut ditindaklanjuti. Dia menuturkan pihaknya tengah melakukan tindak lanjut atas catatan BPK mengenai kinerja BUMD Kota Bekasi.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
“Intinya, setiap hasil audit, apalagi BPK selalu kami tindaklanjuti. Jika sifatnya merugikan negara akan kami kembalikan, tetapi bila bersifat perbaikan akan segera kami realisasikan dengan tahapan-tahapannya,” jelansya.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
Rayendra mengakui selama ini ada BUMD yang belum bisa memberikan sumbangsih bagi penerimaan daerah. Namun, tidak sedikit pula sumbangsih yang telah diberikan oleh beberapa BUMD lainnya.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
Terkait penanganan BUMD, dilema prioritas pilihan antara meningkatkan pelayanan masayarakat atau menggenjot sumbangsih bagi PAD ternyata sudah menjadi fenomena umum di setiap daerah.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
Direktur Eksekutif Komite Pemantau Pelaksana Otonomi Daerah (KPPOD) Robert Endi Jaweng mengatakan kehadiran BUMD sejatinya diarahkan bagi pengelolaan sektor-sektor ekonomi strategis bagi hajat hidup masyarakat untuk menghindari praktek monopoli.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
Dalam proses pembentukan dan perjalanan kinerja BUMD itu, lanjut Robert, pelayanan sosial dan keuntungan bagi daerah seharusnya menjadi orientasi yang berjalan seiring dan patut direalisasikan. Namun, jelasnya, tidak jarang dilema dalam prioritas pilihan bagi BUMD itu hadir.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
“Apakah BUMD memang selama ini diarahkan profit oriented atau pelayanan?” katanya.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
Robert menuturkan seringkali di sejumlah daerah pelayanan masyarakat menjadi prioritas BUMD. Namun, kondisi itu tidak menjadi legitimasi bagi BUMD untuk tidak bersumbangsih kepada daerah.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
Dalam sejumlah kasus, lanjutnya, orientasi pelayanan sosial BUMD di sejumlah daerah bahkan menjadi dalih bagi praktek perburuan rente yang melibatkan pejabat eksekutif dan legislatif. Hal ini dimungkinkan karena sumber pendanaan BUMD bersumber dari keputusan politik di daerah. Implikasinya, sambung Robert, ada intervensi kepentingan politik dan ekonomi dalam kegiatan BUMD.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
“Dalihnya pelayanan sosial, tapi membebani dan merugikan keuangan daerah. Bisa jadi lebih kepada kapasitas manajemenyang tidak professional, tapi juga bisa jadi praktek perburuan rente seringkali melibatkan legislatif, dinas dan bahkan kepala daerah,” ujarnya.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
Oleh karena itu, Robert menilai idealnya BUMD semakin hari akan semakin mandiri tanpa mengandalkan penyertaan modal dari APBD. Dengan begitu, jelasnya, kinerja BUMD tidak akan rentan terhadap praktek perburuan rente.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
Untuk merealisasikan tujuan itu, Robert menuturkan beberapa hal yang mesti diupayakan peerintah daerah. Pertama dengan melakukan restrutkturisasi BUMD. Dalam tahapan ini, pemerintah daerah mesti memilah sector-sektor mana yang akan diserahkan pengelolaannya kepada pihak swasta dan mana yang diberikan kepada BUMD. Selanjutnya, pemerintah daerah juga perlu menempatkan sumber daya manusia yang professional bagi pengembangan usaha dan pelayanan.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
“Seringkali yang ada tidak professional, tapi karena kedekatan politik. Padahal, transparansi proses rekrutment itu penting, apalagi untuk masyarakat perkotaan yang menuntut profesionalitas,” ungkapnya.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
Langkah lainnya yang mesti ditempuh pemda, ujar Robert, adalah dengan membangun kesadaran akan kontrol publik. Dengan begitu, jelasnya, tidak hanya kinerja keuangan yang akan diaudit oleh lembaga negara, tetapi juga kinerja pelayanan bagi masyarakat.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif;">
<br /></div>
<h4 style="background-color: white; border: 0px; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 19.6000003814697px; font-stretch: inherit; margin: 0px 0px 0.6em; padding: 0px; position: relative; text-align: right; vertical-align: baseline;">
<i style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">*Naskah ini disiapkan untuk Laporan Khusus di harian Bisnis Indonesia, Oktober 2014.</i></h4>
<div>
<i style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><br /></i></div>
<div>
<i style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Terkait dengan : <a href="http://kampusbebeck.blogspot.com/2014/10/menyoal-sumbangsih-bumd-kota-bekasi.html" target="_blank">http://kampusbebeck.blogspot.com/2014/10/menyoal-sumbangsih-bumd-kota-bekasi.html</a></i></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2263909687685923382.post-52676384458699497942014-10-02T10:37:00.000-07:002015-03-20T10:45:45.649-07:00Menyoal Sumbangsih BUMD Kota Bekasi<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;">A</span>da hal yang menarik dari laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia atas laporan keuangan Pemerintah Kota Bekasi pada <span class="il">2013</span>. Bukan hanya opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yang telah diberikan dalam tiga tahun terakhir, BPK melalui surat No. 28.B/S-HP/XVIII.BDG/05/2014 melampirkan empat catatan terkait kinerja pengelolaan keuangan Pemkot Bekasi pada <span class="il">2013</span> yang perlu diperbaiki.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<a href="http://www.bekasikota.go.id/files/contents/65/65.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.bekasikota.go.id/files/contents/65/65.jpg" height="213" width="320" /></a>Satu di antara catatan itu menyoroti penyertaan modal Pemkot Bekasi kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pada <span class="il">2013</span>. Pada rentang waktu itu, dua BUMD yang mendapatkan suntikan penyertaan modal senilai Rp13,3 miliar dari Pemkot Bekasi ternyata tidak memberikan kontribusi apa-apa bagi penerimaan daerah.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
Tidak butuh waktu lama, pernyataan dan pertanyaan bernada kritik melalui sejumlah media lantas diajukan kepada Pemkot Bekasi. Bagaimana kinerja BUMD selama ini?</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
Hingga saat ini Pemkot Bekasi memiliki lima BUMD. Empat di antaranya dimiliki sepenuhnya oleh pemkot, yakni Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Patriot, PT Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS), Perusahaan Daerah Mitra Patriot (PDMP) dan Perusahaan Daerah Migas (PD Migas).</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
Satu lainnya, PDAM Tirta Bhagasasi, dimiliki bersama Pemkot Bekasi dan Pemerintah Kabupaten Bekasi dengan porsi kepemilikian saham 45%-55%. Di samping itu, pemkot juga memiliki saham sebesar 0,62% pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB).</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
Menilik Peraturan Daerah Kota Bekasi No. 1/<span class="il">2013</span> tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) <span class="il">2013</span>, pemkot mengalokasikan penyertaan modal senilai Rp16,5 miliar pada empat BUMD, yakni Rp2,5 miliar kepada BPRS, masing-masing Rp6 miliar kepada dua PDAM, dan Rp2 miliar bagi PDMP. Jumlah alokasi investasi pemerintah kepada BUMD meningkat hingga Rp21,3 miliar dari Rp29,7 miliar dalam APBD perubahan <span class="il">2013</span> Kota Bekasi.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
Pada tahun yang sama, bagian laba atas penyertaan modal pada BUMD tercatat Rp11,35 atau lebih tinggi 0,16% dari target APBD-P senilai Rp11,34 miliar. Dengan kata lain, pada tahun tersebut penerimaan dari BUMD melalui pos penerimaan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan mengambil porsi sekitar 1,17% dari pendapatan asli daerah (PAD) Kota Bekasi pada <span class="il">2013</span> yang mencapai Rp969,74 miliar—atau lebih tinggi dari target PAD pada APBD-P, yakni 950,66 miliar—.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
Bila dibandingkan dengan 2012, Pemkot Bekasi mengalokasikan penyertaan modal senilai Rp33 miliar dari target senilai Rp43,57 miliar. BPRS dan PDMP masing-masing menerima sebesar Rp2 miliar, sedangkan Tirta Patriot mendapat Rp20 miliar dan Tirta Bhagasasi memeroleh Rp9 miliar.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
Melalui penyertaan modal tersebut, pada 2012 bagian laba BUMD pada APBD-P Kota Bekasi mencatatkan hasil Rp8,70 miliar atau melampaui target sebesar 5,25%. Penerimaan itu bersumbangsih sekitar 1,19% dari total PAD Kota Bekasi pada tahun tersebut yang mencapai Rp730,73 miliar atau lebih tinggi 12,43% dari target.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
Pada tahun anggaran tersebut, BPRS dan Tirta Patriot menyumbangkan masing-masing Rp384,68 juta dan Rp601,84 juta. Bagian laba yang dicapai itu masih di bawah target yang ditetapkan oleh APBD-P 2012, yaitu senilai Rp442,80 juta bagi BPRS dan Rp777,83 juta bagi Tirta Patriot. Tirta Bhagasasi memberikan sumbangsih bagian laba Rp4,07 miliar atau 19,66% di atas target. Sementara sisa bagian laba dilengkapi BJB dengan Rp3,64 miliar.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
Tidak mengherankan, BJB dan Tirta Bhagasasi menjadi penyumbang terbesar bagi pos penerimaan hasil pengelolaan kekayaan daerah dalam PAD Kota Bekasi. BJB menjadi BUMD yang dimiliki bersama pemerintah daerah di seluruh Jabar dan Banten. Sementara itu, Tirta Bhagasasi, yang berdiri sejak 1979 dan dikenal sebagai PDAM Bekasi telah menjadi penyedia jasa air bersih bagi area industri, area bisnis maupun pemukiman penduduk di Kabupaten Bekasi dan sebagian Kota Bekasi. Hingga saat ini PDAM Tirta Bhagasasi telah melayani 214.406 pelanggan dengan sekitar 85% tercatat sebagai pelanggan aktif. Belum lagi, PDAM Tirta Bhagasasi juga menerima alokasi modal dari Pemkab Bekasi.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi, Usep Rahman Salim mengatakan dengan dukungan penyertaan modal daerah (PMD) pihaknya telah dan terus melaksanakan pipanisasi di berbagai wilayah Kota dan Kabupaten Bekasi guna meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan seiring dengan upaya mengejar target Millenium Development goals (MDG's), yakni pengguna layanan air bersih di wilayah perkotaan mencapai 80% dan di wilayah perdesaan mencapai 60%.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
"Saat ini baru 32% masyarakat Kota Bekasi yang menggunakan layanan PDAM [baik BUMD maupun penyedia dari pihak swasta]. Sementara di kabupaten masih 22%. Secara keseluruhan baru 36% atau masih jauh baik di Kota maupun Kabupaten Bekasi masih jauh dari target MDG's” ungkapnya.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
Satu BUMD lainnya, yakni PD Migas yang rencananya diarahkan bagi eksplorasi sumur minyak dan gas blok Jatinegara di Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi belum bisa beroperasi sebab ijinnya belum dikeluarkan.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
Lantas bagaimana dengan tiga BUMD lainnya?</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
PDAM Tirta Patriot yang didirikan pada 2006 tidak luput dari sorotan terkait sumbangsih kepada PAD Pemkot Bekasi. Pasalnya, BUMD yang saat ini melayani 20.798 pelanggan aktif di wilayah Kota Bekasi itu sejak 2010 telah menerima penyertaan modal yang tidak kurang dari Rp40 miliar. Alokasi modal itu nampaknya masih belum bisa dipertanggungjawabkan dengan sumbangsih yang layak bagi PAD.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
Terkait kondisi itu, Direktur Utama PDAM Tirta Patriot Tubagus Hendy Irawan menegaskan target 2014 agar dapat bersumbangsih Rp1 miliar terhadap pemda seiring semakin bertambahnya pengguna jasa. Target itu, jelasnya, meningkat 100% dibandingkan seumbangsih BUMD pada <span class="il">2013</span>. "Target tahun ini, kita mau beri Rp1 miliar. Itu naik 100%, sebab tahun lalu Rp500 juta. Pokoknya akhir tahun kita bayar PAD-nya," katanya.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
Dia mengungkapkan dalam jangka panjang peningkatan sumbangsih BUMD akan diupayakan dengan target penambahan layanan yang dipatok lebih dari 100.000 pelanggan hingga 2018—sejalan dengan upaya mengejar target MDG's—. Oleh karena itu, dengan bantuan Pemkot Bekasi dan pemerintah pusat, dia menuturkan Tirta Patriot akan terus menambah cakupan kuantitas dan kualitas pelayanan air bersih dengan mengembangkan sejumlah SPAM (sistem penyediaan air minum).</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
“Salah satunya SPAM di Kelurahan Jati Sari agar hingga 2018 PDAM dapat menyalurkan air 1.200 liter/detik bagi kebutuhan masyarakat Kota Bekasi.”</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
Kendati begitu, Tubagus memperkirakan ekspansi tersebut membutuhkan modal yang besar, sebab untuk pengembangan SPAM dengan kapasitas penyaluran 200 liter/detik membutuhkan alokasi dana sekitar Rp44 miliar.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
Target sumbangsih yang lebih signfikan bagi PAD Kota Bekasi juga diusung BPRS pada tahun ini.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
Pada <span class="il">2013</span>, sebenarnya BPRS yang berdiri sejak 2005 ini menghasilkan laba senilai Rp1,2. Kendati begitu, perolehan tersebut mesti dicatatkan sebagai laba yang ditahan untuk pencadangan provision for loan losses (PPAP) sebagaimana disyaratkan peraturan Bank Indonesia No.7/2/PBI/2005. Pembentukan PPAP dimaksudkan untuk mendorong perbankan melakukan upaya penyelesaian jika terjadi wanprestasi dan sebagai antisipasi terhadap potensi kerugian.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
“Sehingga posisi kami rugi dalam pencatatan akuntansi,” ungkap Direktur BPRS Patriot Mohammad Asmawi.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
Walaupun begitu, dia menuturkan setiap tahun BPRS terus bersumbangsih dengan nominal yang terus meningkat bagi PAD Kota Bekasi. Menurut Asmawi, BPRS optimistis dapat memberikan laba bagi pemkot pada 2014 seiring target pertumbuhan asset yang dipatok 45% dan laba yang ditargetkan senilai Rp1,7 miliar.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
“Hingga Agustus laba telah mencapai angka Rp1,2 miliar atau senilai dengan laba sepanjang <span class="il">2013</span>,” ujarnya.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
Sementara itu, sorotan utama terkait catatan BPK tak ayal lagi diarahkan kepada PDMP. Dengan alokasi PMD yang mencapai Rp8 miliar hingga 4 tahun terakhir, BUMD belum bisa bersumbangsih bagi PAD Kota Bekasi.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
Berdiri sejak 2009, PDMP saat ini memiliki tiga anak usaha. Pada 2010, PDMP bekerjasama dengan PT Bumi Energi Pertiwi membentuk PT Sinergi Patriot Bekasi dengan porsi kepemilikan 90%-10%. Perseroan ini diarahkan untuk membantu pemkot dalam pengelolaan gas rumah tangga dan distribusi gas dan penjualan gas sumur Jatinegara. Hingga saat ini perseroan telah melakukan kerjasama operasi dengan PT Jabar Energi untuk pengelolaan 4.628 sambungan gas rumah tangga dan dengan PT Pasundan Resources bagi pengelolaan gas rumah tangga di Rawalumbu, Kota Bekasi.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
PDMP pun bekerjasama dengan PT Simpang Jaya Dua Subang (45%-55%) bagi pembentukan PT Patriot Jaya Bekasi pada awal 2011. Perseroan ini dimaksudkan untuk pengolahan pupuk organic dengan memanfaatkan sampah organik Kota Bekasi. Sementara itu, pada awal <span class="il">2013</span> PDMP kembali membentuk PT Menara Patriot, perusahaan pelaksana, pengelola dan penggerak bisnis telekomunikasi, dengan menggandeng PT PPP dan PT Padi Mekatel.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
Bidang Perencanaan dan Program PDMP Marhadi menuturkan hingga saat ini baru PT Sinergi Patriot Bekasi yang mampu bersumbangsih bagi PAD. Menurutnya, dari 1460 sambungan gas di perumahan Rawalumbu pihaknya hanya dapat memberikan Rp50 juta bagi pemkot pada <span class="il">2013</span>.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
Meskipun begitu, dia menuturkan pihaknya optimistis perseroan tersebut dapat memberikan sumbangan yang signifikan bagi PAD kota jika sumur gas blok Jatinegara sudah dapat beroperasi. Marhadi bahkan mematok keuntungan perseroan dapat mencapai Rp3-Rp4 miliar dalam setahun. Apalagi, sambungnya, Kota Bekasi telah ditetapkan sebagai city gas.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
“Industri sumur gas Jatinegera belum jalan, padahal instalasi sudah siap. Tinggal buka keran, tapi belum mendapatkan ijin dari SKK Migas. Kita berharap akhir 2014 sudah bisa running,” jelasnya.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
Marhadi mengutarakan PT Patriot Jaya Bekasi dan PT Menara Patriot belum bisa berkontribusi bagi daerah. Dia menuturkan lokasi pengolahan pupuk PT Patriot Jaya Bekasi di tempat pembuangan akhir Sumur Batu sempat tertimbun longsoran sampah pada akhir 2012. “Kurang lebih setahun tidak operasional untuk upaya perbaikan dan tahun ini baru mulai lagi.”</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
Namun, dia optmistis perseroan dapat berkontribusi lebih baik kepada pemda jika rencana bisnis pengembangan kawasa pengolahan terpadu dapat terealisasi pada 2015. Selain mengembangan industri pengelolaan pupuk organik, kawasan pengeolahan terpadu akan menggerakkan industri pengelolaan limbah plastik menjadi biji plastik dan pengolahan sampah menjadi listrik.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
“Kami sudah punya grand design-nya. Pengolahan pupuk organik maksimal menyerap 10% sampah, 17%-nya jadi biji plastik, dan pengolahan listrik akan menghabiskan sisanya,” tegasnya.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
Optimisme yang sama ditujukan kepada PT Menara Patriot. Marhadi menuturkan dengan operasionalisasi usaha yang mulai gencar dilakukan pada tahun ini perseroan meyakini dapat turut bersumbangsih bagi PAD Kota Bekasi.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
Keyakinan itu nampaknya sejalan dengan upaya Pemkot Bekasi yang memberi suntikan PMD pada tahun ini. Melalui APBD 2014, pemkot mengalokasikan Rp29,5 miliar kepada empat BUMD, yakni Rp2,5 miliar, Rp2 miliar, dan Rp5 miliar masing-masing kepada BPRS, PDMP dan PDAM Tirta Patriot. Sedangkan, alokasi penyertaan modal terbesar, yakni Rp20 miliar, diberikan kepada PDAM Tirta Bhagasasi.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
Dengan PMD tersebut, pemkot menargetkan bagian laba atas penyertaan modal pada BUMD 2014 mencapai Rp11,83 miliar. Bila dirinci, Tirta Patriot ditargetkan menghasilkan Rp933,40 juta, Tirta Bhagasasi Rp6,32 miliar, BPRS Rp481 juta, dan BJB Rp4,08 miliar bagi kas daerah.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
Terkait hal itu, sejumlah pertanyaan lain bisa diajukan. Bagaimana dengan BUMD lainnya, terutama yang juga menerima alokasi modal pada 2014.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
Apakah mesti menunggu lebih lama untuk merasakan layanan dan sumbangsih BUMD? Kapan seluruh BUMD dapat bersumbangsih signifikan, setidaknya berbanding lurus dengan PMD? Langkah apa yang mesti diambil Pemkot Bekasi? Menutup kegiata usaha dan mengarahkannya ke bidang potensial lain bagi daerah atau mesti ada restrukturisasi?</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
Ya, itu patut dinanti jawabannya.</div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<h4 style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: right;">
<i>*Naskah ini disiapkan untuk Laporan Khusus di harian Bisnis Indonesia, Oktober 2014.</i></h4>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<i>Bersambung dengan: <a href="http://kampusbebeck.blogspot.com/2014/10/menimbang-sumbangsih-bumd-kota-bekasi.html" target="_blank">http://kampusbebeck.blogspot.com/2014/10/menimbang-sumbangsih-bumd-kota-bekasi.html</a></i></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<br />
<br />
<br />
<br /></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: center;">
<b><span style="font-size: x-small;">Tabel Keuangan Pemkot Bekasi</span></b></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">TAHUN PENERIMAAN PENGELUARAN PAD HASIL*</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">2010 1,582 triliun 1,593 triliun 296,05 miliar 7,286 miliar</span></div>
<br />
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">2011 2,144 triliun 1,981 triliun 498,9 miliar 7,420 miliar</span></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">2012 2,679 triiliun 2,499 triliun 730,73 miliar 8,701 miliar</span></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span class="il">2013</span> 2,963 triliun 2,960 triliun 969,74 miliar 11,364 miliar.</span></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">2014 3,417 triliun 3,749 triliun 1,042 triliun 11,827 miliar</span></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">*Bagian Laba atas Penyertaan modal pada BUMD</span></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Sumber: BPS Kota Bekasi dan Pemerintah Kota Bekasi, diolah.</span></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: center;">
<b><span style="font-size: x-small;">Tabel Penyertaan Modal</span></b></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">TAHUN TOTAL BPRS TP TB MP BJB</span></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">2010 12,1 2,35 4 0 2,75 3</span></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">2011 14,90 1 10,4 1,5 2 -</span></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">2012 33 2 20 9 2 -</span></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span class="il">2013</span>* 16,5 2,5 6 6 2 -</span></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">2014* 29,5 2,5 5 20 2 -</span></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">*Data bersumber dari APBD dan belum merupakan realisasi.</span></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Sumber: Pemerintah Kota Bekasi, diolah.</span></div>
<div dir="ltr" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2263909687685923382.post-5920238734802798932014-03-30T05:35:00.000-07:002015-03-20T07:21:01.678-07:00Apa Kabar Perumahan Rakyat?<div class="_4_j7" style="background-color: white; color: #141823; font-family: Helvetica, Arial, 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: bold; line-height: 18px;">
</div>
<div class="mbm _5k3v _5k3y" style="background-color: white; color: #141823; font-family: Helvetica, Arial, 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 20px; margin-bottom: 10px; margin-top: 16px; word-wrap: break-word;">
<a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2263909687685923382" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; font-size: xx-large; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSXrnDA3jv2XNAKuZffpWXNMSGPqtcdIMFRfcBZOwZFZANFVOuN" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSXrnDA3jv2XNAKuZffpWXNMSGPqtcdIMFRfcBZOwZFZANFVOuN" /></a><br />
<div class="text_exposed_root text_exposed" id="id_550c12b88a8c97a04707456" style="display: inline;">
<i style="font-size: 14px;">“Hanya dengan Rp3 miliar, Anda bisa mendapatkan hunian eksklusif ini. Daftarkan segera diri Anda. Jangan sampai kehabisan."</i><br />
<span style="font-size: x-large;">K</span><span style="font-size: 14px;">iranya rangkaian kata persuasif seperti itu sudah tidak asing di telinga massyarakat masa kini. Ya, saban hari tawaran dalam reklame properti tayang di stasiun televisi nasional.</span><br />
<a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=2263909687685923382" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><br />
<span style="font-size: 14px;">Bisa dibayangkan. Mendengar nilai hunian yang di</span><span class="text_exposed_show" style="display: inline; font-size: 14px;">tawarkan, sebagian besar pemirsa pasti berdecak kagum. Namun, ternyata kalimat itu akan terasa ‘wajar’ mengingat sektor penyedia papan itu ternyata masih jadi pilihan investasi yang menarik.</span><br />
<span style="font-size: 14px;">Ya, sektor itu menarik, terutama bagi orang kaya atau orang super kaya di negeri ini yang jumlahnya terus bertumbuh dan diprediksi masih akan meningkat, berbanding lurus dengan pertumbuhan ekonomi negara ini.</span><br />
<br />
<span style="font-size: 14px;">Berkaca pada data lembaga konsultan Knight Frank, The Wealth Report 2014 menujukkan rata-rata orang kaya Indonesia menjadikan sektor properti 30% dari portofolio investasinya. Bahkan pada 2013, 50% orang kaya meningkatkan porsi investasi di sektor itu.</span><br />
<br />
<span style="font-size: 14px;">Dari jumlah tersebut, rata-rata 24% aset orang super kaya Indonesia merupakan investasi dalam bentuk rumah, baik sebagai hunian pertama maupun hunian kedua. Sementara itu, 17% orang kaya tengah mempertimbangkan atau mempunyai rencana mengganti rumah dengan alasan bisnis, kualitas hidup, dan pendidikan.</span><br />
<br />
<span style="font-size: 14px;">Bagaimana dengan 2014?</span><br />
<br />
<span style="font-size: 14px;">Hasil riset itu juga menyebutkan 61% orang kaya mempertimbangkan porsi investasi di properti masih akan sama dengan tahun sebelumnya. Sementara, 33% lainnya meyakini akan adanya peningkatan. Hal ini didukung oleh keyakinan 61% orang kaya Indonesia akan prospek penciptaan kekayaan pada 2014 masih positif.</span><br />
<br />
<span style="font-size: 14px;">Bahkan, hasil riset itu menunjukkan 26% dari orang kaya di Indonesia memiliki rencana untuk membeli rumah kedua dalam kurun waktu 12 bulan mendatang. Tidak hanya di dalam negeri, tujuan investasi properti di luar negeri juga masih jadi pilihan. “Negara populer pertama untuk membeli atau investasi rumah kedua adalah Singapura. Kemudian Australia, Inggris dan Amerika,” tulis laporan tersebut.</span><br />
<br />
<span style="font-size: 14px;">Dan tidak hanya pada 2014, pilihan investasi properti bakal semakin prospektif seiring pertumbuhan jumlah orang kaya di Indonesia yang dalam 10 tahun ke depan diprediksi akan melonjak signifikan.</span><br />
<br />
<span style="font-size: 14px;">Associate Director Consultancy and Research Knight Frank Hasan Pamudji mengatakan pada 2013 jumlah orang kaya dengan penghasilan di atas US $30 juta [atau setara dengan Rp342 miliar] per tahun di dunia mencapai 38.000.</span><br />
<br />
<span style="font-size: 14px;">Dari jumlah tersebut, jelasnya, 834 orang berasal dari Indonesia. Menurutnya, jumlah tersebut diproyeksikan masih akan bertumbuh tinggi hingga 2023.</span><br />
<br />
<span style="font-size: 14px;">Hasan merincikan untuk kategori ultra high net worth individuals (UHNWIs) atau dengan penghasilan di atas US $30 juta, orang kaya Indonesia mencapai 626 pada 2013. Jumlah itu, jelasnya, diprediksikan meningkat 144% hingga 2023, yakni mencapai 1.527 atau tertinggi kedua di dunia, setelah Vietnam (166%).</span><br />
<br />
<span style="font-size: 14px;">Pada 2013, rang kaya Indonesia pada kategori centa-millionaires atau dengan penghasilan ratusan juta dollar per tahun mencapai 185 dan diprediksi meningkat 144% hingga 2023 atau juga di bawah Vietnam (167%).</span><br />
<br />
<span style="font-size: 14px;">“Yang billionaires [berpenghasilan miliaran dollar per tahun] di Indonesia ada 23 dan akan jadi 156 hingga 143%. Indonesia diprediksi paling tinggi peningkatannya,” ujarnya.</span><br />
<br />
<span style="font-size: 14px;">Menimbang seluruh prediksi berbasis data itu, rasa bangga sebagai orang Indonesia mungkin menjadi hal pertama yang muncul. Namun, kiranya tidak butuh waktu lama kenyataan itu juga menghadirkan ironi.</span><br />
<br />
<span style="font-size: 14px;">Prospektifnya sektor properti untuk investasi bagi orang ‘beruang’ di negeri ini ternyata masih dibayangi kelamnya kondisi kelangkaan hunian (backlog) bagi sebagian besar warga negeri yang kaya ini. Ya, kekurangan hunian itu bahkan diprediksi mencapai 15 juta unit pada 2013.</span><br />
<br />
<span style="font-size: 14px;">Miris memang. Selain rasa takjub, keprihatinan akan kondisi ini lah yang mungkin mengisi benak setiap orang sehabis mencerna muatan iklan properti di media-media nasional.</span><br />
<br />
<span style="font-size: 14px;">Ada apa dengan sektor industri yang menyediakan salah satu kebutuhan dasar bagi manusia itu?</span><br />
<br />
<span style="font-size: 14px;">Mengamati kondisi ini, Country Head of Knight Frank Indonesia Willson Kalip mengatakan permasalahan sosial itu tumbuh seiring prosepektifnya sektor properti nasional pada era keemasan dalam 2-3 tahun terakhir. Dalam masa itu, ujarnya, pertumbuhan industri perumahan melonjak dengan kenaikan harga signifikan yang mendorong tingkat imbal hasil properti.</span><br />
<br />
<span style="font-size: 14px;">“Hasilnya orang kaya makin kaya dan yang miskin tidak lagi mampu membeli rumah,” tegasnya.</span><br />
<br />
<span style="font-size: 14px;">Dengan kondisi itu, dia berharap dalam perlambatan pasar yang dinilainya sebagai fase konsolidasi pasar properti nasional pada saat ini, pemerintah bisa lebih memberikan campur tangan yang efektif di sektor penyediaan hunian.</span><br />
<br />
<span style="font-size: 14px;">Bukan untuk mengatur aliran permintaan dan penawaran hunian di sektor komersial menengah ke atas, Willson menuturkan pemerintah wajib untuk terlibat lebih jauh dalam penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah.</span><br />
<br />
<span style="font-size: 14px;">Seperti yang dilakukan pemerintah Singapura, sebutnya, dalam menyediakan perumahan publik (public housing) bagi 85% penduduknya melalui Housing Development Board (HDB) atau lembaga perumahan nasional. Melalui peran aktif itu, tambah Willson, pemerintah juga dapat memelihara kestabilan harga guna meningkatkan pemenuhan kebutuhan hunian tersebut.</span><br />
<br />
<span style="font-size: 14px;">Komentar serupa diungkapkan Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch Ali Tranghanda. Kenaikan harga properti yang tidak terkendali di sejumlah kawasan, katanya, menjadi hambatan dalam pemenuhan kebutuhan papan bagi masyarakat pada saat ini.</span><br />
<br />
<span style="font-size: 14px;">Dalam kondisi itu, dia menuturkan hingga saat ini pemerintah Indonesia belum memiliki badan perumahan yang khusus menangani pemenuhan hunian untuk rakyatnya. “Kementerian Perumahan Rakyat tidak bisa melaksanakannya karena terkait dengan otonomi daerah,” kata Ali.</span><br />
<br />
<span style="font-size: 14px;">Dia berharap pemerintah mesti meniru langkah negara tetangga Singapura dalam membentuk badan perumahan khusus guna menyediakan perumahan bagi rakyat. Dengan lembaga ini, jelasnya, para pengembang tidak bisa lagi menaikan harga terlalu tinggi karena harus bersaing dengan proyek HDB yang membanjiri pasar.</span><br />
<br />
<span style="font-size: 14px;">Kiranya senada dengan Willson dan Ali, sebagian besar masyarakat berharap banyak pada pemerintah dalam mengatasi permasalah backlog tersebut. Harapan itu terutama tertuju pada pemerintahan baru pascaperhelatan pemilihan umum nanti.</span><br />
<br />
<span style="font-size: 14px;">Pemerintahan yang sungguh-sungguh dapat memastikan kehadiran negara pada sektor perumahan rakyat.</span><br />
<br />
<span style="font-size: 14px;">Ya, bukan sekedar ada, tapi sungguh-sungguh hadir.</span></div>
</div>
<div class="mbm _5k3v _5k3y" style="background-color: white; color: #141823; font-family: Helvetica, Arial, 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 10px; margin-top: 16px; word-wrap: break-word;">
<div class="text_exposed_root text_exposed" style="display: inline;">
<br /></div>
</div>
<div class="mbm _5k3v _5k3y" style="background-color: white; color: #141823; font-family: Helvetica, Arial, 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin-bottom: 10px; margin-top: 16px; text-align: right; word-wrap: break-word;">
<div class="text_exposed_root text_exposed" style="display: inline;">
Tulisan yang sama pernah diterbitkan di koran <i>BIsnis Indonesia, Maret 2014.</i></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2263909687685923382.post-14843492710330927192014-02-13T10:18:00.000-08:002015-03-20T10:59:00.201-07:00 UU Tapera Jadi Solusi Backlog Perumahan?<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8000001907349px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18.3999996185303px;">JAKARTA—Penerapan Undang-Undang Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) dinilai akan menjadi solusi yang paling tepat dan cepat dalam mengatasi kesulitan pemenuhan papan di Indonesia.</span><br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8000001907349px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18.3999996185303px;">Sekretaris Komite Ekonomi Nasional (KEN) Aviliani menegaskan pemerintah tetap harus menjadi pengemban tugas utama dalam mengatasi permasalah kelangkaan hunian (<i>backlog</i>) yang diperkirakan mencapai 15 juta unit pada <span class="il">2013</span>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8000001907349px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18.3999996185303px;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8000001907349px;">
<a href="https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcStN3K4Z-PQi681QcbNe4vckkTyvf0TSeaspK1qJivakLI8zoor" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcStN3K4Z-PQi681QcbNe4vckkTyvf0TSeaspK1qJivakLI8zoor" /></a><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18.3999996185303px;">Untuk itu, jelasnya, solusi bagi pemerintah guna memangkas jumlah masyarakat yang belum memiliki hunian adalah penerapan Tapera yang tengah dalam tahapan penyusunan rancangan UU.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8000001907349px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18.3999996185303px;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8000001907349px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18.3999996185303px;">“Itu tugas pemerintah. Dan UU Tapera jadi solusi untuk pemerintah,” ungkapnya di sela-sela seminar Kiat Pendanaan KPR Saat Bunga Tinggi digelar oleh PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) dan <i>Bisnis Indonesia</i>, Rabu (12/2).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8000001907349px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18.3999996185303px;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8000001907349px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18.3999996185303px;">Dia menyatakan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI <i>rate</i>) guna memperbesar penyerapan kredit pemilikan rumah (KPR) belum menjadi solusi yang efektif mengatasi <i>backlog</i>. Menurutnya, penaikan di tengah perlambatan ekonomi dan depresiasi nilai rupiah tersebut merupakan langkah yang mesti di ambil otoritas moneter Indonesia guna menghindari kondisi krisis ekonomi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8000001907349px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18.3999996185303px;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8000001907349px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18.3999996185303px;">Oleh karena itu, dia menilai pada 2014 BI <i>rate </i>tidak akan turun, bahkan bepeluang meningkat hinga 8% menyusul kebijakan <i>tappering off </i> oleh Bank Sentral Amerika Serikat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8000001907349px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18.3999996185303px;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8000001907349px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18.3999996185303px;">“Suku bunga tidak akan turun terkait isu likuiditas 2014 sebagai efek<i>tappering off </i>. [BI <i>rate</i>] Bisa naik hingga 8%,” sebutnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8000001907349px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18.3999996185303px;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8000001907349px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18.3999996185303px;">Upaya penaikan suku bunga tersebut, sambungnya, akan menjaga keseimbangan suplai dan permintaan di tengah dominannya porsi konsumsi masyarakat. Dia bahkan memprediksi hingga 2035 pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan baik atau stabil di atas 4,5% dengan sokongan sektor konsumsi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8000001907349px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18.3999996185303px;">Namun, terangnya, sisi permintaan akan meningkat lebih cepat dibandingkan suplai sehingga dapat berujung pada krisis.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8000001907349px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18.3999996185303px;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8000001907349px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18.3999996185303px;">“Pasokan listrik bertumbuh sedikit dibandingkan rumah dan infrastruktur bertambah sedikit sementara kendaraan meningkat pesat. Suplainya tidak mengimbangi <i>demand</i>. Bunga tidak bisa ditahan, untuk mencegah krisis,” katanya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8000001907349px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18.3999996185303px;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8000001907349px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18.3999996185303px;">Apalagi, jelas Aviliani, beberapa tahun terakhir rumah tidak hanya menjadi sekedar tempat tinggal, melainkan juga sebagai sarana investasi. Dengan begitu, dia menyatakan lonjakan harga rumah yang signifikan akan terus terjadi seiring pertumbuhan permintaan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8000001907349px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18.3999996185303px;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8000001907349px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18.3999996185303px;">“Sekarang ini dengan adanya investasi, harga tidak bisa dijaga. Harga naiknya bukan main,” sebutnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8000001907349px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18.3999996185303px;">Oleh sebab itu, dia menyatakan pemerintah akan dapat mengatasi permasalahan kekurangan hunian dengan penerapan Tapera. Di samping itu, imbuhnya, pemerintah dapat memanfaatkan seluruh lahan yang dimilikinya untuk membangun hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8000001907349px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18.3999996185303px;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8000001907349px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18.3999996185303px;">“Pemerintah harus mengambil kebijakan pro rakyat. Tanah-tanah pemerintah dibangun untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Misalanya dengan perjanjian hingga 50 tahun, seperti yang dilakukan negara lain,” imbuhnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8000001907349px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18.3999996185303px;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8000001907349px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18.3999996185303px;">Adapun, hingga saat ini pembahasan RUU Tapera yang merupakan usul inisiatif DPR masih berlangsung di antara kementerian yang terkait. Padahal, RUU tersebut awalnya ditargetkan dapat disahkan pada Juli <span class="il">2013</span>. Pembahasan RUU Tapera dengan DPR RI mengalami kemunduran dari rencana awal sebab pemerintah terus meminta waktu tambahan untuk melakukan koordinasi dengan beberapa kementerian.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8000001907349px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18.3999996185303px;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8000001907349px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18.3999996185303px;">Dalam kesempatan yang sama, Dirut PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menuturkan realisasi UU Tapera akan memberikan efek positif bagi sektor properti.Menurutnya, dengan pemberlakuan Tapera akan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam membeli rumah sehingga dapat mengurangi <i>backlog </i>nasional secara signifikan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8000001907349px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18.3999996185303px;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8000001907349px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18.3999996185303px;">Di samping itu, pihaknya akan memperoleh sumber pembiayaan baru yang dapat dikembangkan lagi melalui penyaluran kredit baik bagi developer maupun bagi KPR konsumen.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8000001907349px;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18.3999996185303px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18.3999996185303px;">“UU Tapera sangat positif bagi BTN karena kita bisa mendapatkan sumberdana dari tabungan itu. Kemudian bisa kita putarkan untuk kredit developer dan kredit KPR,” katanya.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18.3999996185303px;"><br /></span>
<br />
<div style="text-align: right;">
<span style="background-color: white; color: #222222; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18.3999996185303px;">*<i>Untuk pertama kalinya, HL hal.1 di Bisnis Indonesia, 2014.</i></span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0